Part 27

796 78 19
                                    

Krist menepati janjinya dengan mengambil cuti kerja dan semua perkerjaannya di ambil alih oleh sekertarisnya. Krist menemani fiat bermain, mengerjakan tugas sekolah dan makan, begitu juga dengan singto. Terkadang di saat muffin sudah tidur ia meluangkan waktunya untuk sekedar menanyakan keseharian fiat di sekolah.

Sekarang fiat mengerti jika adiknya lebih membutuhkan papanya dari pada dirinya. Ia tak pernah cemburu lagi dengan adiknya.

"Kapan adik besar pa? Fiat tak sabar ingin mengajaknya bermain"

"Nanti akan besar jika sudah waktunya sayang" ucap singto.

Singto baru saja memandikan muffin dan fiat tengah melihat singto memakaikan baju kepada adiknya itu.

"Makan malam siap" ucap krist.

Krist sedari tadi memang berkutat di dapur, memasak untuk makan malam mereka. Krist menghampiri muffin yang sudah cantik sekarang.

"Anak daddy sudah mandi, hmm" ucap krist sembari mengecup pipinya.

"Bagaimana dengan papanya? Apa sudah mandi juga?" Tanya krist sembari mencium pipi singto.

"Sepertinya belum mandi" ucapnya lagi

"Jaga muffin dan fiat, sekarang giliran ku mandi" ucap singto.

"Fiat jaga muffin, kita mandi bersama" ucap krist.

"Tidak" Ucap singto kemudian ia berlalu pergi ke kamar mandi.

"Bagaimana dengan phi fiat? Apa sudah mandi?" Tanya krist.

"Sudah tadi om"

"Apa fiat sudah lapar? Kita bisa makan dulu, biar papa nanti saja"

"Nanti saja bersama papa"

"Baiklah"

Krist memberi muffin susu yang sudah di buat oleh singto tadi dan muffin mulai meminum susunya, sepertinya muffin benar-benar kelaparan, sedikit lagi susunya hampir habis dan matanya terpejam terbang ke alam mimpi.

"Kenapa muffin selalu tidur om?" Tanya fiat.

Karna fiat jarang sekali melihat muffin bangun, muffin hanya bangun jika ia merasa lapar saja setelah ia meminum susunya ia akan kembali tidur.

"Bayi usia dua bulan memang suka tidur sayang" ucap krist.

Tak lama singto keluar dari kamar mandi dengan menggunakan pakaian yang lengkap.

"Apa muffin sudah tidur?"

"Baru saja"

Ketiganya keluar kamar berjalan ke dapur untuk makan malam bersama.

Singto mengambilkan makanan untuk fiat dan krist.

"Masakan om krist enak" ucap fiat.

Karna memang ini kali pertama krist memasak, biasanya mereka selalu memesan makanan di luar, krist tak ada waktu jika harus memasak lagi mengingat jika ia selalu sibuk berkerja.

"Daddy akan setiap hari memasak selama daddy libur" ucap krist.

"Sudah lama aku tak memakan masakan mu" ucap singto.

"Maafkan aku jika aku terlalu sibuk dengan urusan kantor"

"Tidak masalah, krist"

Mereka makan di selingi pembicaraan ringan hingga makanan mereka habis, fiat dan singto kembali ke kamar lebih dulu, takut muffin terbangun sedangkan krist membereskan bekas mereka makan, setelah itu baru menyusul keduanya ke kamar. Di lihatnya muffin masih terlelap sedangkan singto menemani fiat mengerjakan tugasnya di meja kerja miliknya. Krist menghampiri keduanya dan berdiri di belakang singto sembari menyimak keduanya, sesekali krist memberikan kecupan kecil di kepala singto.

Love me please ✓Where stories live. Discover now