34

1.3K 120 5
                                    

°°°°°°°°°°°°°

Pete duduk dengan malas di taman belakang. Pete duduk sambil memandangi langit biru... "Kenapa dia pergi dan tidak meninggalkan handphone ku. " Kata Pete...

Pete berjalan meninggalkan taman itu, Pete mendekati salah satu bodyguard yang sedang asyik merokok di dekat pagar tinggi tu.

"Permisi, tuan bisa menelpon Khun Vegas.? " Kata Pete.

"Bisa, tunggu sebentar. " Kata bodyguard itu lalu mengambil handphone miliknya di dalam saku.

Bodyguard terus menelpon Vegas tapi tidak ada respon.

"Tidak di respon. " Kata bodyguard itu kepada Pete.

"Hmm... Hari ini dia di perusahaan bukan.? " Tanya Pete.

"Iya, Khun Vegas sudah berangkat sejak tadi pagi bersama Brian. " Jawab bodyguard itu.

"Saya ingin menemui nya, karena saya ada keperluan. Maaf bisa tolong buka pagar nya.? " Kata Pete.

"Oh maaf, saya belum dapat izin, nanti Khun Vegas marah jika nong Pete keluar. " Kata bodyguard itu.

"Tidak akan terjadi apa-apa. Aku hanya pergi ke perusahaan nya, dan aku bisa menaiki taxi di depan. Khun bisa memesan nya untuk ku. " Kata Pete, lalu meminta tolong kepada bodyguard untuk memesan taxi untuk nya.

"Maaf nong Pete, bukannya saya tidak mau. Tapi jika Khun Vegas marah, gawat banget soalnya. " Kata bodyguard itu.

"Aku yang akan mengurusnya, izin kan aku keluar, saya mohon. " Kata Pete memohon.

"Baiklah, nong Pete yang akan menanggungnya jika Khun Vegas marah Oke, tunggu biar aku pesan taxi nya. " Kata bodyguard lalu memesan taxi untuk Pete.

°°°°°°°°°°°°°°°

Di dalam taxi Pete menyelusuri jalanan dari balik kaca mobil, Pete seketika mengingat neneknya.

Neneknya pernah mengatakan jika ia ingin pergi menyelusuri jalanan kota bersama nya, melihat orang banyak, dan duduk di taman kota. Pete tersenyum sedih, dan ada penyesalan yang melekat di dalam lubuk hatinya.

Pete selalu sibuk bekerja hingga akhirnya janji itu belum bisa ditepati olehnya, jika restauran  waktunya libur kerja, Pete hanya menghabiskan waktu untuk bekerja di tempat lain.

"Nenek, aku tidak pernah menyesal hidup bersama mu walaupun itu penuh kesusahan dan air mata. Nenek sudah tenang bersama mama dan papa, Tuhan emang tidak pernah adil kepadaku. Setelah kesusahan selalu menghampiri, tapi dia juga tega mengambil mu dariku. " Kata Pete menangis.

"Khun kita sudah sampai. " Kata supir taxi itu kepada Pete.

"Hmmm... Oke. " Kata Pete lalu berusaha menyembunyikan wajahnya biar supir itu tidak melihat dirinya yang sedang menangis.

Pete keluar setelah memberikan ongkos taxi, Pete berjalan masuk ke perusahaan itu. Setelah sampai di dalam Pete bingung dimana tempat Vegas, dan Pete tidak berani untuk bertanya, karena menurut Pete karyawan Vegas tidak ada yang ramah.

Pete berjalan terus, dan mencoba mengingat jalan ke ruangan Vegas pas pertama kali datang ke perusahaan itu.

°°°°°°°°°°°°°°

Vegas dan Brian meninggalkan ruangan meeting, Vegas masuk ke ruangan milik nya, sedangkan Brian masih berdiri di depan pintu ruangan Vegas, Brian menyuruh seseorang untuk membawakan nya makanan ke ruangan itu.

Vegas duduk di kursi miliknya, lalu mengambil handphone yang terletak di meja kerjanya. Vegas melihat banyak panggilan yang tidak terjawab. Vegas menelpon nya kembali.

VegasPete [ 𝗧𝗔𝗠𝗔𝗧 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang