😊
Clamer : by raa
Jikapun ada kesamaan tokoh, karakter, tempat dan alur cerita ini adalah kejadian murni dengan bumbu imajinasi dan khayalan penulis semata. Karena ini hanyalah cerita fiksi penggemar untuk mengisi waktu kosong penulis.
Mohon untuk tidak mencopy ataupun menjudge dengan komentar yang jahat. Berkomentarlah dengan bijaksana, kata yang bisa membangun jiwa pemula menjadi sesosok penulis yang lebih baik lagi.
Jika ada kesalahan pengetikan dan letak bahasa yang kurang pas, mohon tandai. Dan penulis akan segera merevisinya.
Terimakasih telah sekedar meluangkan waktu berharga pembaca untuk membaca cerita penulis pemula ini.
Selamat membaca. Semoga bermanfaat :)
Note : Rating 21+
®®
ALARM itu berbunyi dan semakin nyaring disetiap detiknya.
"Aish."
Seorang perempuan tampak kesal dan mengeliat tak nyaman dibawah selimut tebalnya. Ia mengusap kasar wajahnya, menendang kasar selimut dan mengumpat keras, "Alarm sialan."
Perempuan itu bangkit dari kasur dengan setengah terpejam dan mulai berjalan menghampiri letak ponsel yang ia yakin ada di nakas meja riasnya. Bibirnya terangkat sedikit, tidak sabar mematikan suara bising yang mengganggu istirahatnya. Hingga tanpa sadar kaki jenjangnya itu menyandung ujung karpet dan membuatnya jatuh menabrak pipa besi di dinding tembok.
"Auchh." ringisnya seraya mengelus-elus lututnya yang terasa perih.
"Aduh sial banget sih. Lagian siapa juga taruh karpet disini dan sejak kapan gue punya pipa besi di....kam...mar.... ?"
Tiba-tiba saja mata milik perempuan itu terbuka lebar, seolah mengingat jika kedua benda itu tidak mungkin ada di kamarnya.
Perempuan itu bangkit dari tempat jatuhnya, membalikkan badan dan menyipitkan matanya untuk menatap kearah tempat tidur yang tadi ia tiduri.
Gelap memang, tapi perempuan itu yakin dengan apa yang dilihat oleh kedua matanya. Tentu saja, karena dia kan tidak menderita rabun jauh.
Perempuan itu terkejut dan mulutnya semakin terbuka lebar saat menyaksikan punggung telanjang seorang pria yang tertidur lelap dengan membelakangi posisi dari ia berdiri saat ini.
Perempuan itu menatap sekeliling kamar, menutup mulut dengan telapak tangannya dan mulai mengigiti kuku jarinya, "OH SHIT!! Jadi gue disini. Gimana bisa? Mampus, gue gak pulang semaleman!!" gumamnya
Pria itu tampak mengeliat dan membalikkan badan. Dengan mata yang masih terpejam, ia menutup daun telinga dan mendengus pelan, "Itu alarmnya gak jadi dimatiin ya, Jen?"
Lagi Jennie terkejut. Tidak lama karena keterkejutannya itu berubah menjadi terpesona saat suara serak milik pria itu justru terdengar seksi baginya.
Kedua mata Jennie berbinar dan tampak terhipnotis untuk terus mengamati ekspresi tidur pria itu dari kejauhan.
Tampan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Scenario || [JENBIN] ✔️
FanfictionKim Hanbin - Perfect Guy. Seorang Genius di dunia Entertaiment. Pemusik Handal, Songwriter, Rapper, Penyanyi, Lead Dancer, Komposer, Produser dan tentunya adalah Leader Grup iKON. Kepiawaannya dalam membuat lagu selalu menjadikan Grupnya memenangkan...