43

217 27 3
                                    

Sunyi menyelimuti perjalanan menuju apartemen Chaeyeon. Wonwoo diam karena memikirkan apakah ini saatnya ia mengungkapkan perasaannya pada gadis yang duduk disampingnya. Sementara Chaeyeonpun memilih diam, memandangi jalanan kota Seoul hingga tidak terasa mobil Wonwoo sudah terparkir rapi di basement apartemennya.

"Makasih buat makan malamnya, oppa. Lain kali aku yang traktir." Ucap Chaeyeon sebelum keluar dari mobil Wonwoo.

Lelaki itu hanya tersenyum tipis apalagi saat mendengar kalimat terakhir Chaeyeon. Lain kali? Mungkinkah mereka akan kembali menghabiskan waktu sebagai seorang teman setelah ia menyatakan perasaannya?

"Chaeyeon.." Panggil Wonwoo seraya berlari kecil mendekati Chaeyeon.

"Ada apa, oppa?" Tanya Chaeyeon.

"Kalau ada apa-apa kabarin aja. Kamu gak sendirian, oppa akan dateng nemenin kamu." Ucap Wonwoo pada akhirnya yang bertolak belakang dengan apa yang sudah ia pikirkan sejak tadi.

Chaeyeon tersenyum menatap Wonwoo. "Makasih oppa. Oppa baik banget, pacar oppa nanti pasti beruntung punya pacar yang perhatian banget." Goda Chaeyeon yang justru memberi waktu yang tepat untuk Wonwoo menyatakan perasaannya.

"Oh ya? Apa bener cewek yang nantinya oppa cintai bakal jadi cewek yang beruntung?" Tanya Wonwoo dengan wajah seriusnya.

Chaeyeon dengan cepat mengangguk dan berkata, "Cewek itu pasti beruntung. Aku yakin oppa pasti memperlakukan pacar oppa dengan baik."

"Berarti kamu cewek yang beruntung."

Kalimat yang Wonwoo ucapkan membuat Chaeyeon membeku. Ia menatap Wonwoo, mencari kebohongan dari sorot mata Wonwoo. Namun, ia tidak menemukannya. Lelaki itu menatapnya dengan serius. Dan apa yang diucapkan adalah suatu kebenaran.

"Iya, aku beruntung bisa jadi temen oppa yang baik ini." Ucap Chaeyeon pada akhirnya, mencoba lari dari pembicaraan itu. "Aku masuk dulu ya." Pamitnya lagi namun, ucapan Wonwoo selanjutnya menghentikan langkahnya.

"Aku suka sama kamu, Chaeyeon."

Chaeyeon membeku di tempat, ia tidak berbalik dan memilih untuk memunggungi Wonwoo. Ia terkejut dan tidak menyangka bahwa lelaki yang ia anggap teman itu ternyata memiliki perasaan untuknya. Ia tidak siap untuk itu, ia tidak ingin menyakiti lelaki baik sepertinya. Ia tidak percaya diri bahkan saat seseorang menyukainya.

"Aku suka kamu, Chaeyeon. Enggak, lebih tepatnya aku jatuh cinta sama kamu. Dari dulu, sampek sekarang perasaan aku gak berubah sama kamu. Aku tau, ini bukan saat yang tepat buat bilang ini. Tapi, aku pengen kamu tau kalau aku cinta dan sayang sama kamu lebih dari seorang teman. Karena aku dari awal gak melihat kamu sebagai teman, tapi sebagai seorang wanita yang aku cintai."

Chaeyeon akhirnya berbalik untuk menatap Wonwoo. Dengan keberanian akhirnya ia bersuara lirih. "Maaf."

Wonwoo melangkah mendekati Chaeyeon. Wonwoo tidak meminta jawaban semacam penolakan atau penerimaan atas ungkapan perasaannya. Karena ia tau, itu adalah resiko yang diterimanya. Hati Chaeyeon bukan untuknya.

"Gak perlu minta maaf. Aku gak minta jawaban kamu, aku cuman pengen kamu tau gimana perasaan ku sebenernya sama kamu. Aku tau gimana perasaan kamu dan untuk siapa perasaan kamu. Tolong jangan minta aku menjauh atau suruh aku buat lupain kamu karena aku gak bisa. Bahkan aku gak bisa berhenti suka sama kamu sejak awal, sebelum kita kenal." Jelas Wonwoo lagi.

Wonwoo tersenyum miris seakan ia ditolak saat Chaeyeon mengatakan maaf. Ia berusaha menguatkan hatinya dan berharap setelah ini, Chaeyeon tidak akan menjauhinya.

          

Wonwoo kembali menatap Chaeyeon, gadis itu tidak mengucapkan apa-apa lagi. Ia hanya diam, hanya menatapnya.

"Aku ditolak padahal aku gak minta kamu jadi pacar aku." Canda Wonwoo mencoba mencairkan suasana.

Chaeyeon menunduk, kini ia tidak mampu menatap Wonwoo yang tampak berusaha terlihat baik-baik saja. Ia merasa bersalah karena secara tidak langsung, ia menyakiti perasaan Wonwoo. Ia tidak bisa membalas perasaan itu. Bahkan ia tidak mampu berkata apapun, ia takut semakin menyakiti Wonwoo.

"Yaudah kamu masuk sana, habis itu oppa pulang."

Kini Chaeyeon berani menatap Wonwoo yang tengah tersenyum. Senyuman yang tidak baik-baik saja itu. Sampai akhirpun, ia tidak bisa mengatakan apapun. Ia hanya mampu melangkah menjauh dari Wonwoo yang masih menatapnya hingga ia hilang dari pandangannya. Chaeyeon hilang dari pandangannya, bersamaan dengan pudarnya senyuman yang memang dipaksa hadir disana.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Mina terkejut saat melihat wajah Mingyu yang tiba-tiba muncul di hadapannya. Ia melihat ke arah belakang, memastikan tidak ada orang lain disana. Setelah itu ia kembali keluar dan menarik Mingyu menjauh dari sana.

"Kamu ngapain disini?" Tanya Mina seraya melihat sekitarnya, takut orang lain melihat mereka berdua.

Alih-alih menjawab, Mingyu justru balik bertanya. "Lo gak papa kan? Gak terjadi apa-apa kan sama lo?"

"Aku gak papa, Gyu. Kamu ngapain kesini?" Tanya Mina lagi.

"Gue khawatir sama lo karena lo gak dateng ke apartemen dan gak bisa gue hubungin. Lo gak bales chat dan gak jawab telfon gue. Gue khawatir takut terjadi apa-apa sama lo." Jelas Mingyu.

Mina merasa bersalah pada lelaki Kim itu yang memang terlihat sangat khawatir padanya. Ia bahkan rela datang ke dormnya hanya untuk memastikan keadaannya.

Ia sengaja tidak datang dan tidak menjawab pesan dan telepon dari Mingyu. Ia tidak tau bagaimana menjelaskan situasinya saat ini. Satu-satunya jalan adalah menjauhi Mingyu agar perasaannya tidak semakin tumbuh untuk Mingyu. Ia harus menghentikannya sebelum perasaan itu semakin dalam.

"Gue bersyukur kalau lo baik-baik aja." Ucap Mingyu lagi.

Mina masih belum mengatakan apapun. Ia tidak tau bagaimana menyikapi Mingyu. Perasaan bersalah kini ia rasakan pada Nayeon dan Mingyu. Sungguh, ia tidak ingin kedua orang itu terluka karenanya.

"Mina? Mingyu?"

Mingyu dan Mina menoleh dan terkejut melihat Nayeon disana. Gadis itu tidak kalah terkejutnya karena melihat mantan kekasihnya berada di sekitar dorm Twice. Ini adalah kali pertama Mingyu kembali datang setelah berakhirnya hubungan mereka.

"Un-unnie, Mingyu dateng kesini katanya mau ngomong sesuatu sama unnie." Ucap Mina tiba-tiba membuat Mingyu terkejut menatapnya.

Love Story of IdolsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang