KIDUNG DIRIMU

2 0 0
                                    

Suara hati, menggema mengusik berisik hening hampa kalbu
Bergelombang-gelomvang, memancarkan sonic merdu kasmaran
Frekuensi tinggi, yang tertahan dalam hati yang kedap
Cintamu kayak kuperhitungkan
Karena tanpa perhitungan pun, kau sudah masuk hitungan
Kau! Tentu kau dan semua hal kau lagi kau

Tetes demi tetes mata air dan uap peluh yang kutampung
Kuendapkan dalam sebuah wadah bernama hati, beralas kasih
Yang tidak pernah gagal, endapan itu selalu berhasil
Membentuk indahmu dalam siluet memoriku, tergambar nyata, tedas
Dibingkai kuat oleh lengan nurani dengan kayu sanubari
Terpampang jelas di dinding besar beranda Sukma
Benar, kupasang semua hasil sendimenku
Yang tentu sudah kuwarna dengan tuangan rasa dan karsa

Hyang Besar, sudi singsingkan helai rambut di telinga-Mu
Tangkaplah maksud rajukan dan rayuanku ini
Buatlah dia bahagia lama, sekalipun bukan pada genggamanku
Dan ruang waktu, tolong terhenti barang sedetik saja
Agar aku bisa mengirit nyawa untuk tua dengannya, denganmu, satu.
Dengan-Mu juga Hyang Besar
Sederhana, rasa dalam rasa
Untukmu, dirimu, kamu!

Antologi Puisi - Sang Malaikat Tanpa WarnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang