jalanan terasa sunyi dengan langkahan kaki seorang pria yang melangkah seperti pencuri, sangat pelan.
"lo kalau jalan kaya gitu, sampe lumut jadi jamur juga kaga bakalan sampe"
brukk
"aduh"
"eh maaf mbak, teman saya ngga lihat jalan suka banget kaya reog gitu"
"oh gapapa kok, saya juga ga terluka"
"loh mbak yang tadi di cafe bukan ya?""iya bener saya sendiri"
"emm... mana tau ada yang luka mbak, boleh minta kontak wa nya aja?"
"cih dasar buaya"
"bisa, 0813********"
"oke mbak, saya add ya. terimakasih"
gadis itu berjalan meninggalkan kedua pria tersebut. rasanya aneh jika seorang wanita memberikan nomor telepon kepada cowo yang baru saja di kenal.
kringg...
Dering telpon membuat seseorang melihat dan mengangkatnya
"halo? benar dengan mbak yang tadi di jalan?"
"maaf mas, mau jasa sedot wc nya?"
yang terdengar di sambungan telpon itu adalah suara cowo dan bukan cewe, lalu menawarkan jasa sedot wc? yang benar saja
"e-eh? ngga mas, makasih"
di sisi lain
Kampus.
"lo kasih tuh cowo nomor mang andi?"
"iya"
"parah lo"
"lagian, gue ga suka sharing no gue ke orang lain"
Bel berbunyi, semua nya masuk ke kelas fakultas masin-masing.
"selamat pagi semua"
"pagi bu"
"hari ini kita kedatangan mahasiswa baru, mohon untuk kerja sama nya dalam membantu mereka bersosialisasi"
"silahkan untuk masuk"
"Halo semua, perkenalkan nama saya Reno"
"cowo tadi.. hari ini kenapa sial banget ya gue"
"Reno, kamu di persilahkan untuk duduk di belakang Jeya"
"Jeya silahkan angkat tangan kamu"
gadis yang di bilang mirip oleh reno dan christ, dia adalah Jeya. gadis yang suara nya persis dengan naomi
jam menyelesaikan waktunya begitu juga dengan suasana langit yang mulai gelap
"kenapa belum pulang?"
"abang gue belum jemput"
"ohh punya abang, btw tadi jasa sedot wc nya mahal juga"
"ohh, lo jadi order?"
"rencananya sih bakalan gue order semisal gratis elu"
"bangun, gausah mimpi. sadar masih di jalan bukan di kasur"
"semisal di kasur, mending kita olahraga bareng?"
"ngaco."
suara klason mobil kini terdengar, menandakan jeya sudah di jemput oleh seseorang, Samuel. abang dari Jeya
"dadah cantik, sampai jumpa esok"
sontak mata setajam elang itu menatap sinis ke arah Reno.
tidak lama kemudian, mobil itu sudah berjalan dan tak terlihat
"gue bakalan dapatin lo, Jeya. entah apa pun caranya, lo bakalan milik gue"
ini terdengar seperti seorang pria yang terobsesi dengan "suara" milik wanita itu. apakah dia merindukan "sosok" nya atau mungkin "suara" yang indah itu? mungkin, keduanya.
Pagi yang cerah pun telah tiba, dengan kicauan burung. Jeya bangun dan bergegas untuk ke kampus, namun saat ingin pergi dia terfikirkan oleh cowo kemarin, Reno.
"kenapa gue harus mikirin dia. merusak pagi hari gue aja"
"DEKK TURUNNN, AYO MAKANN"
teriak wanita yang usia nya masih tergolong mudah, sekitar 35 tahun. wanita itu adalah mama Jeya dan juga Samuel
"IYAA MAA, BENTARR"
terdengar suara piring yang sedang di susun dan roti-roti di atasnya
setelah sarapan, kini Jeya sudah sampai di kampus dan bergegas masuk ke dalam kelas, namun..
"pagii cantik, duh makin cantik aja"
"minggir"
"gabisa nihh"
"minggir gue bilang"
"gamau"
Jeya kesal dengan perlakuan dari Reno, dia menghembuskan nafas yang kasar.
"lo mau nya apa sih? bisa ga gausah muncul sehari aia dari pandangan gue?"
"waduh, jangan kesal dong. gabisa nih, bawaannya mau nempel doang. oh iya, gue mau nya apa? maunya elu dong"
"sekali lagi gue bilang, gausah mimpi!"
Jeya memilih untuk putar balik dan berjalan melalui tangga, meski terasa lelah dia lebih memilih menghabiskan tenaga dengan jalan dibandingkan dengan beradu mulut
Mata kuliah sedang di mulai, semua sedang fokus pada materi
"maaf pak, saya izin toilet"
Jeya berdiri dan menuju ke toilet, sudah hampir 10 menit akan tetapi Jeya belum kembali ke ruang kelas
"pak, saya izin ke toilet"
Reno mencari Jeya ke toilet, akan tetapi tidak menemui apapun. kemudian Reno mendengar sebuah suara, dia mengikuti suara tersebut
"WOY ANJING!"
halo semuanya, maaf karena slow uploadnya. terimakasih sudah support cerita ini mulai dari s1 nya, mungkin bab kedepannya akan di usahakan untuk lebih cepat lagi uploadnya. akhir kata, enjoy to ready!
KAMU SEDANG MEMBACA
Revenge | S2 hypersex.
Teen Fictionhari itu akan tiba, dimana kita bertemu kembali namun dengan hal yang berbeda satu sama lain. kita akan menjadi satu, namun di waktu yang bersamaan kita terpisahkan.