BAD HUSBAND: Him

32.6K 1.5K 29
                                    

Note:
Banyak yg bilang cerita ini konflik nya terlalu panjang, mohon maaf sebelumnya, saya baru masuk ke dunia menulis, saya minta maaf sebesar-besarnya kalo para pembaca merasa bosan dengan cerita saya karena alur nya hanya itu itu saja.

Saya masih belajar, jadi mohon di maklumi
Jika ada yang tidak suka cerita saya lebih baik meninggalkan lapak ini, saya tidak suka hate komen karena mental saya mental yupi huhu🥲
(Saya tidak bermaksud menyinggung siapapun)

••••Happy Reading!••••

*****

"Dia sangat cerdik Dev, bahkan nomor yang di gunakan untuk mengirimkan pesan itu tidak terdaftar lagi."

Deva memijit pelan kepalanya, 2 minggu terakhir ini diri nya selalu di kirim kan paket yang berisi bangkai hewan, Deva telah mencari dalang di balik ini semua tapi dirinya tidak menemukan bukti sedikit pun.

Bahkan sahabatnya yang handal dalam melacak nomor seseorang pun tidak bisa memecahkan siapa orang yang selama ini meneror dirinya.

"Orang yang Lo curagai selama ini Dev?" Deva menatap sahabatnya.

Orang yang di curagai?

"Gue sedikit curiga dengan kolega bisnis gue, Lang."

"Ada lagi?" Tanya Gilang.

Deva menggeleng tidak tahu, karena selain mendapatkan kiriman paket yang berisi bangkai yang terus menerus w minggu terakhir ini, Deva juga merasa gerak geriknya di pantau jauh oleh seseorang, bahkan sekarang Deva menyewa bodyguard untuk menjaga nya.

"Gue bakal berusaha cari lagi tuh pelaku, gue balik dulu Dev." Gilang menepuk pundak Deva.

"Sialan!"

*****

"Kak! Ada kurir nih!"

Zera berjalan ke arah pintu menerima paket pesanan nya. Daffin langsung menghampiri kakaknya yang akan pergi ke kamar.

"Etss! Apaan tuh kak?"

Zera memutar bola matanya malas, "Make up, minggir!"

Zera dengan tidak sabar membuka paket yang berisi make up yang ia beli di toko online, mimik wajah Zera sangat senang karena paket yang di tunggu-tunggu akhirnya datang. Senyum Zera perlahan luntur saat melihat isi paket tersebut.

Zera melemparkan paket itu ke lantai, paket itu berisi foto Deva yang sudah di lumuri oleh darah, Zera tidak habis pikir siapa yang mengirim paket random seperti itu? Dan apa? Foto Deva? Kenapa foto Deva.

Zera keluar dari kamar dan menghampiri Daffin di ruang keluarga yang sedang bermain dengan Nathan.

"Pin! Pin! Daffin!" Zera terus menepuk pundak sang adik.

"Kenapa sih kak?"

"I-itu! Paket nya isi nya random banget! Itu bukan paket gue pin."

"Ga jelas banget sih kak."

Zera menarik tangan Daffin menuju kamarnya, "liat! Itu paket isi nya foto Deva yang banyak darah." Zera menunjuk paket yang tergeletak di lantai kamar Zera.

Daffin mendekat untuk melihat itu dan ternyata benar itu foto Deva, Daffin memfoto itu untuk di kirim kan kepada Arsen.

"Ayo, keluar nanti pelayan yang bersihin itu semua."

BAD HUSBAND [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang