4. THE ECLIPSE 🍀

2.2K 111 5
                                    

Nama : The Eclipse
Genre : Fantasi, romantis, perjodohan  dan dewa-dewi
Word : 4929

Cerita ini tersinspirasi dari gambar fanart ini.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





***




Seperti biasa, semua dewa dan dewi semesta melakukan tugas mereka masing-masing. Ada yang mengatur kehidupan di bumi, dan ada juga yang hanya diam sambil memancarkan sinar dalam dirinya.

Lee Minho, seorang dewa bulan salah satunya. Dia adalah anak dari dewi bumi, dewa muda ini memiliki tugas untuk mengawasi malam di bumi dan menyinari bumi di malam harinya. Dengan wujudnya sebagai bulan, tak jarang dia kerap dipuji oleh para manusia bumi. Bukan bulat, bersinar terang di malam hari yang sangat cantik seperti wajahnya.

Malam itu saat bertugas, Minho tiba-tiba merasa sangat mengantuk. Melihat kabut awan yang mengelilingi tempat semedinya semakin dia ingin terlelap.

"Sebaiknya kau tidur, hari ini dewa hujan akan turun" tiba-tiba suara itu terdengar jelas. Minho tahu siapa itu, dan dia pun memutuskan untuk memejamkan matanya sambil bersandar di wujud bulan miliknya.

***


"Kenapa bulan kecil itu masih diam di sana? Bukankah sudah selesai waktunya menyinari bumi?" Gumam seorang dewa sambil memandang arah sana.

Dia menghela napas, lalu memutuskan untuk ke sana. Tak membutuhkan waktu lama, sang dewa pun sampai.

Dia melihat ada awan kabut yang menutupi bulan itu. Dengan langkah tegas dia mendekat untuk melihatnya.

"Ternyata dia sedang tidur" gumam sang dewa melihat seorang pria manis tengah bersandar di sana sambil memejamkan mata.

"Wajahnya sangat cantik, ternyata dia bewa bulan" gumam dewa itu sambil tersenyum tipis. Karena tidak ingin mengangganggu, sang dewa itu mulai menyebalkan kabut di sekitar tempat Minho berada untuk menutupi dewa manis itu tidur.

"Semoga kita bisa bertemu secara langsung" gumam pria itu kemudian dia terbang dan pergi dari sana.

"Minho ayo bangun" suara itu membuat Minho membuka mata. Saat dia sadar langit bumi yang tadinya gelap ini sudah terang benderang.

"Ibu maafkan aku" gumam Minho pada sang ibu. Padahal dia hanya ingin tidur sebentar saja, tapi rupanya kebablasan.

"Sebaiknya kau meminta maaf kepada dewa matahari" kata wanita itu. Minho sadar dia salah, dia hanya mengangguk pelan.

"Nanti malam, dewa hujan akan turun sampai besok. Jadi kau bisa istirahat nak, tapi pergilah ke tempat dewa matahari dulu untuk minta maaf" kata sang ibu dewi bumi.

"Aku sendirian ke sana?" Tanya Minho lagi.

"Benar, jangan khawatir dia adalah dewa yang baik" katanya. Minho kemudian mengangguk pelan, lalu sang ibu pun pergi dari sana.

All of Me (Banginho Oneshoot) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang