38-38-38

14.3K 1.6K 367
                                    

Sebelum baca vote dulu dong!

Pelan pelan bacanya, chapter ini juga panjang, hope it makes you happy ;)

Tinggalkan komentar disetiap paragraf

Bila ada kesalahan dalam penulisan boleh tandai dikolom komentar

↠↠↠↠↠↺↞↞↞↞↞

Sarah Sarah berjalan bersama Haidar disampingnya, keluar dari ruang pertemuan. Ia nampak tenang meski baru saja menghirup udara yang sama dengan wanita yang telah menghancurkan hidupnya.

Ternyata menghadapi semuanya dengan tenang membuat ketakutan yang sempat menyelimuti hatinya perlahan bisa ia kontrol.

Sarah menoleh sekilas ke belakang dimana Agatha ceriss berada. Wanita itu nampak terlihat penasaran dengan kehadiranannya.

"Sarah, boleh kita bicara sebentar?" Agatha menyela langkah Sarah yang sepenuhnya akan meninggalkan ruang pertemuan tersebut.

Sarah menghentikan langkahnya, sebelum mengangkat lengannya melirik jam tangan. "10 menit," sahut Sarah singkat.

"Apa?"

"Anda hanya punya waktu 10 menit untuk berbicara dengan saya." Sarah memberi jarak, tidak ingin terlalu dekat dengan Agatha.

Agatha mengulam senyum tipis. "Sepertinya tidak ada yang berubah, kamu tetap arogan dan terlihat baik-baik saja," ujar Agatha.

Mereka berdua saling memandang, tatapan itu mengisyaratkan bohkahan luka satu sama lain.

"Kamu yang seperti ini membuat saya, muak."

Agatha menoleh kearah Haidar. "Padahal kamu bisa bahagia dengan laki-laki yang tepat. Kenapa masih bertahan dengan milik orang lain sampe sekarang?"

Sarah tidak paham arah pembicaraan Agatha, ia menaikkan sebelah alisnya.

"Milik orang lain? Siapa yang anda maksud-"

"Jonathan," potong Agatha cepat.

Agatha melangkah mendekati Sarah, namun langkahnya terhenti saat lengan Haidar membatasi dirinya. "Lihat seberapa beruntungnya kamu?" sarkas Agatha dengan nada menggoda.

"Jonathan memberikan saya hidup, Sarah, sama halnya dengan Haidar yang bisa memberi kamu kebahagiaan kan. Kenapa harus bertahan setelah semua usaha yang aku lakukan? Kenapa kamu begitu egois?"

Sarah menurunkan tangan Haidar yang berada ditengah dirinya dan Agatha.

"Usaha?" tanya Sarah, hampir tertawa. "Anda menghancurkan sebuah keluarga, itu bisa dibilang usaha?" lanjut Sarah.

"Sarah, seharusnya aku yang menjadi pendamping Jonathan. Hancurnya keluarga kecil kamu, memang bagian takdir."

"Nona Agatha, maaf tapi dalam takdir Jonathan tidak ada anda di dalamnya, seharusnya anda menyadari itu."

Tangan Agatha terkepal. Wajah lembutnya terlihat menegang setelah Sarah mengatakan hal tersebut. "Dari awal posisi itu milik aku, kamu yang merebutnya. Bahkan aku sudah berbaik hati membuat Jonathan membenci kamu agar kamu bisa bersatu dengan Haidar,"

Perfect MomDär berättelser lever. Upptäck nu