" Ditemukan mayad seorang pria di tepian Sungai Han, pria tersebut diduga bunuh diri dalam keadaan mabuk dan nampaknya jatuh di atas permukaan berbatu yang berada di dalam aliran air Sungai Han menyebabkan kepala korban hancur sehingga tidak dapat dikenali "
" Ditemukan barang bukti berupa botol minuman keras yang masih berada pada gengaman korban "
Yoojin yang mendengar berita yang di tampilkan pada tablet yang ia gengam hanya acuh tak acuh, pandanganya beralih pada pemuda yang sedang terlelap dalam tidurnya dengan paha dirinya yang menjadi bantalan tak lupa dengan jari jempol sebagai pengganti pasifier yang ia masukan kedalam mulutnya.
Yoojin menatap heran pada pemuda yang sedang terlelap di samping nya ini sangat heran, seharusnya pemuda ini telah lama melewati fase masa balita dan kanak-kanak dimana ia harus meminum susu melalui dot bayi dan merengek, menangis sesengukan mencari ibunya.
Mungkinkah dirinya menderita gangguan mental? Ah, nampaknya tekanan yang ia terima dari para tua bangka itu membuat dirinya tertekan ditambah kepergian ibunya, nampaknya hal itu mungkin terjadi.
Tangan Yoojin terangkat mengelus lembut pucuk kepala Hyungseok.
" Hah~ nampaknya ini akan menyenangkan " gumam Yoojin sambil menyeringa." Eum... Eugg~" " Eomma~ " panggil Hyungseok
" Hiks~ Eomma " Hyungseok menangis sambil menendang berutal tempat yang sedang ia tiduri ini, tampa sadar bahwa ia sedang berada di sebuah kamar yang tidak ia ketahu.Hyungseok berdiri menghancurkan segala barang yang ia lihat. " Wuss-- '' " PRAAANG " Hyungseok melmpari kaca menggunakan lampu tidur yang berada di samping ranjang.
Mendengar keributan dari kamar tamu Yoojin yang sedang berada di ruang kerjanya bangkit berjalan menuju kamar yang ditempati Hyungseok saat ini, mengecek apa yang sedang terjadi dan
" Cklek "
Betapa terkejutnya Yoojin melihat pemandangan yang berada di depanya saat ini , kamar yang bagaikan kapal pecah dan Hyungseok yang berdiri di atas pecahan kaca, rambut acak- acak, mata sembam dan wajah tampa ekspresi dengan tangan yang tak henti-hentinya menyayat pergelangan tanganya sendiri,
Jejak kaki semerah darah berada di mana-mana, tetesan darah hasil sayatan membanjiri lantai tempat Hyungseok berdiri.
Tersadar dengan apa yang terjadi Yoojin berjalan mengambil kotak P3K yang berada di bawah laci tempat tidur dan menarik Hyungseok untuk duduk dan menghentikan pendarahanya. Tidak akan menyenangkan jika ia mati begitu awal.
Hyungseok yang di tarik dan dipaksa duduk hanya diam tampa ekspresi masih mempertahankan tatapan kosongnya.
Setelah selesai melakukan penanganan awal Yoojin berdiri menarik Hyungseok untuk mengikutinya sepertinya ia harus membawa Hyungseok ke seseorang.
(Skip ruang bawah tanah Ilhae)
Yoojin memarkir mobilnya pada basemen gedung dan segera keluar berjalan menuju lift diikuti oleh Hyungseok yang sendari tadi masih diam dengan ekspresi yang sama.
"Ting"
Lift berhenti pada lantai paling bawah tanah yang hanya dapat diakses oleh orang-orang tertentu.
Berjalan melewati lorong dan berhenti di depan sebuah ruangan lalu masuk tampa mengetuk pintu terlebih dahulu.
" Bocah bajingan tidak tau sopan santun " seorang dengan jubah docter
" maaf jika saya tidak sopan " Yoojin dengan wajah tenangnya." ada urusan apa bocah sibuk sepertimu datang ke sini " tanya orang itu.
" Ah saya datang ke sini untuk meminta anda memeriksa pemuda yang berada di belakang saya ini " Yoojin sambil menunjuk Hyungseok menggunakan matanya" Mr. Park Jinyoung " lanjut Yoojin
•
°
•
°
•
°
•
°
•
°
•
°Jangan lupa vote dan komen
👇⭐👍
KAMU SEDANG MEMBACA
Looksim || Eomma~ [Hiatus~]
ActionTit. . . . Tit. . . Tit. . Tit. Tit Tit TitTitTitTit-------------------• Eomma. . . . Eo-mma. . . . . Eom. . . m. . a Tidak. . . . . Tidak. . . . . . TiDAK. . TIDAKKKKKK Kehilangan Eomma nya membuat Hyungseok depresi berat. Kadang bersikap seper...