00:01

53 12 16
                                    

Chapter 02:Surat?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter 02:
Surat?

Langit di pagi itu terlihat cerah. Orang orang percaya jika langit secerah ini menandakan hari ini akan menjadi hari yang baik. Dan tentunya hal itu juga terjadi kepada keluarga Hilton.

Pagi itu setelah Benerick keluar dari kamarnya dan turun menuju ke ruang makan, ia menemui ibu dan saudara saudarinya yang sudah siap menyantap sarapan mereka. Mereka bertiga terlihat begitu fresh dan bersemangat. Berbeda dengan Benerick sendiri yang masih terlihat lemas dan mengantuk. Dengan malas, Benerick berjalan mendekati meja makan. Ia menarik salah satu kursi lalu mendudukinya.

Ibunya yang menyadari bahwa Benerick masih terlihat tak bersemangat pun langsung menginterogasi nya.

"Erick, masih ngantuk ya?" tanya ibunya sambil menaruh sepiring roti panggang didepan Benerick.

"Pasti Erick semalam bermain hingga lupa waktu semalam" celetuk Benedict, saudara kembar dari Benerick.
Benerick yang mendengar omongan dari saudaranya itu tidak benar pun langsung membantahnya. Ia takut jika ia akan terkena omelan dari ibunya lagi.

"Tidak. Aku tidak tertidur larut malam. Kau jangan membuat buat cerita, Ben." Benerick menyangkal. Ia lalu menyantap sepotong roti panggang yang telah disiapkan oleh ibunya.

"Erick ngga lagi sakit, kan?" tanya ibunya kembali. Kekhawatiran terlihat jelas di wajahnya. Benerick pun langsung menggelengkan kepalanya.

"Tidak, ibu. Jangan khawatir. Nyawaku hanya belum 100% terkumpul. Aku yakin aku akan lebih bersemangat setelah memakan makanan ibu yang lezat ini." Jawab Benerick. Ibunya yang mendengar itu langsung tersenyum manis dan mengusap tengkuk Benerick. Setelah itu mereka pun melanjutkan sarapan mereka sedangkan sang ibu melanjutkan untuk membersihkan dapur.

Namun tak lama kemudian, mereka mendengar bel rumah mereka berbunyi. Ding Dong. Mereka semua serentak menoleh ke arah pintu saat setelah mendengar bel itu. Sang kakak, Olivia segera bangkit dari tempat duduknya dan berjalan ke arah sang ibu. Ia berkata jika ia yang akan melanjutkan mencuci piring dan membersihkan dapur sedangkan ibunya bisa mengambil surat dari tukang pos itu. Ibunya pun menganggukkan kepalanya. Ia berjalan keluar dari dapur dan menuju ke pintu utama mereka.

"Ah selamat pagi nyonya Hilton, bagaimana dengan pagimu ini?" Sapa sang tukang pos setelah sang ibu membukakan pintu untuknya.

"Ouh baik, tentu saja baik seperti biasanya. Terima kasih telah menanyakan hal itu. Ada surat untukku hari ini?" Balas sang ibu sambil memasang senyum ramah.
Tukang pos itu langsung membuka tas nya dengan menggunakan tangan sihirnya, jadi ia tak perlu menyentuh tas itu untuk membuka dan mengambil surat didalamnya. Setelah surat yang ia cari ditemukan, ia lalu memberikannya kepada si ibu. Sihirnya lalu kembali menutup tas miliknya.

"Yap. i'm here not for nothing, Ms. Hilton."

Ibu pun menerima amplop itu. Tak lupa ia mengucapkan terima kasih sebelum ia menutup pintu rumah nya. Setelah melihat pengirim dari amplop itu, sang ibu langsung membelalakkan matanya. Ia lalu bergegas lari ke arah dapur dan berbicara,

"Kids! Lihat apa yang tukang pos itu kirimkan kepada kita!"
Sekarang perhatian mereka semua tertuju kepada ibu mereka. Ibu mereka berjalan ke arah meja makan. Ia membuka amplop itu dengan hati hati

"Apa itu bu?" Tanya Olivia
Ia mengelap tangannya dengan sapu tangan lalu ikut mendekati ibunya yang sedang membuka amplop. Setelah terbuka, sang ibu langsung mengeluarkan surat dari dalam amplop itu dan segera membacanya. Keadaan hening seketika. Ibunya terlihat tegang saat akan membaca isi dari surat tersebut. Si kembar Ben tentunya ikut bingung namun mereka memilih untuk menunggu hingga ibunya memberi tahu isi surat tersebut.

Tak lama kemudian, terlihat sang ibu terkejut sambil menutup mulut menggunakan telapak tangannya. Ia lalu menunjukkan isi dari surat itu kepada si kembar Ben.

"Dengan terkirim nya surat ini, maka kami informasikan jika Benerick Hilton beserta Benedict Hilton berhasil lulus test dan diterima di Pendidikan Eustance Uibami tahun ini. Peserta didik dapat mengikuti pembelajaran saat gerbang telah dibuka."

"HAH??" Kedua nya kini berdiri dari tempat duduk nya sambil memandang ibunya tak percaya. Mereka tak salah dengar kan??

"Kami.. Diterima di Pendidikan EU??" Tanya Benedict lagi. Ia ingin memastikan jika telinga nya ini tidak sedang bermasalah.
Ibunya pun menganggukkan kepalanya. Kini si kembar Ben saling bertatapan, mereka berdua masih tak percaya jika mereka berhasil lulus untuk mengikuti Pendidikan EU.

"HOREEEEY"
"ASIIK"
teriak mereka berdua seraya reflek saling memeluk.
Sang kakak dan ibu yang melihat itu hanya tertawa.

"Akhirnya! Kita akan di legalkan menggunakan sihir nanti!"

To Be Continue.
⏝꒷۰꒷⏝꒷۰꒷⏝꒷۰꒷⏝꒷۰꒷⏝ ⏝꒷۰꒷⏝꒷۰

Characters / Cast :

Characters / Cast :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Untuk karakter kakak dan ibu, itu oc yaKalian bisa bayangin sendiri siapa yang cocok untuk mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Untuk karakter kakak dan ibu, itu oc ya
Kalian bisa bayangin sendiri siapa yang cocok untuk mereka.

Thank u for reading my new book. Sebelumnya, author meminta maaf jika kata kata dari buku ini mungkin membuat readers sedikit bingung atau kurang menarik. Tapi author akan tetap berusaha untuk memperbaiki kata kata yang bagus untuk book ini. Jadi stay tune & ikuti terus cerita nya, ya!
Love you guys.

CBG | 𝕬STERIA VOL.1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang