Part 12

1.7K 153 0
                                    

Happy reading!!!

.

.

.

.

.






Keadaan ruangan gerald sekarang sangat sepi.
Hanya ada gerald seorang di dalam ruangan tersebut.
Mama pergi untuk pulang membuat bubur, papa sedang bekerja, seperti nya nanti Sore baru akan kesini.
Sedangkan kedua kakaknya dirumah beserta kedua abangnya.

'mm.. kapan kak bara kesini?' batin Gerald

Gerald yang jenuh menunggu kakaknya pun mulai menutup matanya, berniat untuk tidur.

Tanpa disadari gerald, ada seorang anak laki-laki yang menyusup masuk ke ruangan nya.

"Huah... Akhirnya akuu bisa masuk juga... Ada apa sih sebenarnya di ruangan ini, sampai-sampai di jaga oleh orang-orang berbaju hitam, lalu gara-gara orang yang ada di ruangan ini, semua kamar paling atas tidak boleh dimasuki.. aku penasaran sekalii..." Gumam anak laki-laki itu

Setelah dirasa dia sudah cukup aman, dia pun menengok ke arah brankar.

Dia melihat ada seseorang yang terbaring di atas brankar tersebut.

Tanpa pikir panjang diapun langsung mendekat.
Saat sudah berada pas di samping brankar itu, dia melihat seseorang yang memiliki perban di kepalanya.

Dia mengalihkan pandangannya menuju wajah gerald,
Dia kaget.

"Hah.. apa-apa an ini? Cantik sekali, apa dia perempuan?"

Anak laki-laki itupun mendekatkan wajahnya ke wajah gerald

"Eh tidak, seperti nya dia laki-laki" gumam anak laki-laki tersebut.

Gerald yang merasakan ada suara di sampingnya pun langsung membuka mata dan terkejut.

's-siapa dia? Kenapa dia bisa masuk kemari' batin Gerald
Tetapi gerald mulai menetralkan rasa terkejut nya dan mulai menelisik semua bagian tubuh anak laki-laki tersebut.
Dengan rambut pirang, dan bola mata yang berwarna perak menambah kesan yang sulit sekali di Artikan

Sama dengan gerald, anak laki-laki itu sekarang pun juga sedang terpana.
Bagaimana tidak terpana? Rambut hitam nya yang wangi, bola mata yang berwarna biru laut memandang nya polos, dan.... Apa-apaan posisi ini?!! Pikir dia

Karena anak laki-laki itu memajukan wajahnya, bahkan sekarang mereka berdua saling terkejut.

"Ehem.. maaf.. aku tidak berniat untuk menyelinap, aku hanya penasaran saja"

Gerald yang tidak mengerti apa maksud anak laki-laki itupun meneleng kan kepalanya seraya mengerjap polos.

Anak laki-laki yang melihat tingkah gerald itu hanya terbengong.

'bagaimana laki-laki bisa semanis ini' pikirnya

"Ehem.. maaf, mm, kenalin nama ku Vino"

Xavier GeraldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang