Chapter 1 : Mr. Superstar

224 30 12
                                    


Hi! Selamat datang di cerita ketigaku dengan cast : Yoongi.

TMI : Yoongi dan Hoseok adalah dua ultimate biasku, hihi!

Sebelum membaca, alangkah baiknya teman-teman untuk meninggalkan komentar dan bintang ya supaya aku rajin update! Selamat membaca!

***

Chapter 1 : Mr. Superstar

Tidak tahu sejak kapan ini semua dimulai, bisa jadi sudah satu tahun lamanya hari-hari Kim Yoojung kian hambar tiap harinya. Pulang dari tempat praktik—kebetulan wanita berusia 30 tahun ini merupakan seorang psikolog—seorang diri, sampai rumah dalam keadaan gelap gulita, pun tidur juga seorang diri, lalu terbangun masih dalam kesendiriannya.

Seperti malam ini, setelah menyalakan lampu di ruang tengah, tanpa membuka mantel maupun sepatunya wanita itu segera menghempaskan tubuhnya kasar ke atas sofa. Menghela napas pelan seraya matanya memaku pada foto dalam bingkai besar yang terpajang di atas televisi.

Jika ditanya apakah Yoojung mau kembali ke hari itu, jawabannya jelas adalah : iya. Tapi, apakah jawabannya akan sama dengan pria yang berfoto dengannya di sana?

Tanpa disadari, bibirnya naik tipis ke atas. Ia membuat lengkungan pahit menyadari kenyataan yang ada saat ini. "Masih adakah tentang aku di hatimu, Yoon?"

Tahu bahwa akhirnya akan sia-sia, tapi Yoojung tak pernah menyerah. Diraihnya ponsel dari tas yang ikut duduk di sebelahnya, lalu menekan nomor sang suami. Min Yoongi.

Tidak dijawab.

Seperti biasa.

Alurnya memang selalu begini.

Lagi-lagi membuang napas pasrah, lalu Yoojung memantapkan hatinya untuk segera bangkit dari posisinya saat ini. Mengangkat tasnya—hendak naik ke kamar tidurnya untuk mandi dan segera beristirahat.

Melupakan persoalan tentang abainya seorang Min Yoongi.

Baru saja mengangkat tas, rencana Yoojung untuk segera naik ke kamar harus berhenti lantaran pintu utama terbuka dan menampilkan presensi Yoongi sedang berdiri di sana.

Dia pulang? Yoojung bertanya dalam hatinya. Terhitung sudah dua minggu sejak pria itu pergi dan tak kembali ke rumah. Alasannya sederhana katanya jadwalnya begitu padat. Yoongi memang menghubunginya melalui pesan tertulis, tapi hanya untuk memberi informasi. Itu juga bisa dua hari sekali. Tapi jika Yoojung yang memulai duluan, Yoojung tak akan pernah menjawabnya.

Satu kali pun, tidak.

"Jung. Baru pulang?" Yoongi melepas sepatunya dan bertanya begitu santai. Seolah tak melakukan kesalahan apapun.

Memang. Memang begitu.

Satu tahun ini, Min Yoongi selalu mengulanginya. Acuh-datang tanpa perasaan bersalah-bersikap begitu manis layaknya suami yang begitu menyayangi istrinya-lalu hilang lagi.

Siklus ini terjadi setidaknya enam bulan belakang ini.

"Hm." Tak berkata, Yoojung hanya menjawab dengan dehaman lantaran wanita ini akhirnya berada di puncak kebingungan. Bagaimana bisa Yoongi tak memiliki perasaan menyesal dan terus memasang wajah datarnya itu sedangkan sudah membuat sang istri khawatir—ah ditahap lain. Kesal karena terus diabaikan.

Yoongi menaikkan sebelah alisnya. "Hm?" Ia mengulang reaksi Yoojung.

Malas menjawab pertanyaan Yoongi, Yoojung kali ini benar-benar melangkahkan kakinya ke tangga untuk naik seraya menjawab. "Aku ke atas duluan, Yoon."

One More Day | MYGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang