Chapter 11 - Perjalan Dimulai

204 15 0
                                    

Akhirnya mereka semua bangun di pagi hari dengan sorotan fajar yang menerangi setiap sudut dari ruangan mereka.

***

"Ayo, saatnya kalian berangkat" ucap Hernandest

"Dimengerti! Berangkat" teriak yang lain

***
(Wiew team 1)

"Semua, tetap berada bersamaan, kita gak tau apa yang akan terjadi nanti" kata Ferry

"Dimengerti" jawab yang lain

***
(Wiew team 3)

"Raja Astria bilang, rute kitalah yang paling berbahaya, makannya gua udah ngerencanain sebuah strategi" kata Jovi

"Strategi apa itu?" tanya Rika

"Jadi begini rencananya........"

***

~Zettt ~zettt ~zett

Tampak beberapa buah anak panah, menancap di pohon sebelah kanan dan kiri mereka.

Tim 3 nampaknya sedang diincar oleh sekelompok orang tak dikenal.

"Jangan panik, tetap tenang" kataku sembari memanah

"Kita lakuin rencana kita saat gua ngasih kode" bisik Jovi

Semua mengangguk saja, tanpa adanya protes terhadap perintah Jovi.

"Sekarang!" teriak Jovi

Seketika, meledak bom asap tepat didepan mereka, tempat orang-orang tak dikenal itu berdiri.

"Dugg..duggg..duggg"

Suara, tergeletaknya tubuh yang nampaknya sebagian dari orang-orang tak dikenal itu, tiba-tiba terjatuh dengan ceceran darah disekujur tubuh mereka.

"Sekarang Bin!" teriak Jovi sembari melompat keluar dari kepulan asap tersebut

"Jlepp..jleppp..jlepp"

Lagi-lagi beberapa orang dari orang tak dikenal itu tumbang, dengan tertancapnya anak panah di dada mereka.

"Lempar Dri!" kembali Jovi berteriak

"Duaarrrr.."

Kali ini bunyi bom peledak, meledak diantara orang-orang tak dikenal tersebut berdiri. Kini semua orang misterius itu tidak tersisa satupun.

***
(FlashBack saat Jovi menyusun strategi)

"Strategi apa itu?" tanya Rika

"Jadi begini rencananya, kalo musuh nyerang, Adri entar lu lempar bom asap ke arah musuh, lalu gua bakal nyerang mereka di dalem asepnya, ntar gua bakal mundur, dan Bintang langsung lu panah musuh yang ada dalem asep, buat finishing, Adri lempar bom peledak ke arah musuh. Semua mengerti?" ucap Jovi

"Tumben, encer otak lu haha" jawab Adri

"Oke, semuanya entar denger aba-aba dari gua" lanjut Jovi

***

Rika melakukan teknik healingnya untuk menyembuhkan salah satu dari orang tak dikenal tersebut.

"Guys, dia udah mulai sadar" bilang Rika

Semua anggota tim 3 langsung mendekati Rika, dan mengikat orang tersebut di sebuah pohon.

"Darimana kalian berasal? Mengapa kalian menyerang kami?" tanyaku

"Kami adalah pembunuh bayaran dari kerajaan Jimier, karena kami akan dibayar mahal bila bisa mendapatkan kepalamu itu.. Hahahaaha" teriak orang itu

"Terimakasih infonya" senyum Icel lalu memukul orang tersebut hingga pingsan

***

"Bahaya selalu mengancam kita, akan banyak rintangan yang lebih berat, kita harus pintar-pintar memprediksi strategi lawan" ucap Jovi

"Benar, terlalu berbahaya jika berjalan tanpa membuat strategi juga" balasku

***

"Gua masih bingung, kenapa panahan gua gak ada yang meleset satupun?" tanyaku pada Jovi

"Mungkin, raja Astria ngasih kita senjata beserta skillnya" jawab Jovi

"Yah bisa jadi, tapi tetap, kita harus slalu waspada akan strategi musuh yang mungkin akan datang menyerang" kataku

"Baiklah, kita harus melindungi rekan satu tim kita" kata Jovi

Aku hanya mengacungkan jari jempolku kepada Jovi, seolah aku salut dengan sosok kepemimpinannya.

***

BBSF AdventureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang