Konflik Penuh Tangisan

288 47 49
                                    

Zero, Geed, dan Cervello sampai di depan pemakaman. Cervello yang menyadari itu langsung terdiam. Begitu juga dengan Zero dan Geed, mereka bertiga tidak mengeluarkan suara apapun. 

"Ngak ngak ngak ngak"
Tiba-tiba gagak lewat, nggak ada akhlak.

Cervello:"jelaskan..."
Zero:"saat kau menyerang Staryes, Putri Fales dan Vard berencana kabur ke Dertan, dan sebelum itu mereka.."
Cervello:"harus membunuh Ucuprit dan Konat?"

Geed mengangguk. 
Geed:"kami terlambat mengetahui ini karena.."
Cervello:"kalian harus melawanku di Staryes, kejadian ini nggak akan terjadi jika aku nggak egois saat itu"

Zero langsung ngelus dada, dia lega si Cervello nggak marah. Meski begitu, ia juga kasihan melihat Cervello yang terlihat sangat sedih. Namun rasa kasihan itu langsung berubah menjadi heran saat Cervello malah joget-joget di depan makam kedua sahabatnya. 

Cervello:"hides...ukitah hides, uka nakfaam"

Zero:"ee...itu lagi baca mantra?"
Kata Zero sambil bisik-bisik. 
Geed:"entah, jogetnya pun kayak joget tok-tok"
Zero:"ngapain sih tuh orang, semua penjaga makam sampe ngeliatin"
Geed:"direkam lagi sama ibu-ibu di situ"
Zero:"ini kita kasih tau dia apa diem aja?"
Geed:"kayaknya sih diem aja"
Zero:"gini aja"

Zero menarik Geed untuk mundur tiga langkah ke belakang. 

Cervello:"nailak hal uktabahas gnay kiab, agomse nailak gnanet id anas, hiks.."

Zero:"dia mau bangkitin orang mati apa gimana sih?"
Geed:"aduh, dia yang begitu aku yang malu, mana jogetnya makin menjadi-jadi"
Nexus:"yo! Kalian ngapain?"

Zero dan Geed langsung kaku, syok tiba-tiba dipergokin lagi ngomongin orang. 
Nexus:"kalian belum tau ya? Dia dari tadi ngomong Bahasa Tonnarod"
Zero:"oh? Bang Nexus tau dari mana?"
Nexus:"tau dong..dan cara Tonnarod menunjukkan kesedihan adalah dengan menari, semakin absurd tariannya berarti semakin sedih juga dia, mungkin buat dia ini adalah hal yang seharusnya, tapi buat kalian..pasti aneh kan?"
Geed:"iya, aku baru sadar kalau kita kena culture shock, makasih bang"
Nexus:"hahahaha sama-sama, jadi sebelum ini bertambah parah, sebaiknya kalian bantu dia"

Nexus memberikan beberapa tangkai bunga matahari. 
Nexus:"aku baru aja beli bunga, kalian pakai ini aja"
Nexus pun langsung pergi dari sana. 

Zero:"makasih banyak bang!"
Geed:"emangnya bunga matahari bisa tumbuh di Tanah Cahaya? Bukannya di sini nggak ada matahari asli?"
Zero:"lah iya..bunga mau kali dikasih plasma spark, makanya jadi gede gini"
Geed:"tapi warnanya jadi agak biru gitu"
Zero:"udahlah nggak usah dipikirin, kita bantuin dulu si Cervello dulu"

Geed pun setuju, mereka berdua langsung menghentikan tarian itu. 

Zero:"wei! Udah!"
Geed:"kami tau kamu sedih, tapi kamu nggak bisa nari kayak gini"
Cervello:"aku nggak bisa, tolong lepasin aku"
Zero:"kalau kamu nari kayak gitu di sini, kamu bakal dianggap aneh"

Zero memberikan bunga matahari kepada Cervello. 

Cervello:"apa? Mau nembak?"
Zero:"PALA LO! GELI GUA!"
Geed:"jangan teriak-teriak di kuburan"
Zero:"oh iya, maaf"
Geed:"di sini...di Bumi juga gitu sih, kami mengungkapkan kesedihan kami kepada orang yang sudah meninggal dengan bunga, jadi kami meletakan bunga itu di atas kuburnya"

Cervello pun mengambil bunga itu dan meletakannya di makam sahabat-sahabatnya. 

Cervello:"aku mengerti sekarang, terima kasih"
Zero:"baguslah.."
Geed:"kamu masih mau di sini atau ke tempat cyborg?"
Cervello:"aku ikut aja, lain kali aku mau bawa bunga yang lebih banyak"
Zero:"oke"

Zero membuka portal dan mereka pun pergi ke lab. 

Hikari:"akhirnya kalian sampai juga, semua pengecekan dan perbaikan hampir selesai"
Blu:"hehehe, udah aman"
Cervello:"terima kasih banyak, kalian jadi ikutan repot"
Victory:"lebih tepatnya biar masal.. ukhh!"

Ginga langsung nyikut Victory sambil senyum. 
Ginga:"biar makin akrab"

Zero:"cepet juga kalian bisa ngecek berempat"
Filis:"kata siapa berempat?"
Ruzivo:"aku ikutan"
Jeanbot:"isi daya sudah dilakukan"
X:"baterai yang ini sepertinya masih perlu di upgrade"
Jeannine:"Bang Filis! Alat pemanasnya udah siap?"
Rosso:"kenapa aku bisa ada di sini..." <- nggak ngerti apa-apa

Geed:"syukurlah Blu sama Ruzivo udah sembuh"
Zero:"ternyata banyak juga yang ngerjain ginian, btw si putri gimana?"
Jeanbot:"udah sadar, keadaannya juga udah membaik"
Jeannine:"yang lainnya lagi nganterin dia ke Staryes, katanya sih sama abangnya"
Geed:"yang kemaren nusuk dia?"
Blu:"iya, tapi sekarang dia udah dapet kendali pikirannya sendiri, semoga mereka masih mau baikan"

Mari kita pindah ke Istana Staryes.

Taiga"wah gile bagus banget planetnya"
Fuma:"jadi pengen mukbang"
Titas:"coba aja kita milih ke sini"
Taiga, Titas, dan Fuma melihat pemandangan dari balkon yang deket sama tembok bolong. 

Trigger:"Pangeran Acher?"
Trigger menyadari, sang pangeran hanya diam saja dari tadi. 

Acher:"ah, iya?"
Trigger:"dari tadi anda diam saja"
Acher:"ah..."
Decker:"tuan putri juga sama.."
Naku:"eh?"
Grigio:"kelihatan banget loh canggungnya"
Z:"setelah kejadian itu pasti rasanya aneh"
Acher:"iya.."

Acher menengok ke arah Naku, namun Naku masih buang muka. 

Orb:"kalian harus bicara, kalau terus-terusan diem masalahnya nggak akan selesai"
Mirror Knight:"kami bersedia kok kalau harus menjauh"
Glenfire:"iya santai aja"
Ginga:"atau kalian butuh pihak penengah?"
Victory:"semuanya sesuai keinginan kalian"

Acher dan Naku saling berpandangan.

Acher:"baiklah, tolong tinggalkan kami berdua"

Para ultra itu pun dengan senang hati keluar dari ruangan.

Acher:"Naku.."
Si adik memandang kakaknya dengan marah. 

DRAP
Acher langsung berlutut, Naku yang melihat itu pun terkejut. 

Naku:"apa-apaan ini!?"
Acher:"Naku, aku dikendalikan saat itu, tapi aku bisa melihat semuanya dengan jelas, aku menusuk adikku sendiri, aku..aku benar-benar tak berdaya, aku kakak yang lemah dan malah menyakitimu, adikku satu-satunya..."

Acher mulai sesenggukan, sayangnya ia tidak bisa menangis sampai puas karena air matanya mampet sebelah. 

Acher:"hiks..hiks..Naku, tolong maafkan kakak, aku benar-benar tidak bisa...."
Naku yang melihat itu langsung luluh. Sekarang ia bisa mengerti perasaan kakaknya. 

Naku:"tidak apa-apa kak, maaf karena aku juga bersikap dingin pada kakak...kita baikan kan?"
Acher:"iya, terima kasih banyak..terima kasih"

Kakak adik itu pun berpelukan dengan haru. 

NGIIIKKK
Acher:"ah pintunya udah agak keset, ayo masuk semuanya"
Acher membuka pintu ruangan itu dan membiarkan yang lain masuk. 

Decker:"sudah baikan?"
Naku:"iya, sudah"
Taiga:"baguslah.."
Z:"apa masih ada masalah lagi?"
Acher:"masih ada dua cyborg yang berasal dari Staryes"
Glenfire:"ohh, para cyborg masih diperiksa supaya bisa kembali dalam kondisi baik, tapi semuanya sudah hampir selesai"
Naku:"dan..ehm, satu lagi"

Naku mengembalikan sapu tangan bergambar muka Victory kepada Orb. 

Orb:"eh?"
Victory:"lah?"
Ginga:"putri nge-fans sama manusia tanah ini?"
Naku:"ahahaha, bukan, saat aku terpuruk, Ksatria Orb datang dan membantuku, dia memberikan janji dan menepatinya, akhirnya semua kembali normal..."

Sang putri langsung memegang kedua tangan Orb.
Naku:"terima kasih, ksatriaku..."

Glenfire:"woek.."
Mirror Knight:"heh!"

Naku:"aku pikir ini adalah orang yang kau idolakan, hahaha, aku sempat kaget saat melihat dia ada bersamamu"

Victory:"Orb..."
Muka Victory langsung merah, bisa-bisanya si Orb ngasih sapu tangan kayak gitu. 

Naku:"intinya..."
Acher:"UDAH! Udah! Ayo pergi"
Naku:"eh! Kakak! Tapi aku baru aja jatuh cinta!"

"Waaahh"
Para ultra langsung nyeletuk bersamaan. Mereka menatap Orb sambil senyum-senyum. 

Glenfire:"cieee"
Ginga:"disukain tuan putri, ahayy"
Mirror Knight:"ksatria, mana ksatria?"
Z:"aduhh, putri aja sampai luluh"
Grigio:"ahahaha, ada yang dapet kisah cinta baru nih"
Taiga:"tadi dipegang yak tangannya, yahaii"
Fuma:"eh! Kakak! Tadi aku baru aja jatuh cinta!" (niru suara putri)
Titas:"udah-udah..kasihan, nanti nggak bisa tidur"

Ultraman : Planet of SwordTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang