Seorang Dewi

39 5 0
                                    

**Silahkan teman-teman bantu vote novel ini, tidak ada kekuatan yang lebih besar selain dukungan dari kalian untuk saya**

"Kriiinggg!!.... Kriiingggg!!.... Kriiiiinggg!! ... "

Bunyi bel sekolah tiga kali menandakan berakhirnya semua aktivitas disekolah, dan bersiap untuk pulang kerumah masing-masing.

"Eh kita jadi nih ke perpustakaan kota? "Sahut Dani kepadaku dan juga Feni.


"Jadi lah, banyak sesuatu yang bisa kita dapatkan disana!! Masih banyak sesuatu yang ambigu dengan yang terjadi saat ini" Jawab Feni. Setelah berbincang sebentar, kami menyiapkan barang-barang kami untuk berangkat ke perpustakaan kota.


Aku, Feni dan juga Dani berjalan menuju gerbang sekolah untuk menunggu angkot yang lewat berute dari sekolah kami menuju pusat kota.

Kami bertiga duduk di pinggir trotoar menunggu angkot lewat, sambil nenunggu, kami juga berbincang soal rencana yang akan kami lakukan kedepannya.

"Kita sudah ada 4 item yang sudah kita dapatkan, dan kita ke perpus untuk mencari sejarah suku Bugis di masa lampau, dan yang terakhir lembaran buku yang aku pegang saat ini perlu juga diperjelas dan dicari kemana lembaran yang hilang"

Kata Dani sambil menunjukkan satu persatu barang yang ia pegang

"Eh!!! Kamu jangan keluarin semua barang itu Dani!! Kamu kan tau barang itu yang membuat kami dikejar sama Parakang"

Feni berbicara dengan nada kesa sambil menyubit lengan kanannya Dani.

"Ouchh!!..., sakit Fen! Iya iya aku nggak akan main-main lagi. Eh itu angkot yang mau menuju ke pusat kota cepet lambaiin tangan kalian kedepan"

Memang kelakukan berdua temanku kadang-kadang membuat ku merasa nyaman dari hiruk piruk yang terjadi beberapa waktu belakangan ini.

Dan Sam! Dia adalah salah satu temanku yang juga sangat ceria diantara teman kelas yang lainnya.

Kami sering sekali mengadakan acara dan pertemuan, ya... Kami berempat, kadang dirumahku, dirumah Feni, kosnya Dani, dan yang paling membuat kami senang saat kami mengadakannya di rumah Sam.

Ini karena dirumah Sam merupakan tempat yang nyaman untuk beraktivitas, terkadang rumahnya kosong karena kedua orang tuanya pergi ke luar kota melakukan pertemuan kantor.

Di saat inilah kami melakukan janji untuk membuat pesta dirumahnya Sam, dan lagipula Sam ini juga anak dari CEO salah satu perusahaan elektronik yang ada di Parepare.

Kami biasa berpesta semalaman selayaknya anak muda pada umumnya, terdengar sedikit bebas.. Tapi kami tau juga batasan dari pesta yang kami lakukan.

Kami mengganti minuman alkohol yang biasa menjadi jamuan utama pesta menjadi sirup orange dan melon, makanan yang kami sajikan juga merupakan burger ayam dengan topping keju dan juga pizza.

Dan jika kalian masih ingat, Feni dan Sam merupakan sepupu, jadi sebenarnya orang tua kami saling mengenal satu sama lain.

Tetapi hanya orang tua Dani yang tidak pernah kami lihat, ini karena Dani adalah seorang anak rantau dan ia hanya menerima kiriman bulanan dari orang tuanya, tapi jangan salah! Dani juga merupakan anak orang kaya yang orang tuanya salah satu pengusaha emas di Kalimantan. Yang kami tahu, Dani bersekolah disini karena memiliki tante yang juga tinggal disini.

Sedangkan Feni mempunyai Ayah seorang direktur di salah satu bank ternama di Indonesia, ia juga memiliki Ibu yang berprofesi sebagai desainer pakaian.

Bisa dibilang aku dikelilingi oleh anak orang kaya, hahaha kebetulan yang sangat menarik.

Misteri Buku PudaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang