- sekawan

4 0 0
                                    

Masih di liburan musim panas. Hari di mana dua orang akan berkencan atas nama tantangan pun tiba. Ken mengenakan kaos putih polos lengan pendek dipadu dengan celana jeans selutut, juga mengenakan sweater rajut sepaha warna coklat, tak lupa ia mencangkeng totebag berhias wajah sugawara koushi ukuran kecil dipojoknya, gaya rambutnya seperti biasa: half-up bun. Sementara Karma mengenakan kaos hitam panjang dengan outfit kemeja lengan pendek putih polos, dan juga celana hitam panjang.

Mereka bertemu di stasiun pada pukul 10 pagi. Tujuan pertama mereka ialah toko buku, ini Ken yang meminta. Menaiki kereta menuju toko buku membutuhkan waktu sekitar 15 menit. Sesampainya di toko buku, wajah Ken terlihat antusias. Saatnya menumpuk bahan bacaan!

Ken mondar-mandir dari rak satu ke rak yang lain, mencari buku yang tepat. Sementara Karma sedang mencari buku 'Tips dan Trik Menjahili Teman Super Ampuh'. Dua jam mereka habiskan di toko buku tersebut.

Kali ini mereka ingin mencoba datang ke Aquarium terdekat supaya tidak menghabiskan waktu dan uang. Di Aquarium, mereka berdua sama-sama terpana.

"Ada ikan duyung nggak, ya?" Tanya Ken retoris. Karma hanya mengendikkan bahu. Dua jam mereka menelusuri Aquarium diselingi jepretan kamera handphone.

Hari berlalu, sore pun tiba. Keduanya tak ada lagi ide untuk berusul tempat mana lagi yang harus dituju. Akhirnya keduanya memilih mampir di Caffe. Ken mengusulkan duduk di kursi dekat pintu. Karma memesan menu Strawberry Milkshake varian Nagisa, sedangkan Ken memesan Strawberry Milkshake varian Karma.

"Heh~ Jadi kau seorang peniru yang meniru pesanan milikku~?" Tanya Karma dengan nada jahilnya.

"Enak saja! Aku memang suka ini." Jawab Ken dengan tegas.

"Suka apa? Suka aku~?"

Mendengar Karma berbicara sembrono bin sembarangan membuat Ken tobat 999x pada Tuhan. Ia bertaruh bahwa telinganya salah dengar.

"Maaf, kupingku budek."

Pelayan datang menghampiri mereka dengan senampan berisi dua gelas Strawberry Milkshake.

"Selamat menikmati, semoga suka!" Pelayan itu pun balik kanan menuju dapur, mengambil menu pesanan lainnya yang sudah siap saji.

Karma menyeruput minumannya perlahan, sedangkan Ken sibuk memerhatikan Karma. Ia ingin bicara sesuatu namun hatinya ragu-ragu. Karma yang sadar sedang ditatap langsung menghentikan aksinya dalam menyedot cairan kental merah muda.

"Dilarang lirik-lirik, nanti tertarik."

"DIEM BENTAR BISA TIDAKSS??" Ken kelewat jengkel dengan bayang-bayang yang terus menghantui dan akhirnya terlampiaskan di sini, di chapter ini, di bagian ini, di dialog ini.

"Ah, ahahah ... maaf, Ken." Ucap Karma canggung. Pemuda bersurai merah ini walau senang mengusili temannya, tapi ia sadar suasana. Entah, ia tak tahu ada apa dengan Ken yang tiba-tiba begini. Mungkin dia suka aku, jadi dia malu waktu ketahuan ngeliatin aku, hehe~

"Eh! Aku minta maaf. Aku tadi lagi ngelamun." Ken meminta maaf atas sikapnya yang tidak sopan. Karma mengangguk mengiyakan permintaan maaf Ken.

"Karma ...,"

Karma mendengarkan dengan seksama. Kali ini mungkin ia harus membatasi bergurau.

"... sebenarnya ini baru pertama kalinya bagiku kencan dengan laki-laki. Jadi, aku agak sedikit merasa tidak enak."

"Tidak apa-apa. Ini juga baru pertama kalinya aku kencan dengan seorang gadis. Entah kenapa aku malah berkencan denganmu, padahal aku ini cukup populer di kalangan kaum hawa dan banyak yang menginginkan kencan denganku. Kau beruntung."

"Hah?" Ken sudah tidak faham dengan bualan Karma. Populer katanya? Dan, beruntung?

"Kau beruntung menjadi yang pertama kencan dengan seseorang yang tampannya tak tertandingi."

"Iya. Terserah kau saja. Perutku mual rasanya."

"Heh~? Padahal aku belum menghamilimu, loh."

"Cukup, A-Ka-Ba-Ne Ka-Ru-Ma."

Karma tertawa puas. Mereka menghabiskan minuman lantas memilih tempat tujuan. Mereka memutuskan untuk ke stasiun, lalu pulang. Agak lelah bagi Ken.

Seperti saat itu, Karma mengantarkan Ken pulang sampai depan rumahnya.

"Terimakasih banyak, Karma." Karma berdehem menandakan 'sama-sama'. Tangan kanannya mengepal ke arah Ken, meminta balasan tinju pertemanan. Agak lemot, beberapa detik Ken pun membalasnya. Karma pun pamit lalu berjalan menuju rumahnya, sementara Ken masuk ke dalam rumah.

Aku sangat jarang bersentuhan kulit dengan lawan jenis yang bukan keluarga. Ada apa ini?

Bersambung....
637

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 28, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝒕𝒉𝒊𝒔 𝒐𝒓 𝒕𝒉𝒂𝒕Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang