pingsan

229 45 2
                                    


"Kau?! bocil menyebalkan!" Langkah kecilnya terhenti dengan kepala yang menoleh kebelakang menatap tubuh tegap seorang pria dengan kaca mata baca yang tergantung manis diatas hidungnya

"Kenapa anak dibawah umur sepertimu bisa ada disini?" Salah satu alisnya terangkat hingga tubuhnya berbalik sepenuhnya menghadap pria yang mengenakan jas dokter itu

"Apa aku mengenalmu emm dokter Song?" Matanya menyipit untuk membaca name tag yang tergantung dijas dokternya sebelum ekspresinya kembali datar

"Kau melupakanku? Aiss aku tidak berharap kau melupakan aku bocil"

Gadis kecil itu memiringkan kepalanya heran dengan omong kosong yang orang lain lontarkan "Apa kita sungguh pernah bertemu?"

"Yak mandu berjalan aku yang sudah-

Tuk

"Auhhhssss" Dokter muda itu meringis memegang bagian belakang kepalanya yang baru saja dilempari sebuah kerikil kecil. Jennie merotasikan matanya mencari si pelempar kerikil yang tidak ada disetiap sudut koridor sepi rumah sakit itu.

"Astaga sakit sekali" keluh laki-laki itu mengelus bagian belakang kepalanya yang membuatnya mengacak-acak rambutnya secara tidak sadar

"Dokter Song kurasa kau memiliki banyak pasian yang membutuhkanmu daripada berbicara hal yang tidak penting padaku" Jennie menutup mulut dokter yang baru saja membuka mulutnya untuk bicara itu sebelum berbalik pergi meninggalkan dokter yang bername tag Song Mino dengan kekesalan

"Astaga dia benar-benar menyebalkan" guman dokter itu sembari mendegus melirik kerah jendela rumah sakit disamping kirinya, dimana berhadapan langsung dengan pohon bunga sakura yang sudah tinggi mencapai lantai tiga lantai rumah sakit itu.

Tubuhnya sedikit tersentak sebelum tangan kanannya reflek merogoh saku dokter, mengeluarkan secarik kertas deengan pena yang senantiasa ada disaku atas jas kedokterannya.

Kedua tangannya membuka empat lipatan yang ada dikertas itu sebelum membaca jadwal tugas yang harus dia lakukan.

"Kenapa dia memberiku begitu banyak pasien?!"

■■■■■■■

Ruangan itu diisi keheningan yang nyaman namun tidak dengan kondisi Suzy yang berulang kali menghela nafas menunggu seseorang untuk masuk keruangan dan memberi tahunya hasil dari pemeriksaan Jennie

Ceklek

Akhirnya yang dia tunggu selama 30 menit lebih muncul

"Maaf membuat kalian menunggu tuan, nyonya" Soe joon mengganguk sebelum menyuruh pria didepannya untuk berbicara

"Yaah ini sedikit lebih parah dari yang saya kira karena kemarin nona Jennie menolak pengobatan lebih lanjut dari tim kami itu membuat hal-hal menjadi sedikit lebih rumit"

"Tenang nyonya ini tidak berpengaruh pada Jantung putri anda"

"Setelah tim kami melakukan rotegen pada seluruh tubuhnya kami sedikit terlambat namun kita beruntung bisa menemukannya hari ini, bocornya pembulu darah pada jantung karena tekanan dari tulangnya yang patah berhasil kami atasi seminggu yang lalu tapi luka dikepalanya....."

"Benturan keras itu mengenai saraf otak kecilnya yang tentunya anak seusia dia rentan terhadap benturan keras kali ini baik-baik saja tapi aku tidak tahu apa yang akan terjadi jika kepalanya terbentur untuk kesekian kalinya lagi"

"Saya harap anda bisa membujuknya untuk terus melakukan kontrol setidaknya seminggu sekali atau lebih baik lagi jika dua kali"

■■■■■■■

HeartWhere stories live. Discover now