Delapan Belas

320 17 0
                                    

Di dunia ini bukan hanya Kamu saja yang memiliki perasaan, jadi jangan merasa paling tersakiti jika perasaan mu tidak terbalaskan oleh orang yang kamu mau.

***

Kegiatan pagi ini adalah senam bersama, sebelum nantinya mereka semua kembali ke Ibu Kota. Dengan malas mereka semua berkumpul untuk melakukan senam pagi bersama.

"Yok.. Yok.. Jangan pemalas! Kita harus senam pagi biar badan tatap sehat." komando Fahri dengan pengeras suara semakin membuat suaranya melengking.

"Sebelum senam juga, ada baiknya kita pemanasan dulu." matanya melirik seluruh temabn se angkatannya, "Banu, Riky, sama Rio sini maju pimpin pemanasan!" teriak Fahri membuat nama yang dipanggil mendesis kesal.

Karena tidak mau membuang waktu, akhirnya mereka maju ke depan memimpin pemanasan.

Riky mengambil alih pengeras suara yang dipegang oleh Fahri. "Kita mulai ya pemanasannya. 1..2..3 angkat kaki kirinya."

Semua mengikuti intruksi Riky dan yang lainnya. Berganti dengan gerakan selanjutnya. Setelah di rasa cukup pemanasannya, kegiatan dilanjutkan dengan senam pagi yang dipimpin dengan Fahri.

Bahkan cowok itu dengan semangatnya menggerakkan badannya mengikuti irama musik.

Suasana semakin ramai saat musik berganti dengan remix dangdut. Bahkan anak laki-laki sudah maju ke depan untuk berjoget.

"Wes tak cobo ngelalekne jenengmu soko atiku sak tenane ra ngapusi
Isih terno sliramu duko pujane ati koe ora ngerti, " suara Riky mengalun membuat suasana semakin pecah. Bahkan teman-teman yang lain ikut bernyanyi seolah sedang melaksanakan konser.

"Anjir! Kenapa pacar gue kek jamet!" pekik Rania saat Ia melihat pacarnya yang membuka kaos olahraganya menyisahkan kaos putih polosnya dengan ikat kepala serta kacamata hitamnya.

Nadi tertawa, "Cocok sama lo yang kaya mbamet."

Rania melotot tak terima,"Sialan lo ya!" cantik-cantik seperti ini malah dikatakan jamet.

Mereka semua bergoyang, melompat-lompat mengikuti irama musik.

"Kowe wes tak wanti wanti malah jebul sak iki koe mblenjani janji jare sehidup semati nanging opo bukti
Kowe medot tresno ku demi wedoan liyo..." suara Riky yang memang merdu semakin membuat suasana riuh, bahkan Fahri dengan hebohnya menggoyangkan badannya dengan tangan diatas.

"Yowes ra popo insyaallah aku isoh...." Teriak Riky mengarahkan mic-nya pada penonton seolah Ia memang sedang melakukan konser,

"Lilo meh sambat kaleh sinten nyen sampun mekaten merana urip ku... Hoahhh.. Hoehhh..." lanjut yang lain ikut benyanyi.

Riky memang sering mengcover lagu, dari lagu pop hingga dangdut sehingga jika ada acara sekolah Ia kerap kali ikut serta untuk meramaikan seperti saat ini contohnya.

Bahkan Rania yang tadi mengatakan pacarnya jamet ikut bernyanyi dan menggoyangkan tubuhnya.

"Aku welasno kangmas aku mesakno aku, Aku nangis nanati metu eluh getih putih... "

Rania menatap Nadi, mengangkat tangannya seolah itu adalah mic, "Sayang..
Opo kowe krungu jerite ati ku.. Mengharap engkau kembali, sayang... nganti memutih rambut ku Ra bakal luntur tresno ku.." lirik lagu itu seolah ditunjukkan khusus untuk Nadi.

RAJAWALI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang