'Oppa'

1.5K 120 13
                                    

Waktu itu terlalu cepat berlalu. Tak terasa sudah sekitar dua bulan mereka menjalani hubungan suami-istri yang sebenarnya. Ada beberapa perbedaan yang cukup signifikan terjadi pada keduanya tapi itu bukan sebuah hal yang buruk. Baik Chanyeol maupun Rose tidak mempermasalahkan perbedaan kecil itu.

Chanyeol merasa sangat bahagia karena ia mendapatkan Rose kembali kedalam hidupnya, mendapatkan gadis yang ia cintai sedari dulu itu sangat menyenangkan. Dan untuk Rose ia tentu tak kalah bahagia karena ia bisa mendapatkan pria seperti Chanyeol yang begitu mencintainya.

Keluarga keduanya kini sudah sangat dekat, sekitar seminggu kebelakang ibu dan ayah Rose datang ke Korea untuk berkunjung pada kediaman orangtua Chanyeol dan mereka sangat akrab.

Semenjak Soon Bin menggantikan dirinya sebagai pemimpin Rose kini benar-benar menghabiskan banyak waktunya di rumah, mengurus rumah tangga dan juga suaminya dengan baik. Ya memang sebenarnya itu yang Rose inginkan tapi entahlah akhir-akhir ini Rose merasa ia sering teringat tentang tanggung jawabnya di perusahaannya yang kini di pegang sepenuhnya oleh mantan managernya itu.

Entah Rose tengah dalam keadaan sensitif atau bagaimana tapi ya sudah sekitar dua minggu ia selalu saja memikirkan hal-hal kecil yang seharusnya tidak ia pikirkan karena itu membuat moodnya menjadi buruk.

Rose kini tengah duduk diam di ruang tengah, menyaksikan televisi yang tengah menayangkan drama yang sama sekali tidak Rose simak. Pikiran gadis itu kini tengah berkelana kemana-mana meskipun sebenarnya tidak ada masalah apapun yang harus membuat Rose sampai berpikir seperti ini.

Rose sudah bosan memainkan ponselnya, teman-temannya sedang sibuk, Soon Bin dan Chanyeol sedang pergi untuk menemui seseorang yang Chanyeol tau adalah salah satu orang penting di dunia fashion. Entahlah Rose tak berurusan lagi dengan masalah pekerjaan, Chanyeol benar-benar membuat dirinya berdiam diri di rumah seharian penuh.

Dan karena itu Rose jadi tidak punya sesuatu untuk di kerjakan selain menunggu suaminya pulang, sungguh itu sangat menyebalkan. Rose sudah membersihkan apartemen, mencuci pakaian Chanyeol dan juga dirinya dan sekarang dia benar-benar tidak melakukan apapun karena pembantu bayaran Chanyeol tiba-tiba saja datang dan menyelesaikan semua pekerjaannya.

Disaat diam seperti ini pikiran Rose pasti tertuju kepada Chanyeol dan hal itu membuat dirinya sangat-sangat merindukan pria itu. Mana lagi Chanyeol akhir-akhir ini sangat sibuk bahkan setelah Rose menggodanya pria itu ternyata kuat iman. Dia mengatakan perusahaannya tidak bisa dia tinggalkan dan berujung dengan Rose yang kesal karena tidak ada cara lagi untuk dirinya bisa menahan Chanyeol agar tidak pergi meninggalkannya.

Rose menghela napasnya perlahan gadis itu membaringkan tubuhnya di atas sofa dan menatap langit-langit apartemen ini. Apa Rose kembali saja ke dunia entertainment, ya? Beberapa bulan kebelakang Rose kembali mendapatkan tawaran untuk bergabung ke sebuah agensi dan Rose belum sempat untuk memikirkannya.

Rose tidak suka berdiam diri di rumah seperti ini tapi dia juga tidak suka mengurus pekerjaan di kantor. Ya meskipun menjadi idola juga bukan hal yang menyenangkan tapi Rose rasa itu lebih baik ketimbang berdiam diri didepan laptop mengerjakan hal-hal yang membuat kepalanya serasa ingin meledak.

Tak terasa, Rose yang tadi tengah memikirkan tentang solusi dari ke bosannya di rumah malah terlelap di atas sofa dengan posisi yang sangat-sangat tidak nyaman sebenarnya. Sebelah kakinya berada di bawah sementara kedua tangannya terlentang.

Beberapa jam berlalu Rose terbangun saat ia merasakan tubuhnya diangkat, perlahan gadis itu mengerjapkan kedua matanya menatap Chanyeol yang tengah menggendong dirinya dari depan. "Chan?" Panggil Rose dengan suara serak khas bangun tidurnya.

"Kenapa sayang?" Tanya Chanyeol sembari membuka pintu kamar mereka. Sesampainya pria itu lantas membaringkan Rose di atas ranjang sebelum mendudukkan dirinya di samping Rose.

You'll also like

          

"Kapan kau pulang?" Tanya Rose masih dengan matanya yang setengah terpejam.

"Baru saja. Aku melihatmu tidur di sofa jadi aku berniat untuk memindahkanmu tapi aku malah membuatmu terbangun. Maaf aku menganggu tidur nyenyakmu." Ucap Chanyeol sembari mengecup puncak kepala Rose.

Rose menggelengkan kepalanya dan langsung menghaburkan dirinya kedalam dekapan Chanyeol melampiaskan rasa rindunya yang tal terbendung.

"Tunggu sebentar aku berkeringat. Aku mandi sebentar, ya?" Chanyeol melepaskan perlahan pelukan Rose dari tubuhnya membuat wanita cantik itu merengut kesal.

"Aku ingin di peluk!" Rengek Rose membuat Chanyeol tak bisa menahan senyumnya. Jarang-jarang sekali ia melihat Rose seperti ini dan dia sangat-sangat lucu tiada tara.

"Iya sayang setelah aku mandi, hanya lima menit tidak akan lebih." Chanyeol mengusap pipi Rose, setelah itu Chanyeol segera bangkit dan melepas tuxedo yang ia kenakan menyisakan sebuah boxer hitam yang melekat apik di pinggangnya.

Hal itu tak luput dari pandangan Rose gadis itu sedikit memalingkan wajahnya saat melihat bisep Chanyeol yang berkeringat sebenarnya apa yang Chanyeol kerjakan sampai dia berkeringat seperti itu?

"Sebentar okay?" Chanyeol mengambil sebuah handuk kemudian menatap Rose yang kini menatapnya juga. Rose mengangguk mengiyakan ucapan Chanyeol. Ya meskipun Rose tak masalah sama sekali jikalau pun Chanyeol tidak mandi pria itu masih wangi.

Yah tepat seperti perkataan Chanyeol lima menit ia sudah selesai dengan aktivitas mandinya, pria itu pun sudah mengenakan pakaian santai training dan juga kaus hitam polosnya dengan rambutnya yang sudah ia keringkan.

Pria itu menatap Rose yang sudah memejamkan matanya lagi. Chanyeol menghela napasnya perlahan, akhir-akhir ini Chanyeol tidak bisa menghabiskan waktunya untuk Rose. Urusan kantor yang benar-benar banyak membuat Chanyeol mau tak mau harus memfokuskan dirinya pada pekerjaan terlebih dahulu.

Chanyeol mengambil tas kerjanya mengambil laptop sebelum pria itu naik ke atas ranjang menyelimuti Rose sebelum menyelimuti kakinya dan membuka laptopnya untuk kembali mengerjakan file yang tak sempat Chanyeol selesaikan di kantor.

Beberapa saat berlalu Chanyeol merasakan pergerakan dari Rose membuat pria itu langsung menoleh menatap Rose yang ternyata sudah terbangun. "Kenapa?" Tanya Chanyeol sembari mengusap kepala Rose dengan lembut.

"Sekarang jam berapa?" Tanya Rose sembari menggisik kedua matanya.

"Jam sepuluh." Jawab Chanyeol tanpa mengalihkan pandangannya dari Rose.

"Kau belum tidur juga!" Kesal Rose gadis itu kemudian berusaha merebut laptop di tangan Chanyeol tapi buru-buru pria itu menjauhkan laptopnya dari Rose.

"Sedikit lagi sayang. Setelah File ini selesai besok kita bisa menghabiskan waktu bersama." Ucap Chanyeol membuat Rose menaikkan satu alisnya seolah tak percaya akan perkataan Chanyeol yang barusan.

"Sungguh?" Tanya Rose yang di jawab anggukan kepala dari Chanyeol. Rose nampak terdiam sejenak sembari menatap Chanyeol dengan tatapan yang tak bisa Chanyeol artikan sebelum ia menghela napasnya perlahan. "Baiklah tapi aku akan menemanimu." Ucapnya menyetujui perkataan Chanyeol.

"Kemarilah," Chanyeol merentangkan tangannya meminta Rose untuk merapatkan tubuhnya pada Chanyeol. Rose tersenyum senang dan langsung saja menyamankan kepalanya di dada Chanyeol sementara pria itu kini mengerjakan filenya dengan sebelah tangan sementara tangan nya yang lain ia gunakan untuk mengusap pundak Rose memberikan kehangatan yang begitu berarti untuknya.

Lihatlah bagaimana Chanyeol begitu perhatian padanya meskipun dia tengah mengerjakan pekerjaannya tapi Chanyeol masih menyempatkan dirinya dan mau-mau saja di buat kerepotan seperti ini.

A Little Fault ✓Where stories live. Discover now