53

435 61 3
                                    

Malam hari tepat pukul 19.30 acara resepsi pernikahan Shani dan Feni digelar. Para tamu undangan yang terdiri dari teman dekat, artis dan pejabat sudah hadir di tempat acara menyambut kedua pengantin dan keluarga pengantin memasuki ballroom berjalan menuju pelaminan.

Resepsi ini Shani dan Feni menggunakan busana adat Jawa seperti kesepakatan saat acara lamaran yang disepakati akad pernikahan menggunakan adat Sunda dan resepsi pernikahan menggunakan adat Jawa.

Sesudah berada di pelaminan bersama istri, kedua orang tua dan kedua mertua, Shani menyampaikan rasa terima kasih dan syukurnya kata ke para tamu yang hadir di hari bahagianya sekarang. Setelah itu para tamu dipersilahkan naik ke pelaminan untuk mengucapkan selamat pada kedua pengantin.

"Hai, Mas Shani, Feni. Selamat ya atas pernikahan kalian."

"Terima kasih, Anin," balas Shani dan Feni sambil menyalami Anin yang datang lalu Feni dan Anin saling berpelukan.

"Gak nyangka gue kalo lu yang bisa dapetin Mas Shani, Fen," ucap Anin seusai pelukan dengan Feni.

"Namanya juga takdir dan jodoh. Lu kapan nih nyusul gue?"

"Nanti gue kabarin lewat undangan. Oh iya, Mas Shani, tolong bahagiain Feni ya, jangan dijahatin. Cukup aku aja."

"Haha tenang aja, Nin. Aku pasti bahagian Feni kok."

"Lu dijahatin apa sama suami gue?" tanya Feni penasaran.

"Dikasih harapan, sakit hati gua saat tahu ternyata Mas Shani memilih lu," jawab Anin jujur. Beberapa kali bertemu Shani sering bersikap yang membuat perempuan seperti Anin jadi baper.

"Maaf ya, Nin." Shani merasa bersalah sudah membuat seorang wanita tersakiti.

"Gapapa, Mas. Walau sakit, setidaknya sahabatku Feni mendapatkan pria terbaik." Anin tersenyum menandakan tidak terlalu mempermasalahkan.

Sementara itu di waktu yang sama Oniel tengah panik mencari Roy yang sedang bersamanya tiba-tiba saja menghilang. Terlalu banyaknya tamu dan luasnya ballroom membuat Oniel sedikit kesulitan mencari anaknya tersebut.

Sekitar 2 menit mencari Oniel akhirnya dapat bernafas lega setelah menemukan Roy sedang makan kue dan di dekatnya ada seorang wanita yang ia dan personil NF Star kenal. Segera Oniel menghampiri anaknya dan wanita itu.

"Roy, kamu kok gak bilang sama Ayah kalo mau pergi makan kue," ucap Oniel sambil berjongkok dengan bertumpu di ujung sepatu.

"Maaf, Ayah," balas Roy yang menunduk takut.

"Terima kasih ya, Kak Eli. Udah jagain dan temenin Roy," ucap Oniel tersenyum ke wanita tersebut.

"Sama-sama, Nil. Lain kali jangan sampai lepas pengawasan anaknya, bahaya."

"Kak Eli sendiri?"

"Enggak, sama kamu dan orang-orang."

"Maksudnya datang ke sini sendiri?"

"Iya. Nasib jomblo begini lah, Nil. Kondangan pergi sendiri, terus ditanya kaya yang lu tanyain."

"Bukan itu maksud gua. Gak sama Zahran?"

"Zahran lagi sibuk, jadi dia gak bisa ke sini."

Disaat Oniel dan Eli mengobrol, sepasang mata memperhatikan mereka. Ada rasa cemburu yang orang itu rasakan saat melihat Oniel dekat dan akrab dengan perempuan lain.

"Mira?"

Perempuan yang tengah cemburu tersebut langsung menengok ke asal suara. Seketika Mira merasa menyesal datang ke pernikahan teman band kakaknya, setelah merasa cemburu melihat Oniel sekarang sang mantan terindah yaitu Dey datang bersama istri dan anaknya memanggilnya.

Music and Love: NF STARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang