Udah direvisi ya
Sebagian nggak gua hapus soalnya gua ada ide lain
Ada beberapa yang gua tambahin
Baca pelan-pelan
~~~
Cleo memandangi benda bewarna putih dengan kedua tangannya yang cukup gemetaran. Kedua matanya ia tahan, untuk tidak langsung terbuka.
Kejadian itu berlangsung selama hampir 5 menit lamanya. Ia dengan hati yang sudah mantap, membuka matanya perlahan untuk mengecek hasilnya.
Cleo meneliti hasilnya sejenak. Lagi-lagi garis satu tertera di testpack. Hampir ia menikah dengan Alaska selama tiga tahun, tapi ia masih belum bisa memberikan kabar baik untuk suaminya.
"Cleo, kamu baik-baik aja kan? Bagaimana hasilnya?"
Menelan realita yang tidak sesuai dengan ekspetasi itu memang menyakitkan. Tak sadar, setetes air mata Cleo jatuh. Alaska sudah lama ingin mempunyai anak darinya, tapi sudah selama ini juga usaha mereka selalu tak membuahkan hasil.
"Cleo, buka pintunya! Apapun hasilnya, aku terima. Aku nggak akan marah."
Dengan cepat Cleo mengusap jejak air matanya sejenak sebelum berbalik keluar dari kamar mandi. Cleo melihat Alaska yang sudah menatapnya dengan kedua mata yang berbinar, terdapat harapan dalam tatapannya.
Cleo hanya bisa menggelengkan kepala, sembari menyerahkan testpacknya agar Alaska bisa memahaminya secara langsung.
Senyuman kecil terbit di wajah pria itu, Cleo tau jika Alaska sangat kecewa lagi dengan hasilnya entah yang ke berapa kalinya.
"It's okey. Berarti kita harus usaha dan berdoa lebih keras lagi," ucapnya berusaha menutupi kesedihan dalam hatinya.
"Al, maaf aku belum bisa ngasih kamu anak. Aku belum bisa ngasih papa sama mama kamu cucu laki-laki buat mereka. Aku ngerasa nggak guna jadi istri buat kamu," keluh Cleo dengan nada suara yang bergetar.
Alaska membuang nafasnya perlahan, berusaha untuk membuang jauh rautan wajah kecewanya yang membuat istrinya itu merasa putus asa.
"Hey, nggak ada yang bilang kalau kamu nggak guna." Alaska membingkai wajah yang sembab itu, menariknya perlahan mempertemukan bibirnya dengan kening wanitanya, menciumnya dengan sedikit lama. "Kamu hebat, Cle. You are a great wife. Udah sabar ngadepin keluarga aku dua tahun ini."
"Tapi mereka juga mau keturunan. Aku belum bisa menuhin permintaan kaya gini sampai sekarang." Cleo semakin menangis hingga membuat Alaska terpukul, lalu membawa tubuh mungil itu ke dalam dekapannya.
"Anak itu titipan dari Tuhan, Cle. Seberusaha apapun kita, tapi kalau kita belum ditakdirin buat jadi orang tua, maka tetep nggak akan bisa."
Usapan lembut di punggungnya setidaknya membuat Cleo sedikit membaik. Alaska tak akan mengerti, bagaimana rasanya seorang wanita jika gagal memberikan keturunan untuk suaminya.
Maka rasanya ... wanita itu tak ada gunanya dan tidak layak untuk menjadi istri.
"Sekarang kita sarapan ya? Bara sama Calvin juga harus sekolah, mereka nggak mau makan kalau kamu nggak ikut makan juga," ajak Alaska berusaha mengalihkan kesedihan istrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
REYNAND : AFTER HE LEFT ME [SELESAI]
Teen FictionReynand 2 [21+] Cleo membuat pribadinya menjadi dingin setelah meninggalnya Reynand, suami dan ayah dari anak-anaknya yang terlahir kembar. Itu ia lakukan agar tak sembarangan laki-laki bisa mendekatinya Kebahagiaannya cukup sempurna. Tapi hal itu t...