CHAPTER 1

51 5 12
                                    


I'm already falling

I couldn't help it

didn't think of the risks

I got a problem

 when I look in your eyes


Alya mengetuk pintu rumah berwarna putih itu untuk yang kesekian kalinya. Sudah 20 menit ia berdiri sambil mencoba menghubungi si pemilik rumah namun yang ditunggu tak kunjung keluar. Ia pun mendengus kesal.

Kali ini ia mengetuk lebih kencang dan lebih brutal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kali ini ia mengetuk lebih kencang dan lebih brutal

'Bodo amat kalo tetangga ngamuk, suruh siapa tidur kek orang koma' Batin nya

5 menit berlalu akhirnya pintu dibuka dan seorang pemuda setengah bangun setengah mimpi yang hanya mengenakan celana pendek dan sarung yang nempel asal-asalan di badan nya yang bertattoo itu memelototi Alya.

"Apaan sih? Berisik anjir!" seru si pemilik rumah

"Berisik berisik ini udah jam berapa woy" Alya tak kalah berteriak sambil menunjukan jam di ponselnya yang menunjukan pukul 07.50

"Jam 8 ge acan ah gandeng pisan"

(jam 8 juga belum ah berisik amat)

si pemilik rumah sambil melengos masuk dan duduk di sofa coklat muda yang menghiasi ruang tamunya. Alya pun mengekori pria jangkung itu.

"Tau ah ya aku ke sini Cuma disuruh Teteh bangunin Aa, sekalian lewat mau ke depan" jawab Alya sambil memerhatikan kakak sepupunya yang masih dalam proses 'ngumpulin nyawa'. Tak lama kemudian Dika bangun dan masuk ke kamar nya.

"Eehh ehh mau ke mana lagi?" teriak Alya

"Ngambil anduk mau mandi dulu cereweeett!!" seru Dika berteriak dari kamarnya

"kamu tuh ya kostumer juga bukan tapi kenapa sewot amat ihh amit-amit" gerutu si pemilik rumah sambil bergegas keluar dari kamar dan berjalan masuk ke kamar mandi. Sambil lewat depan Alya, ia menoyor kepala adik sepupunya itu.

"Anjirrr" Alya mendelik marah lalu memukul lengan Dika.

Setelah memastikan kakak sepupunya benar-benar masuk ke kamar mandi, Alya pun keluar dan menutup pintu rumah. Ia kan awalnya keluar rumah mau ke minimarket, beli beberapa cemilan buat dirinya dan keponakannya. Sudah 2 hari ia menginap di rumah Teh Rini, kakak sepupunya. Mamanya Alya pulang kampung dan berencana menetap agak lama di sana. Alya sebenernya gak keberatan ditinggal sendiri di rumah toh dia pun bakal sibuk 'jualan' dan ngabisin waktu di kios. Ia dan Maminya buka usaha jualan makeup dan skincare kecil-kecilan, Alya lebih focus di online shopnya, dibantu Yulia teman dekatnya sekaligus partner bisnisnya juga.

BETWEEN USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang