[HARAP FOLLOW SEBELUM MEMBACA, KARNA SEBAGIAN PART DIPRIVATE.]
[MURNI PIKIRAN SENDIRI, JIKA ADA SAMA DENGAN CERITA LAIN ITU HANYA TIDAK SENGAJA.]
[PLAGIAT HARAP MINGGIR, KALO GAK BISA MIKIR MENDING GAK USAH BUAT CERITA DEK.]
Ini tentang seorang dos...
"Bener kata orang jika kita berjodoh kita bakal ketemu kembali, tapi tidak dengan aku. Aku yang sudah kamu sakitin dulu, dan itu masih teringat diotak aku."
-Shafiqa Mavendra Putri.-
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dipagi yang sangat cerah, seorang gadis sedang berjalan menuju ke arah kampusnya. Banyak yang menyapa ia, ia pun menyapa balik ke orang yang menyapa-nya.
Sebelum beberapa langkah nyampai dikelas, ia salah fokus dengan salah satu mahasiswa atau dosen pikirnya.
'Kek kenal sama punggungnya, tapi siapa ya?' Batinnya bertanya-tanya.
Tidak mau memikirkan itu, ia pun langsung memasukin kelas lalu mendudukan kursi yang biasanya ia duduk.
Setelah duduk, ia pun langsung membuka buku ahh lebih tepatnya membaca buku.
08.00 kelas dimulai, setelah mendengar bel masuk ia pun langsung menutup buku yang ia baca tadi.
Seorang pria dengan wajah tegas, dingin, masuk ke-kelasnya itu. Ia salah fokus ke salah satu mahasiswi yang ada dibangku belakang, kek kenal, itu dia gak sihh? Batin pria itu.
"Selamat pagi anak-anak," sapa dosen itu kepada mahasiswa/i.
Degg!
'Itu beneran dia?berarti yang tadi itu dia' Batin seorang gadis.
"Selamat pagi anak-anak," ucapnya kepada mahasiswa/i dikelasnya itu.
"Pagi pak," balas mereka kompak.
"Perkenalkan nama saya GeraldRaden Mahendra, bisa dipanggil pak Gerald," ucapnya memperkenalkan diri.
"Jika kalian mau bertanya silahkan, sebelum pelajaran saya mulai." Lanjutnya lalu mendudukin kursi yang sudah disediakan diruang kelas itu.
"Umur bapak berapa pak," tanya salah satu mahasiswi yang ada dikelasnya itu.
"Umur saya mau jalan 26tahun," jawabnya.
"Bapak udah punya istri? kalo belum sabi sama saya pak," ucap salah satu mahasiswi tetapi dengan nada centill.
Ekhem
'Apa ni? Nanya-nanya segitu segala, ya pasti udah punya-' belum sempat ia lanjutkan bicaranya di dalam hati, dosennya itu pun menjawab. "Saya belum punya istri, saya singel."
Prok prok prok
Semua mahasiswi yang dikelas itu bertepuk tangan heboh, ingat hanya mahasiswi!
"Oke, sudah-sudah mari kita melanjutkan pembelajaran kita." Ucap dosennya itu.
"Baik pak," setelah menndapat jawaban dari semua murid, pelajaran pun dimulai.
Cerita yang dipromosikan
Kamu akan menyukai ini
***
Seorang gadis sedang menunggu sahabatnya, ia adalah Shafiqa Mavendra Putri. Seorang mahasiswi yang cukup terkenal dikampusnya itu, ia menunggu Ayvanara-sahabatnya yang sudah ia anggap seperti kakaknya sendiri.
Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya sahabatnya itu datang.
"Lama banget lo!" Ucapnya sinis kepada sahabatnya itu, yang dibales hanya cengiran oleh sang sahabat.
"Shaf," panggilnya pelan.
Yang dipanggil pun menoleh, lalu mengangkat sebelah alisnya seolah-olah ia bilang 'apa?'
"Tadi gue lihat dia," ucapnya menatap sang sahabat.
Deg!
'Dia' Shafiqa tau masud dari sang sahabat masudnya apa, 'Dia' yang dimasud oleh Ayvanara adalah seseorang yang dimasalalu Shafiqa. Yang pernah sakitin dia, dan sampe sekarang dia belum melupakan masalah itu.
"Hm," Fiqa hanya menjawab oleh deheman-nya.
Ia tidak mau membahas orang itu, ia tidak mau lagi berhubungan dengan orang itu. Tapi, dia bisa apa? Kalo orang itu adalah seorang dosen yang mengajar dikampusnya.
"Ya gue tau kok," jawabnya lirih, sampe Ayva tidak mendengar. Ayva yang mengerti pun hanya menggangguk paham, ia pun langsung mengalihkan topik.
***
Seorang pria sedang menuju keruangannya, dengan wajah datar dan dingin. Saat mau belok, ia melihat seseorang yang sudah lama tak ia lihat. Kurang lebih 5 tahun, pikirnya.
Gerald-seorang pria tadi, tersenyum saat seseorang itu bercanda dengan temennya. Yaps, orang itu adalah Shafiqa, orang yang sudah lama tak ia temui.
Ntah itu bener-bener ajaib, atau hanya kebetulan saja. Kalo ia ketemu dengan gadisnya lagi, setelah beberapa tahun ia mencari tentang gadisnya akhirnya ia ketemu. Tuhan sangat baik bukan? Mempertemukan ia dengan gadisnya itu, mempertemukan ia kembali.
Setelah ngelamun yang tidak jelas, akhirnya ia pun memutuskan untuk menyamperin gadisnya itu.
Disisi lain, Shafiqa sedang bercanda tawa dengan Ayva. Tiba-tiba tawanya berhenti saat ada suara yang sangat ia rindu, yang sangat ia kenal dulu. "Shaf, lu harus lupain dia! Itu gak mungkin dia, lu cuman halu!" Batinnya berteriak.
"Hai, apakabar?" Suara yang sangat ia kenalin, suara serak membuat para kaum wanita berteriak-teriak histeris.
Ia menoleh, lalu berkata "baik." jawabnya singkat, padat, jelas, dan cepet.
Setelah menjawab pertanyaan itu, ia membereskan barang-barang yang ia keluarkan dari tas. Lalu mengajak Ayva pergi dari meja itu, belum 1 langkah ia berjalan tangannya dihalangin oleh tangan kekar seseorang.
"Saya mau ngomong berdua, bisa Fiqa?" Tanyanya kepada Shafiqa.
Deg!
Panggilan itu, panggilan itu hanya untuk keluarga ia, sahabat ia, dan Gerald-orang masalalu yang pernah membuat Shafiqa selalu happy.
Tidak mendapat jawaban dari gadis itu, Gerald pun langsung gandeng tangan Shafiqa lalu menuju kearah taman.
***
Dua orang yang berbeda kelaminan sedang berjalan menuju kearah taman, ahh lebih tepatnya hanya cowonya saja.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.