13. Hantu Penari

24 6 0
                                    

Utamakan vote sebelum membaca.

_Horror-Fiksi_

_Horror-Fiksi_

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

👻👻👻

Hari ini kami memulai ujian hari pertama setelah beberapa minggu fokus untuk belajar dan ulangan harian. Kini tiba lah saatnya otak harus di manfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Di dalam ruangan ini kami terlihat sibuk mengerjakan soal-soal. Yang membuatku kesal yaitu Yaaz memberikan peringatan agar aku tidak curang kali ini. Sepertinya nilaiku akan anjlok nantinya.

Tidak, tidak. Aku sudah belajar sebisa mungkin. Aku harap yang telah aku pelajari bisa masuk di soal ini.

Usaha tidak akan mengkhianati hasil. Tegaskan itu dalam diri masing-masing.

Setelah menyelesaikan soal-soal ujian, kini saatnya istirahat. Perutku sudah berbunyi sedari tadi karena cacingku meminta jatah.

Aku, Solia, dan Yaaz pergi ke kantin. Berkumpul bersama yang lain seperti biasa. Kami semua semakin dekat dengan Yaaz setelah cowok itu masuk ke klub Ghostery.

"Gimana soal matematika tadi?" tanya Zandra. Si penakut yang pintar dalam setiap mata pelajaran.

"Susah banget. Ada dua soal yang nggak gue isi," jawabku jujur. Entah bagaimana hasil ujianku nanti.

"Iya, gue juga nggak isi dua soal. Nomor lima bagian b sama c," timpal Solia. Aku menjentikkan jariku karena soal nomor itulah yang membuat otakku terlihat bodoh.

"Padahal gampang kok. Tentang Pertidaksamaan Linear Dua Variabel kan?" tanya Zandra. Kami berdua mengangguk.

"Susah loh itu," ungkap Solia. Aku membenarkan. Bagaimana pun kerasnya otakku mencari jawaban, tetap saja hasilnya nihil.

Makan siang kami saat ini diisi dengan topik tentang soal-soal ujian yang baru saja kami lewati.

Zandra dengan baiknya menjelaskan kepada kami meskipun jujur saja ... aku tetap tidak mengerti.

Jangan salahkan otakku yang tidak memahami penjelasan Zandra. Cewek itu saja yang terlalu pintar dan rajin belajar.

Dia juga suka mengikuti kelas tambahan hampir semua mata pelajaran. Berbeda denganku yang hanya mengambil kelas tambahan bahasa Inggris.

Aku sangat menyukai mata pelajaran itu. Terasa keren jika mengetahuinya. Apalagi itu bahasa internasional.

_

_

_

Sepulangnya dari sekolah, aku langsung ke rumah. Ayah belum pulang. Makanan juga tidak ada. Jadi aku memutuskan untuk memasak setelah berganti pakaian. Kasihan ayah jika pulang tidak ada makanan. Dia pasti lapar.

Aku membuka kulkas yang ada beberapa sayuran di sana juga ikan yang membeku. Aku mengeluarkannya untuk direndam terlebih dahulu.

Sembari menunggu ikan itu, aku memilih untuk memotong sayur kangkung. Sepertinya enak jika membuat tumis kangkung.

Ghostery ClubTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang