2.Bapak Daniel mati

1.3K 213 6
                                    

Saat [Name] sampai di dalam rumahnya. [Name] langsung disambut tatapan tajam setajam silet oleh pak Daniel yang sedang melipat tangannya dan berdiri di salah satu anak tangga. [Name] pun diam beberapa saat lalu kembali berlari ke arah tangga ini. Dengan cepat bapak Daniel mencoba menangkapnya namun sayangnya [Name] langsung melakukan freestyle dengan lompat ke udara lalu kayang dan kemudian roling, kick up dan lalu lanjut berlari.

Bapak Daniel pun mencoba mengejarnya tetapi terlambat karena duo JJ sudah mendobrak pintu rumah mereka. Bapak Daniel pun membalikkan badannya dan melihat tatapan mata mereka yang biadab itu. Bapak Daniel pun segera mengepalkan tangannya hingga berdarah.

"Jadi kalian benar-benar datang ya? Anak-anak generasi 1?" Ucap Daniel

______

"Hah... Hah... Sumpah, tuh bapak kenapa nunggu di tangga sih? Malesin" ucap [Name] pada dirinya sendiri

Diapun segera berjalan ke kasurnya yang empuk. Setelah dua detik dia merebahkan tubuhnya, terdengar suara dentuman keras di lantai bawah. [Name] pun batal untuk rebahan karena hal itu. Dia segera bangun dan berlari ke arah pintu. Diapun mendobrak pintu dengan aesthetic dan segera berdiri di ujung tangga.

Terlihat bapak Daniel tercinta Sedang mengelud dengan duo JJ tersayang. [Name] pun menyimak dengan wajah serius. Jungoo yang menyadari keberadaan [Name] pun langsung melemparnya dengan tongkat kayu yang dia bawa. Dengan berputar berayung dan terbang sana sini, [Name] berhasil menghindarinya.

'itu tadi apaan cuk?!' batin [Name]

"Uwah~ hebat juga~" puji Jungoo.

Melihat partnernya yang tidak melakukan pekerjaannya dengan benar. Jonggun pun mengetuk keras kepalanya hingga benjol. Merekapun bertengkar dengan hebat seperti pertunjukan topeng monyet yang menggoda. Dengan hati-hati, bapak Daniel mencoba kabur bersama asistennya. [Name] yang melihat itu hanya menatap datar dan mengambil gunting merah keramat milik orang berambut merah cebol berlensa softlens. Setelah menemukannya [Name] segera melemparnya dan gunting itu mendarat tepat di kepala bapak Daniel.

' anak durhaka... Harusnya dulu ngga ku pungut' batin bapak Daniel dengan menahan sakit.

"...."

Suasana hening sesaat. [Name] yang heran pun memiringkan kepalanya dan tanpa tampang berdosa.

"Lah? Dah mati? YES!! NASI KOTAK!!!" Petik [Name] sambil melompat-lompat kegirangan

"....."

Jungoo dan Jonggun pun menatap datar kearah gadis itu. Bagaimana ada seekor anak gadis yang senang setelah bapaknya meninggoyy. Apa lagi dia yang bunuh. Namun siapa sangka bahwa bapak Daniel Masih hidup.

"AKU BELUM MATI YA ANAK PUNGUT!!! KALAU TAU BEGINI NGGA KU AMBIL WAKTU DIJEPANG DULU!!" Teriak bapak Daniel sambil kesetanan sejenis sapi merah

"SUKA SUKA SAYA YA!!! MENYESAL KAN MENUNGGUT SAYA?!!"balas [Name] dengan sangar

Entah apa yang terjadi. Otak Jungoo dipaksa untuk berpikir tentang hubungan yang sangat harmonis dari kedua anak bapak tersebut. Bukan hanya Jungoo, Jonggun pun ikut heran.

"Tunggu... Mata itu..." Guman Jonggun

"...? Apaan?" Tanya Jungoo yang penasaran

"Bukan apa-apa" ketus Jonggun

Perlahan tapi cepat, bibir Manyun Jungoo pun tambah maju seperti bebek. Jonggun yang melihat partnernya itu sebenarnya merasa jijik sampai 7 turunan hingga ingin membuangnya ke jurang lalu melemparkannya Palung Mariana dan memberi makan buaya dengan cincangan daging Jungoo sendiri. Tapi apalah daya, jika dia melakukan itu maka. Dia, tidak akan mendapatkan gaji dari pak Chairman. Yahahahaha... Babu.

Kamu akan menyukai ini

          

Dengan satu getokkan menggunakan sekop kepala yang mengarah ke bapak Daniel. Bapak Daniel pun meninggoyy ditempat. Pelaku yang getok kepala bapak Daniel hanya tersenyum tidak jelas sambil mengusap kacamata. [Name] pun panik karena Jungoo perlahan mendekat.

"Kau berutang uang padaku Lho~" Ucapnya

"Idih... Cari duit sendirilah bego" ucap [Name]

'plak'
'pletak'

[Name] dan Jungoo pun tersungkur setelah mendapatkan pukulan kuat dari Jonggun. [Name] dengan santai langsung menyeret mereka berdua ke mobil yang membuat DPR ketar ketir.

_____

"Hoi anjing! Lepasin ngga!!" Petik [Name]

Saat ini [Name] sedang di ikat di kursi yang langsung berhadapan dengan sofa tempat Jungoo Jonggun duduk. Singkatnya mbk nem diculik.

Gue mah ogah sebenarnya nyulik orang sinting kek nem. Tapi beda kalau loli. Seandainya gue ketemu loli di jalan, langsung gue sikat masukin karung langsung bawa pulang mwehehehehe.

"Namamu?" Tanya Jonggun pada [Name]

"Ha?"

Mbk nem sendiri kek orang bego yang cuma planga-plongo ngga jelas. Jonggun pun berdecih melihat kelakuan manusia abnormal didepannya.

"Aku tak akan mengulanginya lagi... Siapa namamu" ucap Jonggun sambil melotot

Yang ditanya pun hanya berkeringat dingin. Dengan susah payah, [Name] memberitahukan namanya.

"Kalau nggak salah sih... Yamazaki [Name]" Ucap [Name]

"......"

"......"

"Hah?!! OHOOK"

Jungoo yang berteriak pun keselek kecoa yang begitu besar. Jonggun yang mendengar itu langsung menjatuhkan gelasnya yang berisi wine ke lantai. Dengan cepat dia memeluk [Name] dengan erat sampai mbk [Name] sendiri membiru karena kehabisan nafas.

"Sudah kuduga... Aku pernah melihat mata itu" ucap Jonggun sambil memeluk erat tubuh [Name] seperti memeluk batu hingga hancur

"Sa.... S-sakit b-bangsat" umpat [Name]

Setelah [Name] kehabisan nafas. [Name] pun kembali pingsan. Jonggun pun panik meskipun tertutup wajah datarnya, sedangkan Jungoo pun sedang sekarat serta mulutnya berbusa karena keselek kecoa Segede gamban.

{Skip}

[Name] terbangun di sebuah kasur yang sangat besar dan empuk yang membuat para reader yang rebahan iri. Tidak hanya itu, kamar yang dia tempati sangat besar dan luas. Disaat [Name] terduduk linglung, tiba-tiba Jonggun datang sambil melipat kedua tangannya.

"Sudah bangun?" Ucap Jonggun

"?!"

Tanpa sadar [Name] melempar bantal kearah Jonggun. Jonggun yang terlambat menghindar pun terkena lemparan bantal itu tepat di wajahnya. Jungoo yang melihat itu hanya tersenyum puas dan segera kabur dari sana.

"JAUH JAUH PEDRO!!!" teriak [Name]

"Hah...." Jonggun pun mendesah malas melihat [Name] yang sedikit ketakutan

" [Name] ya? Apa kau tau kau anak siapa?" Tanya Jonggun

"Ha? Nggak.. ngga tau.. yang ku inget cuma kata bapak aku anak pungut" ucap dan batin [Name]

"Kau itu adikku" ucap Jonggun

"NGGAK!! OGAH!! MESKIPUN PENGEN PUNYA KAKAK TAPI NGGAK YANG MATANYA BUTEK JUGA!!!" Teriak [Name]

lookism x reader [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang