Assalamualaikum semuaaa hai" aku up lagi nih bestii
Happy reading guysDengan termenung seorang perempuan tengah berjalan sembari melamun, tak perduli bagaimana keadaan didepannya. Ia sibuk memikirkan bagaimana masa depannya, ucapan sang dokter benar-benar membuat dirinya ingin sekali menyerah.
Sesekali ia mengusap pipinya yang basah.
" Tuhan bagaimana ini, apakah engkau tak mengizinkan aku untuk sembuh, jujur aku lelah tuhan, sudah cukup aku menjadi beban untuk orangtuaku." Batinnya pilu.Sangking kalutnya perempuan itu melamun ia tak sadar menubruk dada bidang seseorang.
Dug
Pyaar
Sebuah kantung kresek yang berisi berbagai jenis obat-obatan terjatuh, bercecer tak beraturan dilantai.
Perempuan itu kemudian bersimpuh memunguti obat-obatan itu yang terjatuh.
" Saya minta maaf mba," ucap seorang lelaki yang ditabraknya itu.
Perempuan itu mendongak, sontak matanya membulat sempurna, perempuan itu terkejut bukan main, detik berikutnya perempuan itu menetralkan tubuhnya terutama jantungnya.
" E-erda!"
Mendengar namanya dipanggil, lelaki yang bernama Erda itu tersadar, dengan perlahan Erda menatap perempuan yang berada dihadapannya.
" T-tania." Jawab Erda gugup dan sedikit terbata.
" Kamu sakit Tan?" Lanjut Erda bertanya.
Pertanyaan Erda mampu membuat Tania tersenyum getir.
" Sebegitu nampak kah aku sakit Da?" Tanya Tania. Dan di balas anggukan oleh lelaki itu.
" Kalau aku bilang bahwa aku baik-baik saja kamu percaya?" Lanjut Tania dibalas gelengan oleh Erda sebagai sebuah jawaban." Mas Erda!"
Suara Intan terdengar dari arah belakang, sambil beranjak ke arah sang suami. Tanpa melihat situasi dan orang-orang yang ada disekitarnya, karena terfokus hanya dengan sang suami.
" Ayo mas kita pul-"
Deg
Ucapan Intan terhenti tak kala menyadari sesuatu, kedua matanya menangkap sosok mantan pujaan hati sang suami.
" Dia siapa Da?" Tanya Tania heran.
" Em, di-dia Istri sa-saya," Ucap Erda sedikit terbata, dengan ekspresi tak terbaca nan suara yang terdengar datar.
What!!!
Tania terhenyak dikala mendengarnya, entahlah tatapannya kini tertuju pada Intan, bukan tatapan tak suka maupun benci hanya berupa tatapan kosong yang tak terbaca yang terpancar Dimata sayu itu.
" Sebegitu cepat kah Da, kamu melupakan aku?"
Sontak dengan cepat Tania menggelengkan kepalanya, kenapa ia menjadi tidak terima, bukankah ini yang ia inginkan, bukankah ini yang sejak dulu ia rencanakan. Agar Erda tak begitu sakit jika ia pergi untuk selamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
INTAN (End!)
Teen FictionAZQILA INTAN ELMEIRA, dia adalah anak tunggal dan yatim-piatu, Intan kira dengan kepulangannya ke rumah bisa membuat Intan lebih baik sehingga bisa menebus kesalahannya yang dulu, namun ternyata salah, bahkan Intan harus menerima kenyataan bahwa h...