• then, who am i?

59 8 0
                                    


Ternyata, mengikuti kemauan duo j tanpa pertimbangan matang dari dirinya sendiri merupakan tindakan yang perlu Eileen sesali. Karena pada akhirnya Eileen tak punya kesempatan untuk sekadar berdua saja dengan kakak kelasnya itu.

Disamping fokus kegiatan pada tanding basket yang dilaksanakan sabtu dan minggu pagi, selain itu, pacar-adik atau sahabat para pebasket hanya berganti tempat bersantai di tempat berbeda. Tak begitu berbeda dengan kondisi weekend pada umumnya.

Di luar lebih banyak orang, villa-nya juga nyaman. Sayangnya, tiap orang hanya ngobrol dengan orang yang dikenal. Dan Eileen yang sudah hampir satu tahun tak bergabung, lebih banyak mendapati wajah yang tak begitu familiar di matanya.

Jadi, sejak bangun tidur yang kesiangan--Eileen memutuskan untuk membuat secangkir teh dan menyeduhnya di balkon sambil scroll hp.

Villa agak sepi, karena pagi ini beberapa dari mereka yang ikut, hadir ke pertandingan dan memberi dukungan. Sementara Eileen memilih tidak ikut. 

"Hello,". seseorang menyapa, Eileen menoleh. 

Eileen rasa, baru kali ini ia melihat sosok di depannya.

"Gue Kaia, sepupu Bang Aiden. Baru pindah semester ini. Hehe, muka lo kaya kaget-asing gitu,". Selesai bersalaman, Kaia ikut duduk di salah satu kursi kosong.

"Gue duduk disini gapapa kan?". tanyanya sambil ambil posisi menyilakan kaki.

Eileen mengangguk, "Iya, duduk aja. Gue Eileen..". Jawab Eileen kemudian melingkupkan kedua tangannya ke cangkir untuk mencari hangat, dia nervous bertemu orang baru.

"Lo sendiri? kesini karena barengin pacar?". tanya Kaia yang dibalas senyum singkat Eileen.

Inginnya sih begitu, tapi kenyataannya tidak.

Eileen menggeleng, "Enggak, aku kesini nemenin Jeje sama Jihun, temen deket,". Jelas Eileen.

"Oh, gue tahu si Jeje karena sanggar tari, Jihun itu yang sering barengan sama dia itu bukan?". Tebaknya. 

"Iya,". Jawab Eileen singkat, bingung mau menjawab apalagi.

"Eh, lo single kan? tertarik ga sih sama sepupu gue itu? soalnya nih mamah dia itu pengen banget anaknya cepetan punya pacar. Ck, gue yang denger aja merasa tertekan. Kok bisa, Bang Aiden diem-diem aja,". Keluh Kaia.

Karena Eileen hanya diam, Kaia malah jadi memperhatikan Eileen.

"Lo single kan?". Kaia memastikan lagi.

Kalau dia mau comblangin orang yang berpawang kan berabe.

Eileen sontak ketawa, "Emang kelihatan kaya punya pacar?". 

Kaia yang dengar penuturan Eileen tersenyum, fiks bisa dicomblangin nih.

"Lo kayaknya cocok sama Bang Aiden. Gue tahu sih, dia katanya lumayan populer tahun ini. Tapi karena ga ada yang kecantol, kayaknya gue pepetin lo sama abang gue itu aja deh ya, mau ya?". pinta Kaia. 

Eileen ga habis pikir, bisa-bisanya ada orang baru aja kenalan udah minta buat comblangin. Kenal bener aja belum, loh. "Hehehe, hm.. aku lagi ga mau punya hubungan sih,". Tolak Eileen. 

"Lo mau fokus sekolah aja gitu ya?". Tebak Kaia.

"Enggak juga, biasa aja sih aku-nya, cuma yah.. lagi ga pengen,". Jawab Eileen.

Hatinya dari kemarin-kemarin sudah dia coba untuk bersihkan dari berbagai jenis perasaan. Tapi pernyataan Ricko sewaktu hujan di depan minimarket itu membuat keadaan jadi kacau balau.

Kak Ricko | ChaeMuraWhere stories live. Discover now