Ketika semua terlambat menyadarinya.
Dimana Kim Taehyung berambisi merebut suami orang dengan alasan perselingkuhan.
KookV / KookTae
KookVMin
MinYoon
BL
Yaoi
Gay
Homo
🔞🔞🔞
Rate T-M
18+
Jeon Jungkook(Top)
Kim Taehyung(Sub)
Park Jimin(Sub)
Min Yoong...
Affair Don't vote don't read Happy reading (Semua karya yang Rhie buat pure dari otak Rhie sendiri. Dilarang menjiplak atau plagiat tanpa seizin Rhie) Jika ada kesamaan cerita, atau gambar yang Rhie selipkan dengan karya orang lain. Maaf itu tidak ada unsur kesengajaan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.............................
Di sinilah Taehyung berdiri. Di depan gedung pencakar langit. Dimana Taehyung ingin masuki sebagai karyawan. Dimana Taehyung ingin menempatkan surat lamarannya pada perusahaan ini.
Ia menatap wanita tadi sekilas lalu bibirnya tak kuasa menahan rasa ingin taunya.
"Anak bibi? Bekerja disini?" tanya nya.
Posisi mereka saat ini Taehyung yang memegang pundak wanita itu yang masih jalan terpincang. Kasian sudah berumur kan? Dia aja yang setiap kena pisau dapur atau sekedar terantuk aja suka meringis.
"Iya." Jawabnya.
"Anak bibi hebat." ucapnya tanpa sadar. "Aku pindah kesini pun ingin melamar kerja di sini bi." lanjutnya penuh antusias.
Binar pada mata Taehyung itu amat bahagia. Rasanya belum bekerja saja sudah terlalu worth it. Apalagi jika ia di terima.
Dan wanita ini tidak bisa jika tidak gemas dengan tingkah si cantik.
"Tapi, apa tidak apa bibi masuk ke sana? Bibi kan tidak bekerja di sana? Bukannya malah ganggu ya?" pertanyaan polos itu semakin memeras jiwa ingin mengarungi wanita tersebut.
"Tidak..
"Bibi maaf, aku harus segera pergi. Jadi aku antar sampai lobby ya? Nanti bibi bisa cari bantuan di sana." potong Taehyung kemudian.
Wanita itu kembali di papah, yang mana membuat beberapa orang di sana memandangnya sungkan. Bahkan tidak ada yang berani bertanya atau sekedar melarang kedatangan mereka.
Taehyung justru risih merasakannya. Taehyung langsung mendudukkan wanita ini pada kursi Lobby, lalu berlari ke area satpam.
Begitu selesai, ia kembali pada bibi tadi. "Bi, aku pamit ya. Maaaf banget nggak bisa temenin bibi. Aku udah bilang sama satpam buat panggil anak bibi. Aku pamit! Salam buat anak bibi. Pay!!"
"Ttapi..
Taehyung melenggang dengan lambaian tangannya penuh semangat. Lalu menghilang entah kemana.
Ia menatap sekitar lalu tersenyum tipis. "Irene panggilkan putra ku!" pintanya.
Irene yang sedari tadi mematung dengan kejadian ajaib barusan kaget.
Mengambil gagang telfon untuk menghubungi atasannya.
"Ya?"
"Bibi ada di lobby. Kaki serta tangannya di perban." ujar Irene.
Yang mana membuat Si empu di ujung sana membanting keras lalu turun kebawah dengan cepat.
Cerita yang dipromosikan
Kamu akan menyukai ini
"IBU!!!!"
• • • • • • • • • • • • • •
"Halo ma?"
"Ya Tuhan Tae, mama khawatir kenapa kamu nggak cepet ngabarin mama. Kamu nggak papa kan? Udah makan? Gimana apart kamu? Astaga anak ini!"
Taehyung mengulum senyum lega, begitu suara mama nya hampir aja buat dia kehilangan pendengaran.
Tapi Taehyung tau , wanita 42 tahun itu pasti amat khawatir. "Mama, Tae baik kok. Maaf baru bisa telfon. Tadi emang ada insiden kecil yang bikin Tae lupa hubungin mama." jawab Taehyung.
Di ujung telfon Taehyung mendengar rasa ketakutan sang mama. Dengan nafas cepat juga untaian kalimat penuh todongan agar Taehyung mau menjelaskan.
"Aku tadi baru sampai, mobil yang bawa aku ke apart malah mogok. Jadi.......
Taehyung terus bercerita, bahkan moment dia menolong bibi tadi.
"Kamu tau namanya?"
Taehyung melongo trus menepuk dahinya cepat. "Lupa hehe... Tapi dia tadi punya anak yang kerja di tempat yang Tae ingin masuki mah. Jadi kemungkinan kami ketemu masih ada lah." kelakarnya.
"Ingat, jaga sikap kamu ya. Nggak ketemu lagi pun nggak masalah. Yang penting kamu dah tolongin dia. Benar?" ujar mama Kim.
"Iya, yaudah ma. Tae mau persiapin CV buat besok. Dan mau ngurus sepeda bibi tadi buat di antar ke kantor anaknya. Tae lupa tanya alamat rumahnya hihi. Tae juga ngga mau kesiangan. Lagian ini dah larut. Mama juga harus istirahat ya!" pamit Taehyung.
Setelah beberapa kalimat petuah. Akhirnya panggilan pun di akhiri.
Taehyung segera mengisi formulir untuk CV nya besok. Senyumnya terkembang sempurna. Lalu menghubungi petugas yang akan mengurus sepeda bibi tadi.
"Jj entertaiment, Im coming!!" begitu pekiknya.
Semoga saja besok adalah hari baiknya.
• • • • • • • • • • • • • • •
Ruang tengah mansion Jungkook kini di isi oleh dua orang beda generasi. Yang lebih muda nampak masih menahan amarahnya akibat ulah sang Ibu yang kelewat sembrono.
"Bu, kenapa ibu pergi hanya naik sepeda listrik itu? Kan bahaya, apalagi ibu dah di kenal sebagai orang tua dari pengusaha, CEO Jj ent. Bagaimana kalau ada yang jahat sama ibu?" tanya Jungkook.
Suzy melihat putranya yang tengah mengeraskan rahangnya. Mencoba sebaik mungkin tidak memancing amarah dari putranya tersebut.
"Maafkan ibu, ibu tadi hanya berniat jalan-jalan ringan saja. Tapi saat ibu mau berbelok justru ada motor yang bersimpangan dan ibu nggak sengaja tersenggol." jawabnya pasrah.
Jungkook dan amarahnya emang paling anti untuk bisa di hindari. Namun Suzy tau betul putranya bersikap demikian juga lantaran tak ingin dirinya kenapa-napa.
"Ya Tuhan bu? Apakah sakit?" tanya Jungkook akhirnya luluh.
"Tadi masih perih, tapi anak yang nolongin ibu tadi obatin semua luka ibu. Dia baik sekali." jawab Suzy.
"Siapa namanya?" Jungkook mengernyit. Setidaknya ia harus balas budi karena telah menolong ibunya.
"Namanya...
Cklek!
Ucapan Suzy terpotong oleh suara pintu terbuka. Itu Jimin. Langkahnya maju menuju ke tangga mengabaikan atensi dari dua orang pemilik mansion ini.
"Jim?!" panggil Jungkook.
"Maaf Jung aku lelah." sahutnya dingin tanpa menoleh.
Suzy melihat itu, melihat betapa menantunya itu tidak menghargai suami bahkan keberadaannya saat ini. Ia bergegas berdiri mengejar sosok tersebut mengabaikan luka di sekujur tubuhnya.
"Iibu..
Sreett plak!!
...jang-an!" terlambat.
Jimin memegang pipinya yang menjalar panas. Sialan siapa yang berani menamparnya seperti ini.
"Breng...
"Siapa yang kau panggil brengsek ha?!"
Deg!
..iibu?!"
Jimin melotot melihat ibu mertuanya berdiri tepat di hadapannya dengan raut penuh amarah di wajahnya.
Jungkook tiba dengan tergesa meraih pundak ibunya. "Ibu apa-apaan?"
"Kau tanya apa-apaan? Lihat suami tak tau diri mu ini! Masuk tanpa salam, mengacuhkan panggilan mu! Sebenarnya kalian ini niat berumah tangga atau tidak ha?" tanya Suzy.
"Iibu aaku mminta mmaaf...
"Maaf? Maaf kau bilang Jim? 5 tahun berlalu, anakku harus mengikuti perintah ayahmu yang mengatakan bahwa keluarga kami harus balas budi? Ya kan? Balas budi yang seperti ini maksud mu ha? Suami ku hanya berhutang uang untuk menyelamatkan jiwa putra semata wayang nya. Itu tak seberapa besar dengan harga dirinya yang terus di injak oleh ibumu dan juga dirimu!" sarkas Suzy.
"Ibu udah..." Jungkook berusaha menahan ibunya agar tidak semakin emosi.
"Jangan coba hentikan aku Jungkook!!!" sentaknya.
Jimin tak bisa menjawab atau bahkan berkilah. Karena kenyataannya memang benar adanya. Tapi disini ia juga menderita bukan? Ia juga tidak mau di paksa menikah begitu. Tapi apa daya, ayahnya memaksa dengan sebuah ancaman.
"Kau lihat tidak? Setidaknya, jika kamu tidak menginginkan pernikahan ini. Kau masih bisa menghargai ikrar kalian! Putra ku mencintaimu! Putra ku menghargai segalanya bahkan caci maki dari ibumu. Bahkan dari perlakuan busukmu Jim!" Suzy sudah tidak tahan. Wanita yang paling di kenal dengan sifat lemah lembutnya. Kini menampakkan sisi putus asanya.
Hanya demi seorang anak yang di sayanginya. "Iibu....
............... To be continue...
Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.
Cr on pict..
Utututuuu..... Gemoy kan, sampai disini ada yang mulai tertarik sama apa yang aku bawakan hmm?
Gimana? Masih ngga mau sama cerita ini?
Tenang, disini Teby aku buat jadi gemesin kok... Tapi Teby nggak polos-polos amat yee...
See yaaa! Met maljum yeee.... Buayy!!
Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.