Part 28

977 138 4
                                    

LEE HANBIN terdiam di ruang kerjanya. Ada yang mengganggu pikiran nya hingga membuat pria itu segan melakukan aktivitas hari ini. Dia bahkan membatalkan semua janji hari ini dan berpesan pada sekretaris nya untuk tidak mengangkat semua telepon yang masuk.

Hanbin masih merenungi saat dirinya yang duduk di sebuah Cafe sendiri tak sengaja melihat sesosok wanita mirip seperti Yerin bersama seorang pria.

Dia melihat pria itu menatap nya kesal sambil berkata kasar hingga Hanbin yang ingin menghampiri kedua nya terhenti sejenak kala samar samar mendengar percakapan antara kedua nya

"Aku ingin bertemu dengan putra ku, aku adalah ayah kandung nya dan aku berhak mendekati putra ku,"

"Jangan harap kamu bisa bertemu dengan putra ku, dia telah mempunyai Appa yang menyayangi dan memberikan segala nya terhadap putra ku, membahagiakan anak ku, bukan seperti mu yang hidup susah" sentak wanita itu

"APA KAMU BILANG? BAGAIMANA PUN AKU AYAH KANDUNG NYA BUKAN LELAKI ITU, SEHARUS NYA AKU YANG BERTANGGUNG JAWAB BUKAN PRIA ITU," bentak pria itu emosi

Wanita itu terperanjat kaget mendengar bentakan lelaki di hadapan nya dan menatap tajam.

"Setidak nya mereka tidak tahu jika kamu adalah ayah kandung putra ku, sehingga kasih sayang mereka selalu untuk putraku," sarkas wanita itu

"Kamu benar benar wanita licik memanfaatkan keadaan atas perjodohanmu dengan pria itu, liat saja akan aku pastikan bahwa putraku akan aku dapatkan lagi dan aku pastikan pria itu akan mencerai bahkan membuat mu hancur karena kesalahan mu" sinis pria itu

"Maksud mu apa hah!?" tanya wanita itu sok kuat padahal dalam hati nya takut

"kenapa wajah mu terlihat takut hm? Aku tahu bahwa kamu lah dalang penculikan bocah kecil yang tewas di dalam rumah yang ada di daerah Daegu," tawa pria itu menatap tajam wanita di hadapan nya

Deg

Wanita itu terdiam membeku dan susah payah menelan saliva nya menatap pria itu dengan tangan mengepal erat.

"B-bagaimana k-kamu tahu?" tanya gugup

"Karena aku melihat kamu yang mengikuti suami tercinta mu itu kerumah Mantan kekasih nya untuk bertemu putri kandung nya," jawab pria itu

Wanita itu terdiam tak berkutik.

"Selamat tinggal dan selamat menikmati sisa sisa hidupmu Lee Yerin" pria itu pergi meninggalkan wanita yang shock dengan apa yang terjadi, Dia berfikir bahwa tak ada yang tahu jika dia dalang penculikan putri Jennie Kim

Saat itu Hanbin terkejut mendengar percakapan mereka tak menyangka jika istri nya dalang penculikan putri nya. Selama satu tahun ini dia mengumpulkan bukti bukti kuat bahkan akan melakukan tes DNA dengan putra nya Jisung, untuk memastikan apa kah Jisung adalah putra kandung nya atau bukan.














Pukul sepuluh pagi Jennie bersama dengan Lisa serta yang lain mengantarkan Jenlisa ke bandara. Jennie selama di mobil hanya diam tak bersuara memandang keluar jendela mobil menatap kosong membuat hati Chaerin sedih.

"Aunty Jennie," panggil Soyaa yang berusia lima tahun

Jennie menoleh kearah ponakanan nya.

"Aunty cepat sembuh ya, jangan sedih nanti Sooya sama Eomma dan Appa akan datang kerumah Aunty di Newjerland," kata Sooya

Membuat Jennie mengangguk dan tersenyum tipis memeluk tubuh mungil ponakan nya. Hati nya kembali berdenyut sakit merindukan putri kecil nya yang seumuran dengan Sooya.

          

Tak lama mereka sampai di bandara Incheon,  turun dari mobil dengan Lisa yang menggandeng tangan kurus Jennie sambil tersenyum lembut. Melangkahkan kaki masuk ke dalam bandara bersama duduk di bangku tunggu sembari menunggu sang Appa yang mengurus paspor dan semua nya.

"Lili, Eomma mohon jaga dan rawat eonnie mu dengan baik, jaga kesehatan mu disana ya Nak" kata Chaerin memandang putri nya

"Nee Eomma, Lili janji akan menjaga dan selalu disisi eonnie, tak akan Lili biarkan eonnie sendirian," tutur Lisa lembut memeluk sang Eomma

"Eomma percaya sama kamu pasti bisa menjaga eonniemu, sekolah yang rajin disana ya," nasehat sang Eomma

Lisa mengangguk patuh dan tersenyum, Jisoo memeluk tubuh Jennie dengan kasih sayang.

"Jennie-yaa, jaga dirimu dan kesehatan kamu disana, jangan terlalu banyak fikiran Jen,, cepat lah sembuh dan ikhlas kepergian putri mu," lirih Jisoo

Jennie hanya diam dan mengangguk sekilas, memeluk tubuh eonnie nya yang mulai menangis.

"Jennie, Eomma ingin kamu sembuh dan kembali semangat lagi, jalani hidup mu seperti dulu lagi," kata Chaerin menatap sendu putri nya

"Penyemangat ku telah pergi dan rasanya separuh jiwa ku ikut bersama nya, aku sulit untuk menjalani hari hariku," ujar Jennie tenang dan tersenyum

Lelah menangis bahkan air mata nya terasa kering, bahkan tak ada tenaga untuk menangis lagi.  Tak lama datang lah Jiyong duduk di sebelah putri nya.

"Appa, sampai disana jangan lupa hubungi kami," kata Jisoo

"Iya, Jisoo tolong jaga Eomma mu, Appa hanya dua minggu disana" ujar Jiyong

Jisoo mengangguk," Appa tenang saja Jisoo bakal jagain Eomma"

"Sooya mau ikut Halbeoji gak?" tanya Jiyong menatap cucu nya

"Sooya mau tapi Eomma gak izinin Halbeoji," jawab Soyaa

"Appa, jangan bawa anak Jisoo, nanti aku tak bisa fokus bekerja dan malah sedih," sahut Jisoo

Jiyong tertawa pelan sambil mengusap pipi cucu nya yang menggemaskan kemudian beralih kearah putri kedua nya yang hanya menatap termenung.
Akhirnya pemberitahuan pesawat menuju Newzerland akan berangkat, mereka pun pamit kepada keluarga nya.

Setelah kepergian adik dan Appa nya, Jisoo mengajak Chaerin pulang, ada rasa sedih terlihat di raut wajah sang Eomma namun Jisoo pun menghibur Eomma nya agar semangat dan tersenyum lagi.












Newzealand

Tepat pukul sembilan malam pesawat Korean Air dari Seoul mendarat dengan mulus di Bandara Air Newzealand, selandia baru.

Jennie bersama Appa dan adik nya melangkah menuju meja informasi setengah jam kemudian ada seorang pria berjalan kearah mereka yang di pastikan adalah supir pribadi suruhan Jiyong.

"Selamat datang Tuan, Nona muda," sapanya membungkuk

"Malam Lucas, ini anak kedua dan anak bungsu ku," ucap nya

"Saya Lalisa Kim dan ini eonnie saya Jennie Kim," Lisa memperkenalkan diri nya

"Saya Jung Lucas, nona" ujarnya

Setelah berbincang sebentar Lucas pamit untuk mengambil mobil nya, Jiyong bersama kedua anak nya berjalan kearah luar. Tak lama kemudian mobil datang sebuah Limusin hitam terparkir di hadapan mereka, akhir nya mereka masuk ke dalam mobil bersandar pada kursi mobil yang terasa empuk dan nyaman.
Lisa yang telah lelah akhirnya terlelap di pundak sang eonnie sedangkan Jennie menatap keluar jendela memandangi kota NewZealand malam hari setidak nya itu bisa membuat hati nya sedikit tenang.

 Lisa yang telah lelah akhirnya terlelap di pundak sang eonnie sedangkan Jennie menatap keluar jendela memandangi kota NewZealand malam hari setidak nya itu bisa membuat hati nya sedikit tenang

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.


Sampai lah mereka di rumah milik Jiyong yang sengaja dia beli, mereka pun turun dari mobil menatap rumah yang sederhana.

"Kalian masuk lah dulu," suruh Jiyong

"Nee Appa," Lisa menggandeng tangan Jennie masuk ke dalam rumah membuat Lisa kagum melihat isi dalam nya

"Eonnie, ayo kita ke kamar," ajak Lisa

Jennie mengangguk walau dalam hati dia kagum dengan isi dalam nya,  setibanya di lantai atas kamar,  Lisa langsung merebahkan diri di kasur sedangkan Jennie duduk diam menatap sekeliling nya.

"Bagaimana sayang apa kalian suka?" tanya Jiyong

"Sangat suka Appa," jawab Lisa

"Ya sudah beristirahat lah, selamat malam princes nya Appa," Jiyong mencium kening anak anak nya

Beranjak dari kasur kemudian berjalan keluar kamar anak anak nya. Jennie membersihkan tubuh nya sedangkan Lisa sudah terjun ke alam mimpi karena mengantuk, selang beberapa menit Jennie keluar dengan piyama putih berjalan kearah kasur membaringkan tubuh nya menghadap kearah Lisa, dia merengkuh tubuh milik adik nya, mendekap lembut serta mengecup kening adik nya.

"Selamat tidur Lili, sweet dream" gumam nya


Votement

See you 👋🌹

MISS YOU (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang