KK | 70

3K 98 13
                                    

Happy Reading
.
.
.



"Khai Lo harus berhenti sama semua ini, semakin lo menyukai Bella lo bakal semakin sakit. Ibarat kata lo sekarang lagi memeluk mawar beduri, gue gak bisa lihat lo kayak gini"

Semua pria yang ada didalam ruangan yang sunyi itu saling mengangguk menyetujui perkataan Joko.

Dengan tegas Khai menggeleng "Gue gak mau, gue lebih dulu daripada dosen itu. Gue gak mau nyerah cuma karena hal sepele ini"

Joko berdecak kesal "Lo itu harus sadar Khai, buka mata lo lebar-lebar. Mereka berdua itu pasangan suami istri, lo mau jadi pebinor. Sadar Khai kalau Bella itu udah jadi istri orang"

Braaaak

Kepalan tangan kuat itu memukul meja begitu kuat, kuku jarinya merembes mengeluarkan darah membuat Brian meringis ngilu melihatnya.

"Stop it, udah berapa kali gue tegasin kalau mereka bukan suami istri lo paham gak sih" Khai menatap Joko tajam, auranya begitu tidak bersahabat membuat teman-temannya saling bungkam takut untuk mengeluarkan kata-kata.

"Lo yang harusnya paham, gue udah bawa bukti didepan mata lo dan lo yang gak mau mempercayai itu. Ini gak bisa dibiarin Khai, Bella gak akan pernah balas perasaan lo. Lo cuma bakal dapet sakit" ucap Joko

Dengan tatapan tajamnya Khai melangkah mendekat dan langsung menarik krah baju Joko "Lo terlalu banyak ikut campur masalah gue"

Mendengar itu Joko tersenyum keras, ia balas menatap Khai tajam "Gara-gara cewek itu lo jadi kayak gini" dengan kasar Joko menyentak tangan Khai membuat cengkraman itu terlepas.

"Lo" Joko menunjuk Khai dengan telunjuknya "Lebih milih cewek gak jelas itu daripada gue temen lo yang selalu ada disaat lo butuh dan sekarang gue jadi sadar, selama apapun kita temenan lo bakal tetep milih cewek itu. Lo udah buta Khai lo buta" teriak Joko pada Khai yang terdiam.

"Stop it"

Sebuah bogem mentah mendarat mulus membuat ujung bibir Joko mengeluarkan darah.

"Berani lo ngatain Bella cewek gak jelas"

Kembali Khai melayangkan bogemannya membuat Joko tersungkur.

"Mulai sekarang lo bukan temen gue, gue gak butuh lo dan semua bacotan lo. Brengsek"

"Lo udah keterlaluan Khai" ucap Dewa sambil berjongkok membantu Joko.

Brian menghela nafas sambil menepuk pelan pundak Khai "Lo mendingan balik gih, jangan sampai lo nyesel setelah ngelakuin ini semua"

Tanpa mengeluarkan sepatah kata lagi Khai berbalik dan pergi dari ruangan yang membuatnya sesak.

Mobil sport berwarna hitam itu berhenti, kemudian kedua pintunya saling terbuka keatas membuat Bella tak henti-hentinya terpesona.

"Hentikan wajah bodohmu itu dan cepat keluar"

Bella melirik Bastian sinis "Bapak tuh bisa gak sih ngomongnya gak pedes sehari aja"

"Kampungan, cepat turun atau kita akan telat"

Berdecak kesal melihat Bastian yang berjalan meninggalkannya "Dasar buaya buntung, enak aja ngatain gue kampungan. Gue doain nih mobil kejual karena lo gak bisa bayar bulanannya"

KAWIN KONTRAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang