Warning : Age gap
Akhir-akhir ini aku selalu mengunjungi si tua Garp, soalnya ia bilang ia memiliki anak buah yang menarik. Anak buah yang sangat mengidolakan cucunya yang seorang perompak.
Ada ya yang begitu.
Kalau aku sendiri sih begitu membenci Bajak Laut karena suatu alasan. Alasan itulah yang membuatku menjadi seorang Angakatan Laut.
Aku kadang memang mengwasi bocah bersurai ungu muda beserta temannya si kuning selalu berlatih dengan tekun. Coba saja para bawahanku begitu.
Tapi semenjak kejadian aku mengajarinya Haki,
"[N-name]-san!"
Aku sungguh dibuat bingung sama bocah ingusan didikan Garp itu. Walau hanya dalam 2 tahun ia bisa meraih posisi Kapten dengan tekadnya yang kuat. Bocah pendek yang sekarang sudah menjadi pria tinggi dan tampan.
Jika aku memiliki seorang putri, mungkin putriku akan seumur dengan pria ini.
"Ada apa, Coby-kun?"
"A-aku menyukaimu! B-berkencanlah denganku... " Ia menundukkan kepalanya, memejamkan mata dengan merah yang memenuhi wajahnya.
Aku tercengang mendengar pengakuannya, dia mengajak wanita tua seperti ku untuk berkencan? Aku yang sebentar lagi berkepala 4?
Fix, aku salah dengar.
"Maaf, tadi kamu bilang apa Coby-kun?" Ucapku mencoba menetralkan detak jantung yang tidak mau diajak kompromi.
"K-kubilang b-berkencanlah dengan ku [Name]-san!"
WTF? Seriusan ternyata?!
"Ahahaha, kau tau kan Coby-kun, aku adalah wanita tua yang sebentar lagi berkepala 4. Jadi tak mungkin masih berkencan dengan anak muda sepertimu." Aku menjelaskan dengan baik, lagian aneh-aneh aja ni anak.
Memang sempat kepikiran bahwa ia memintaku berkencan karena masalah tantangan, tapi karena aku juga mengetahui sifatnya dengan cukup baik, seorang Coby tidak mungkin melakukannya.
Wajah Coby terlihat serius, ia tiba-tiba mendorong ku menggunakan Haki ketembok. Menahan pergelangan tanganku agar aku tak bisa kabur. Rencana ini bocah. Cuma kan yang ia kabedon ini seorang Wakil Admiral, bagaimana mungkin aku gabisa melepaskan pegangan sang bocah dihadapanku.
Cuma penasaran aja ama kelakuan apa yang akan ia lakukan.
Tapi, kejadian tak terdugalah yang terjadi.
Ia mencium bibirku?!
Bahkan dengan dengan lumatan kasar yang menandakan bahwa pria yang memimpin ini hanyalah seorang amatir. Bukan karena aku merasa hebat dalam hal ini, soalnya dulu sebelum jadi Angkatan Laut, aku sempat sering bertemu si Akagami saat umur kami masih awal kepala 3.
Dan dengan songongnya ia selalu mengrepeku, membuatku ikutan mahir dalam hal berciuman. Cuma karena dendam, akhirnya aku memutuskan menjadi seorang Marinir, dan Shanks tiba-tiba menjadi seorang Yonkou. Sebab itulah diriku akan mencoba menjebloskan si Akagami kedalam Impel Down!
Walau Coby tak mahir seperti si brengsek Akagami, hanya saja diriku tetap terbuai dengan permainan lidahnya. Rasanya seperti pulahan kupu-kupu yang mencoba terbang dari perutku.
Sadar [Name]!
Tubuhku melemas, Coby langsung meng-angkutku di depan, membawaku ke dalam tempat tinggal ku.
Entah kesambet apa, pria polos dihadapanku begitu berani mencoba melepas seluruh pakaianku. Ia menaiki tubuhku, ketika aku melihatnya dari bawah sini, entah bagaimana bocah dihadapanku menjadi lebih tampan dari biasanya.
Apalagi dengan pipi yang merah dengan ia menjilat bibirnya,
Sadar Coby! Sadar juga diriku!
Dan begitulah bagaimana aku dan Coby kehilangan kesucian kami. Walau ini bocah masih belum menginjak dewasa, tapi tubuh ini sudah bergetar dengan permainan panas oleh si brondong.
Hah, jangan pengen lagi.
End
(n.) Adek, ayo main lagi sama tante, aw :*
KAMU SEDANG MEMBACA
One Piece x Reader 'Oneshoots'
FanfictionWARNING : LGBT CONTENT and NSFW in some part