13

986 106 57
                                    


25622

.








.





.




.

"Ah.., bukan. Maksud ku Taeyong oppa. Ada apa oppa datang kemari?" tanya Mark sedikit kikuk karena sejujur nya ia pun masih belum berani apabila berhadapan dengan kawan setim nya dulu lagi.






Ia merasa malu menampakkan wajah nya di depan mereka yang telah ia buat kecewa atas kebohongan besar yang ia buat. Namun, kedatangan Taeyong yang tidak ia duga ini sedikit memaksa nya untuk berhadapan dengan mantan leader nya dulu.






"Mark...,"






"Heii, bung. Sebaik nya kalian mengobrol dengan duduk di sofa sana saja agar lebih nyaman. Aku akan buatkan minuman untuk kalian berdua." sela Chris memperingatkan.






"Kamu benar, Chris. Tolong buatkan aku jus jeruk asli ya, aku gak mau sirup. Sari jeruk nya harus kamu yang meras. Okey...," pinta Mark tanpa dosa sambil berjalan menuju sofa.






"Astaga..., banyak mau nya bumil satu ini. Baiklah.., dan kamu mau minum apa, kawan? Kopi atau jus juga?"







"Kopi saja biar gampang." jawab Taeyong yang tidak mau merepotkan Chris kedua kali nya karena harus memeras sari jeruk yang menurut nya itu tidak mudah.







"Note.., ditunggu ya, akan aku buat kan terlebih dahulu." kata Chris kemudian pergi ke dapur membuatkan minuman untuk dua orang itu.







Setelah ditinggal berdua oleh Chris, keadaan malah sedikit canggung. Itu karena Mark yang berpikir buruk, khawatir terjadi hal tidak mengenakan kepada grup nya dulu gara gara diri nya. Sehingga membuat Taeyong yang notabene nya leader grup yang lumayan sibuk kegiatan nya, harus bela belain datang ke rumah nya. Rumah orang yang hampir saja menghancurkan karir grup nya. Taeyong pasti terpaksa datang ke sini.








Sedang kan Taeyong sendiri diam karena sejujur nya ia bingung mau mengatakan apa kepada Mark. Kedatangan nya kemari bukan untuk menemui Mark secepat ini. Melainkan ingin membicarakan sesuatu dengan kedua orang tua dari mantan anggota grup nya itu.









"Tae oppa.., bagaimana kabar mu?" tanya Mark basa basi memulai percakapan.










"Baik.., bagaimana dengan mu sendiri?" balas Taeyong yang sangat jelas menatap perut buncit Mark.

Mark yang ditatap itu merasa canggung sekali, tapi ia tetap menjawab pertanyaan Taeyong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mark yang ditatap itu merasa canggung sekali, tapi ia tetap menjawab pertanyaan Taeyong.






"Sudah lebih baik, oppa. Dia juga baik jika oppa penasaran dengan keadaan nya." jawab lirih pada kalimat kedua nya.








Enggak TauTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang