⭐Bab:38⭐

1.6K 160 0
                                    

𝘏𝘢𝘱𝘱𝘺 𝘙𝘦𝘢𝘥𝘪𝘯𝘨 𝘈𝘭𝘭~~

"Aku pulang" ucap syilla ketika sampai di rumah.

Kini rumah itu tak seramai dulu saat pertama kali ia datang, saudara tiri nya yang bersekolah di luar negeri mulai fokus melanjutkan sekolah dan pekerjaan mereka di sana.

Hasha juga mulai sibuk dengan persiapan segala urusan untuk pertandingan basketnya yang lebih besar lagi, setiap hari dia selalu pergi berlatih dari pagi hingga malam kadang dia juga menginap di asrama tempat latihannya dan jadi sangat sulit untuk di jumpai.

Anggota keluarga yang lain juga lagi sibuk-sibuknya melakukan pekerjaan mereka. Kini yang tinggal di rumah hanya syilla, Nathan, dan Niko.

Setelah selesai mandi syilla langsung turun ke bawah untuk makan namun niatnya berubah ketika merasakan perasaan yang pernah ia rasakan kini muncul kembali ketika melihat rumah yang sepi.

"Hummm...rasanya aku rindu saat pertama kali datang ke sini semuanya terlalu cepat berubah" syilla menyenderkan tubuhnya di sofa tempat mereka biasanya berkumpul.

"Ini akan membuat mu merasa lebih baik" Nathan menaruh secangkir coklat hangat di hadapan syilla.

"Terima kasih" syilla langsung meminumnya perlahan.

"Kau pasti lelah, tidurlah"

"Aku tak mengira kita akan menjadi saudara"

"Aku juga tak pernah mengira nya syil, wanita yang pertama kali menarik perhatian ku saat masuk sekolah kini jadi adik tiri ku" Nathan tertawa kecil sesekali.

"Mungkin ini bisa di jadikan novel atau film yang berjudul gebetanku ternyata adik tiriku" lanjutnya sambil melihat ke arah syilla.

"Gebetan?"

"Iya syil, gue suka sama Lo"

Ucapan Nathan membuat syilla langsung melihat Nathan dengan tatapan tidak percaya.

"Lo serius?"

"Iya"

"Udah jam segini gue mau istirahat dulu, kamu juga jangan lupa istirahat"

Syilla langsung bangun dari duduknya dan langsung berlari ke arah kamarnya.

Nathan hanya terdiam melihat syilla yang pergi.

"Akhhhh!! Bodoh banget sih Nathan kenapa coba Lo harus bilang itu sekarang? Dia pasti ngerasa takut tinggal serumah setelah tau sama cowok yang suka sama dia, kalau dia tiba-tiba pergi gimana?"

Nathan tampak frustasi dengan sikapnya yang barusan menyatakan cinta pada syilla.

"Tapi tadi dia bilang gue harus istirahat berarti dia juga peduli dong sama kesehatan gue" Nathan yang tadinya seperti orang depresi sekarang malah berubah senyum-senyum sendiri.

"Apa yang harus kulakukan?bagaimana kalau setelah ini kami malah jadi canggung" Ternyata tidak hanya Nathan melainkan syilla juga di Landa kebingungan.

Lalu tiba-tiba syilla teringat bagaimana dia dan Nathan bertemu untuk pertama kalinya.

"Gue Nathan" ucap anak laki-laki yang baru saja masuk ke kelas syilla.

Saat itu banyak siswi yang mengajaknya berkenalan namun anak lelaki itu malah bangun dari kursi nya dan mendatangi syilla yang saat itu sedang membaca buku dengan tenang.

"Lo liat gak tuh anak baru beraninya di datengin cewek tercantik di kelas kita"

"Apaan sih syilla nyebelin banget selalu aja narik perhatian"

"Iya tuh caper"

"Makanya Lo cantik biar gak jadi orang iri"

"Diem deh Dio bikin tambah kesel aja"

"Huh nyebelinn banget pokoknya tuh cewek"

Syilla yang mendengar suara kebisingan yang tertuju padanya hanya bisa menghela napas pelan.

"Kenapa jadi gue terus yang kena sih" pikirnya.

Tanpa memoerdulikan anak lelaki itu syilla langsung menutup bukunya dan pergi keluar. Dia dan Nathan sama-sama anak baru namun mereka hanya berselisih beberaoa Minggu.

Syilla sakit saat hari pertama masuk sekolah sehingga ia harus dirawat selama seminggu di rumah sakit sedangkan Nathan ia datang ke sekolah setelah seminggu syilla masuk ke sekolah karena membuat keributan di sekolahnya yang lama dan berakhir di keluarkan.

Sejak hari pertama bertemu syilla ia langsung jatuh hati dan selalu memperhatikan syilla yang bahkan sama sekali tidak memperdulikan nya, baik itu ajakan, ucapan, sapaan atau apapun tidak membuat syilla sedikit pun peduli karena saat itu ia memiliki seorang kekasih yang sangat amat dia sayangi.

Namun, ia harus menelan kenyataan pahit ketika ia berencana merayakan anniversary atas hubungan nya yang berjalan setahun, ia harus mendapatkan sebuah kejutan yang tak akan pernah ia lupakan.

Tepat di hari di mana ia pergi ke tempat pacarnya sambil menyiapkan hadiah untuk sang pacar ia harus melihat sesuatu yang tidak semestinya ia lihat, seseorang yang sangat dia percaya dan cintai sedang melakukan hubungan yang tidak semestinya dengan wanita lain yang tak lain adalah sahabat kecil syilla, saat itu hati syilla sangat kacau lagi-lagi pria yang ia sayangi dan percaya menyakiti nya pertama ayahnya dan sekarang pacar nya.

"Pria seperti apa lagi yang harus ku percaya?" Ucap syilla yang membuat kedua pasangan itu kaget dan menatap ke arah syilla.

"Syilla?'' ucap pria itu dengan wajah terkejut melihat syilla yang berada di hadapan nya.

Lelaki itu langsung bangun dari atas tubuh wanita itu dan menggenggam tangan syilla.

"Sayang ini salah paham, dia yang godain aku deluan kamu harus percaya sama aku" lelaki itu mencoba menjelaskan semuanya dengan wajah memelas.

"Menjijikkan" satu kata yang lolos dari mulut syilla sangat cocok menggambarkan kedua pasangan tersebut.

"Apa maksud ucapan kamu?"

"Kalian berdua adalah pasangan paling menjijikkan" jelas syilla dengan mata penuh kebencian.

"KURANG AJAR DASAR CEWEK SIALAN!!" teriak lelaki itu sambil mengayunkan tangan nya ingin memukul syilla.

Syilla yang merasa takut hanya memejamkan matanya. Namun ia tidak merasa sakit sama sekali dengan pukulan lelaki itu hingga sebuah suara membuatnya memberanikan diri untuk membuka matanya dan terlihat Nathan sudah berdiri di depannya sambil menggenggam erat tangan mantan pacarnya.

"Apa yang ingin lo lakukan?" Tanya Nathan dengan nada penuh penekanan.

"Lo mau menyentuhnya dengan tangan kotor dan menjijikkan itu?"tanya Nathan sekali lagi dengan nada yang penuh amarah.

"Siapa Lo ? Jangan ikut campur urusan antara gue sama pacar gue" ucap lelaki itu santai.

"Pacar?kita putus!!!"

Plak!!! Sebuah tamparan keras dari syilla mendarat di pipi pria itu.

Pria itu terdiam sejenak dan mencoba membalas perbuatan syilla.

Arsyilla and Her New Family | On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang