17.Memancing.

3.9K 79 0
                                    

Buat pembaca Baru👉Tolong di Vote

-----------------------------------------------------------

                              *
                              *
                              *
                              *
                              *
                              *

Happy reading......

      Sudah tak terasa satu bulan pun berlalu sejak kejadian mengerikan itu. Elena sudah bisa berjalan dengan sempurna dan luka cakaran pun terlihat sudah tidak membekas lagi, Tapi selama sebulan ini sikap Elena benar-benar dingin pada Edmand, terkadang juga ia bersikap tidak pernah menganggap Edmand ada dirumah ini.  Dan Edmand benar-benar dibuat frustasi dengan tingkah Elena. 

"Pagi El.... 

"...."

Lihat.... Kejadian seperti ini sudah menjadi makanan sehari-hari bagi Edmand, Elena sama sekali tidak pernah menyahut Apapun yang Edmand katakan. Elena hanya berinteraksi dengan Esma saja. Tapi jangan khawatir Edmand sudah merencanakan sesuatu agar Elena mau berbicara dengan nya. 

"Kemana semua makanan? " tanyanya terlihat mencari-cari makanan dari kulkas hingga ke lemari. 

Edmand tersenyum licik, Kata-kata inilah yang Edmand tunggu dari tadi pagi, ia sengaja membuang semua makanan agar Elena bisa berbicara padanya."sepertinya habis. Emm, bagaimana kalau kita memancing saja untuk hari ini. ada sebuah danau dekat sini dan ada banyak ikan juga.... Aku tidak bisa berbelanja sekarang karena jarak kota dan desa ini memakan waktu satu hari, nanti kau akan kelaparan menunggu ku. Jadi lebih baik kita memancing ikan saja kita akan membakar juga. Jadi kau mau kan El.... " Ujarnya panjang lebar. 

Memancing..... Dulu saat Elena kecil jack selalu mengajaknya memancing dan Elena rasa itu sudah menjadi hobinya. Bagaimana ini Elena tak bisa menolak hal-hal yang menjadi favorit nya. "baiklah" Edmnad tersenyum melihat Elena akan menyerah.

"ka-kau jangan senang dulu, aku mau karena aku lapar."

"Iyah. Sayang aku tahu." sialan kenapa pipi Elena terasa panas. 

                                    ****

Elena berjalan di Antara rumput-rumput yang hijau, udara dingin sangat terasa di sini tapi untungnya Elena memakai jaket hangat milik Edmand. Sedangkan sang Empu Hanya mengenakan hoodie yang tentu tidak akan membuatnya hangat lebih lama. Elena jadi Khawatir.....

Tunggu Elena khawatir?

"Kita sampai." 

Elena langsung disuguhi pemandangan danau yang indah Astaga ini rasanya seperti surga

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Elena langsung disuguhi pemandangan danau yang indah Astaga ini rasanya seperti surga. Sedangkan Edmand hanya menikmati wajah cantik Elena yang terkagum-kagum sungguh pemandangan yang langka.

You'll also like

          

"kau cantik Elena" pujinya, Seakan sadar ia langsung mengubah Ekspresi nya kembali datar. Melihat itu Edmand hanya tersenyum geli. 

"Cepat tangkap ikannya aku sudah lapar" ujarnya dengan nada perintah. 

"iyah, Nona sebentar." Edmand langsung menyiapkan peralatan memancing nya, mereka pun memancing bersama-sama dengan keheningan yang menyelimuti.

"Kenapa kau hanya memakai hoodie."

"hanya ingin Kenapa, apa aku terlihat aneh" 

Aneh.....bahkan dua kali lipat lebih tampan.

"kau tidak kedinginan?"

Edmand hanya tersenyum mendapatkan perhatian kecil ini. 

"aku sudah biasa dengan udara dingin" ujarnya tersenyum hangat pada Elena.  Sial...Elena merasa terhipnotis dengan senyum itu. 

Tiba-tiba Elena di kejutkan dengan pancingan nya yang bergerak. 

"ED....AKU DAPAT IKAN ED" teriaknya begitu antusias, dengan sigap Edmand menghampiri Elena dan menarik pancingnya dan munculah ikan yang sangat besar sampai membuat Edmand kewalahan. 

"Astaga besar sekali"

"ini cukup untuk kita berdua El, Aku akan menyiapkan api dulu"

Lama menunggu Akhirnya ikan bakar pun sudah matang.  Elena benar-benar lahap menyantap ikan itu. 

"Makan yang banyak El aku baca buku katanya ikan bagus untuk ibu hamil." 

"Aku ingin minum. Apa kau tidak bawa minum? "

"Tidak, tapi ada mata air gunung disini akan ku ambilkan. Kau tunggu Dulu disini"

"Heeum"

Akhirnya Edmand pun pergi Dan inilah yang Elena tunggu dari tadi, ia sengaja membuat Edmand pergi agar ia bisa pergi ke rumah yang sempat ia lewati tadi. Mungkin saja pemilik rumah itu bisa memberitahu nya jalan keluar hutan ini, atau bisa membantunya pergi. 

Kalian pikir Elena sudah menyerah, kalian salah ingatlah Elena adalah orang berkepala batu didunia ini. Sudah berapa kali dia dalam bahaya karena kabur tapi itu tidak membuatnya putus asa Elena akan kabur karena ia tidak sanggup harus hidup bersama orang bermuka dua.

Sebenci itukah Elena pada Edmand?

Tanpa membuang-buang waktu lagi Elena berdiri bergegas pergi. Untung saja ia masih hafal jalan dan letak rumah itu. 

Elena pun sampai di rumah kayu itu yang tampak sederhana, perlahan Elena mengetuk pintu itu tapi sayang tidak ada yang menyahut. 

TOK... TOK

"Halo apa ada orang? "

"cari siapa? " Elena berbalik Tampaklah seorang pria paruh baya di belakangnya.

"Bisakah kau menunjukan arah jalan kota.?" 

"Kau dari kota? "

"Iyah kek, Kumohon ini darurat! "Si kakek Nampak sedang berpikir, kemudian ia tersenyum.

"Baiklah lah nak, ikuti kakek." tanpa rasa curiga sedikitpun Elena langsung mengikuti sang kakek. 

                              ****

Edmand kembali dengan sebotol air murni di tangannya. Tapi rahangnya mengeras ketika mengetahui wanitanya tidak ada. 

"Kau masih belum menyerah yah El"Ucapnya dengan Nada sayu. Edmand hanya bisa menghela Nafas, kapan Elena akan mengerti perasaannya? Entahlah Edmand hanya merasa tidak bisa membahagiakan Elena.

Edmand langsung menyusuri jalan ia yakin pasti Elena belum jauh. Tiba-tiba langkahnya terhenti ketika menemukan syal Elena tergeletak.

Ia pun berjalan lagi mencari penanda lain yang menunjukkan keberadaan Elena.

Dan tanpa sengaja Edmand menginjak sebuah topeng."Tunggu bukankah ini adalah topeng suku pedalaman.".

suku pedalaman hutan adalah suku yang tinggal di bagian timur dari hutan dan mereka sangat berbeda dengan masyarakat pedesaan, dimana masyarakat pedalaman masih mempercayai hal-hal yang berbau Mistis.....oh shit, apa tadi Edmand menemukan sebuah topeng itu berarti pertanda mereka akan melakukan sebuah ritual. 

"Jangan- jangan......fuck Elena."lantas Edmand langsung berlari. Ia sudah Punya firasat buruk....lebih buruk daripada di serang seekor Harimau.

                                ****

"jadi kek kemana jalannya apa masih jauh? "

"sebentar lagi nak.....Itu kesana berbaliklah."

Elena pun langsung berbalik, dan kesempatan ini pun langsung di gunakan si kakek untuk mengurung kepala Elena dengan sebuah karung. 

"AAAHH.... APA INI KAKEK"

"DIAM... hey bawa dia."kedua orang itupun mengangguk langsung mengikat Lengan, kaki Elena dan membawanya pergi. 

Gelap.... Itulah yang Elena rasakan. ia hanya bisa Menangis ketika tubuhnya dibawa oleh seseorang, Elena tak bisa melihat karena matanya tertutup karung tapi samar-samar ia mendengar suara banyak orang. 

Puji dewi...

Puji dewi... 

Puji dewi... 

Karung itu pun dilepaskan dari kepala Elena dan sekarang ia bisa melihat dengan jelas banyak orang memakai topeng berjalan mengelilingi sebuah sumur. 

"Tuan ini korban untuk persembahan kali ini."

Persembahan? Apa maksud nya. 

Dan tampaklah seseorang berpakaian lebih Nyentrik dari mereka.  Kemudian semua orang langsung bersujud menghadap sumur itu dan terlihat lah si ketua tengah membaca sebuah kalimat yang Elena tidak tahu apa artinya.

"Cukup....Masukan dia ke dalam sumur ini semoga jiwa nya dapat membuat hutan ini lebih subur." kedua orang itupun mengangguk dan langsung mengangkut tubuh Elena bersiap untuk membuang nya ke dalam sumur. 

"TIDAK!! LEPASKAN...."Elena mencoba meronta tapi itu percuma saja karena kekuatan Elena tak sebanding dengan merekah.

"KUMOHON LEPASKAN...hiks TOLONG....

"DIAM!! "

"TOLONG ED. TOLONG AKU.... 

"EDMAND"

                                   ****

                                   ****

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(Elena si kepala batu)

Follow Akun wattpad saya dan ikuti semua karya cerita yang saya tulis.

#wajib vote

#wajib komen

#wajib follow

TBC.


MY  Hot Bodyguard (PROSES REVISI) Where stories live. Discover now