Happy reading
Follow Anl890She Belongs to Me
3. Parfum?•
•
•
•
•
•Suasana malam kali ini sangat terasa mencekram di tubuh suami istri tersebut, dingin nya udara malam menyeruak dari tubuh mereka.
Lisa merapatkan pelukanya nya pada Jungkook, keadaan mereka yang tanpa sehelai benangpun sontak membuat mereka bertambah kedinginan.
Sebelumnya- pada waktu tengah malam tadi. Jungkook mengembalikan Luigi ke tempatnya, dirinya yang memang dari awal yang hanya mempunyai niat untuk tidur dengan tenang tetapi malahan terganggu oleh udara dingin sampai terjadilah aksi gempur-menggepur.
Pukul Empat pagi memang biasanya suhu dingin akan meningkat drastis. Sedangkan Jungkook mendesis pelan melihat bagaimana Istrinya yang sulit untuk tidur.
Maka dirinya memutuskan untuk membelit kedua kaki Istrinya dengan kakinya, mengeratkan pelukanya dan sesekali akan menciumanya mesrah. "Tidur sayang, aku akan memelukmu seerat ini agar kamu cepat tertidur"
Di dalam pelukan suaminya, Lisa menggeleng parau, bukan ini yang dia inginkan. Ia gelisah sejak tadi bukan karena kesulitan tidur, namun ia hanya menginginkan lebih dari apa yang suaminya berikan selama Empat jam tadi.
Karena merasa tidak ada pilihan lain lagi, Lisa memilih menurunkan egonya, dia menyerang bibir suaminya seraya menggesekaan milik suaminya dan dirinya yang memang masih menyatu.
Jungkook memejamkan matanya seraya mendesis pelan, bibir nya ikut berpangut membalas setiap ciumanan yang di beri Istrinya.
Erangan Lisa tertahan, matanya yang tadinya terpejam kini terbuka menatap netra tajam mata suaminya. Kali ini ciumana Jungkook terkesan menuntut tapi Lisa suka.
Nafas mereka terengah-engah, Jungkook hanya memberikan jeda selama beberapa detik. Sebelum kembali menyerang bibir plum merah menggoda milik istrinya yang sudah membengkak itu.
••••
Di ruang tamaram dengan diiringi suara teriakan serta tangis pilu kesedihan dan duka. Memohon
Untuk memberhentikan penyiksaan terhadap sang korban.Pria berumur tiga puluh itu, Jeon Lee Jungkook. Duduk di sebuah kursi seraya menyesap Wine nya , matanya tertuju pada pada pria parubaya yang tengah di siksa oleh anak buahnya.
Pria parubaya tersebut sudah berani mencuri satu dus obat racun yang di buat khusus untuk dirinya. Obat tersebut akan di gunakan untuk membunuh lawannya dengan tragis.
Mata Denim ikut menajam, melihat pria parubaya tersebut di siksa habis-habisnya. Setelah usai penyiksaan dengan benda tajam, tubuh yang tidak berbentuk rapi itu dan banyak darah mengalir segar langsung di siram oleh air yang sudah di beri garam.
"Aghhhhhhh- tuan ampuni aku!!" teriaknya begitu pedih, tubuhnya seakan mati rasa. Inilah sisi lain seorang Jungkook, tidak ada kata pengampunan.
Sepatu kaki Jungkook mengetuk lantai, matanya dan bibirnya tersenyum menyeringai. Suatu perbuatan yang salah pasti akan ada balasnya.