Happy Reading ❤️
Vio segera menuju ke perpustakaan, tidak lupa memakan donat coklat gratis di tangannya.
Tidak banyak yang membicarakan perilaku yang kurang sopan karena makan sambil berjalan, tapi Viona lebih mempentingkan perutnya yang memberontak daripada meladeni nyinyiran orang lain.
Vio kemudian masuk ke perpustakaan dan mencari di bagian mana Haruto duduk.
Setelah menemukan Haruto yang duduk di pojok, Viona langsung menghampiri Haruto dengan senyum yang manis.Haruto yang menyadari kehadiran seseorang pun menyambutnya dengan senyum yang sangat tipis Bahkan Viona tidak melihat dirinya tersenyum.
"Duduk sini" suruh Haruto kepada Viona untuk duduk di hadapannya tersebut.
Dengan jantung yang berkonser, Viona dengan senang hati mendudukkan dirinya di depan pangeran ini, dia terus memandangi wajah Haruto bahkan dia lupa tujuan kesini untuk belajar. Sampai sampai suara Haruto mengagetkan Viona.
"Ekhem.. lu mau terus mandangin wajah tampan gua atau mulai belajarnya" sentak Haruto saat menyadari bahwa sadari tadi Viona memandangnya tanpa berkedip.
"Hehe sorry...soalnya yang di depan gua ganteng banget" dengan suara lirih dan wajah yang memerah malu.
"Hmm? Lu ngmng apa?" Pancing Haruto saat mendengar lirihan Viona, dia tau apa yang Viona katakan hanya saja dia ingin memancing gadis tersebut untuk bicara lebih keras.
"Ehh nggak kok.. ayok mulai aja belajarnya" gugup Viona saat Haruto mendengar lirihan tersebut.
"Mmm ruto aku harus mulai dari mana" sambung Viona
membuat Haruto fokus ke dia sekarang."tunjukin apa aja yg lu tau tentang matematika" ucap Ruto.
Vio hanya menurut dan menunjukkannya,
Bahkan Viona sempat tidak fokus karena terlalu gugup untuk dekat dan berbicara banyak tentang matematika bersama Haruto.Viona benar benar tidak menyangka bahwa dirinya bisa sedekat ini dengan orang yang dia sukai.
Sungguh keberuntungan anak cantik:v