Chapter 171: "Garden paradise"

5 3 0
                                    

Semua orang memiliki sebuah kesempatan.

Ketika kamu melewati kesempatan tersebut, maka akan tercipta sebuah emosi dan ingatan yang bernama "penyesalan."

Linc, sekarang berusaha untuk memberikan sebuah kesempatan untuk seseorang.

"Hanna."

Dia berharap, dia akan memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin. Menciptakan kenangan hidup yang akan sangat membekas di dalam ingatannya.

"Hanna!"

"Hah?"

Tersentak, dan tiba-tiba tersadar dari lamunannya. Hanna melihat wajah Linc yang muncul di pengelihatannya, dan dia melihat sekelilingnya dengan bingung.

"...Dimana ini?"

Linc tersenyum lebar: "Selamat datang di Garden paradise!"

Luna juga muncul, dan dia memeluk leher belakang Linc dengan erat-erat.

"Disini adalah ruangan mimpi Luna! Selamat datang!"

Membuka matanya, dan melihat sekeliling. Hanna menyadari bahwa dia sekarang duduk di bawah satu pohon yang besar.

Daun-daunnya dan dahan pohonnya menyebar kemana-mana, menyebabkan hamparan laut dedaunan di atas kepala mereka. Jika dia berdiri, Hanna mungkin bisa meraih daun pohon ini dengan santai.

"Sebagai pengunjung resmi pertama, aku akan menjadi pemandumu dengan senang hati. Ambillah ini, kamu pasti akan sangat menyukainya."

Mengambil boneka lumba-lumba, dan bisa merasakan kelembutan kapas melalui jari-jarinya. Mata Hanna yang dingin, sedikit berbinar.

Dia memeluknya dengan erat-erat.

"Terima kasih."

"Sama-sama. Kalau begitu, mari kita mulai perkenalannya."

Linc tiba-tiba berhenti berbicara, dan dia menepuk kepalanya dengan bodoh.

"Oh, aku lupa. Biarkan aku memperkenalkan orang-orang disini terlebih dahulu."

Dia membersihkan tenggorakannya.

"Pertama-tama, anak kecil yang bergelantungan di leherku saat ini adalah Luna, putriku."

Luna: "Halo!"

"Lalu orang yang di belakangmu adalah Astral. Dia adalah kakaknya Luna."

Astral: "Boo!"

Hanna: "!!!"

Terkejut, karena kemunculan Astral secara tiba-tiba. Hanna bergerak kesamping beberapa langkah, dan dia jatuh ke tumpukan daun kering.

"Ah... Maaf sudah mengejutkanmu. Apakah kamu baik-baik saja?" Astral tersenyum meminta maaf, dan dia mengulurkan tangan kanannya.

"Tidak apa-apa... Itu tidak sakit."

Menjadi ragu sebentar, sebelum memegang tangan yang terulur di depannya ini. Hanna melihat bahwa senyuman di wajah Astral tiba-tiba membeku.

"Gah! Tanganku! TANGANKU!!!"

Buru-buru melepaskan tangan Hanna, dan membuka mulutnya dengan kesakitan. Otot-otot tangan kanannya membeku, dan Astral hanya bisa merintih dengan diam.

Sosoknya citranya sebagai wanita anggun di depan Hanna, langsung runtuh.

"Apakah kamu baik-baik saja?" Hanna menjadi khawatir.

"Abaikan dia."

"Ya, abaikan saja."

Linc dan Luna memberikan komentar penuh ketidakpedulian.

System Godfather: "Semua anakku aneh"Where stories live. Discover now