35. INTERVIEW

1.7K 211 32
                                    

JENNIE POV

Aku masih memikirkan pesan yang Sehun kirimkan padaku. Apakah dia bersungguh-sungguh? Bagaimana dengan kinerja nya? Aku tidak percaya dia tidak mempercayai pacarnya. Dia harus percaya padanya jika dia benar-benar mencintainya. Aku tidak tahu harus berbuat apa sekarang, apakah aku akan menjauhkan diri dari Lisa? Atau tidak?

"Jennie, kau lama sekali di belakang panggung. apa yang terjadi?" Aku mendongak hanya untuk melihat Namjoon menatapku. Aku menggelengkan kepalaku sebelum berdiri, aku berjalan ke arah Namjoon dan menunjukkan ponselku padanya.

"Aku tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan itu" kataku mengacu pada pesan Sehun. Dia membacanya terlebih dahulu sebelum menatapku. Dia tertawa sebelum menepuk pundakku.

"Aku tidak percaya pria ini. Dia brengsek. Dia melarang Lisa berteman! Dia cemburu, dia harus menghentikan itu. Aku bahkan tidak bisa memikirkan apa yang Lisa lihat pada pria itu dan mengapa dia memilih pria seperti itu. Maksudku, dia tidak pantas disebut laki-laki" ucapnya sambil tersenyum sebelum duduk sambil menatapku.

"Menurutku, itu hanya ancaman kekanak-kanakan. Tapi, kamu harus berhati-hati Jennie. Terkadang kecemburuan berujung pada sesuatu" ucapnya serius. Aku menatapnya sebelum duduk juga.

"Kurasa aku tidak bisa menghindari Lisa hanya untuk sesaat. Dia adalah partnerku bagaimana aku bisa menghindarinya?" Kataku sambil mengacak acak rambutku. Dia menghela nafas sebelum meletakkan tangannya di bahuku lagi.

"Partner pertamamu, Sojoo sudah tidak ada lagi, kurasa kita harus memberitahu ini pada Chanyeol agar kau bisa berganti pasangan. Tapi, tidakkah menurutmu itu akan menimbulkan rasa penasaran pada Lisa? Dia akan bingung. Dia akan berpikir apa dia melakukan sesuatu padamu" ucapnya. Aku memejamkan mata sebelum mendesah keras, lalu berdiri.

"Seharusnya aku tidak terlalu memikirkan ini. Mari kita nikmati waktu kita. Mungkin dia sangat cemburu, kupikir itu akan segera hilang" kataku. Dia mengangkat bahunya sebelum berdiri melingkarkan tangan nya di bahuku saat kami berjalan keluar dari belakang panggung.

Aku mencari J-hope di sekitar stadion, aku tahu dia satu-satunya orang yang dapat membantu ku dengan ini. Dia pandai membuat keputusan. Dialah yang membuatku merasa, aku harus berpikir dengan bijak sebelum melakukan langkah tertentu. Dia temanku jadi aku bisa mempercayainya dengan ini.

Aku melihatnya menari seperti bebek, mengolok olok dirinya sendiri. Dia bodoh itu sebabnya. Aku hendak berlari ke arahnya tetapi, beberapa gadis mulai memekik dan memelukku seperti koala. Mereka mengambil gambar sebelum melepaskan ku dan aku berterima kasih kepada mereka karena telah mendukung kami. Aku melihat sekeliling untuk melihat apakah J-hope masih ada tapi sayangnya, dia sudah pergi. Aish aku akan mencarinya lagi di stadion besar ini.

Aku berkeliaran sambil memberikan senyuman kepada mereka yang tersenyum padaku. Aku melirik ke sampingku berharap J-hope ada di sana tapi dia tidak. "Ayo, muncul bro" bisikku pada diriku sendiri. Aku melihat sekeliling lagi, tetapi aku melihat sesuatu yang tidak baik di mata.

Lisa. Dia sedang berbicara dengan seseorang. Dia berteriak, aku bisa mengatakan dan pria itu meletakkan tangannya di bahunya tetapi dia tidak menginginkannya, aku kira karena dia terus mendorongnya. Aku menghela nafas sebelum berjalan ke arahnya.

"Apakah ada masalah di sini?" Tanyaku sambil menatap Lisa. Dia menghela nafas padaku dan aku menatapnya dengan bingung, aku mengerutkan alisku sebelum mengalihkan pandanganku darinya dan ke orang yang menyentuh bahunya beberapa kali.

Aku kaget saat melihat orang itu. Jennie kau membuat dirimu sendiri dalam masalah. Itu Sehun.

"Bukan urusan mu jika ada masalah di antara kita!" bentaknya. Lisa memelototi Sehun sebelum mendorongnya.

FROM NERDY TO DADDY - G!P [JENLISA]✓Where stories live. Discover now