Part 1 Pak Supir

11.5K 145 0
                                    

Pak.. sebentar antri gimana saya mau ngasih uang saku buat kalian kalau sampai rusuh begini, terdengar suara pria sedikit berteriak, tak lain adalah Aris yang sedang bekerja.

Memang kalau menghadapi supir harus penuh kesabaran karena mereka seenaknya saja, sudah biasa hidup di jalanan mungkin itu yang membuat sifatnya begini.

Makasih.. Ucap terdengar suara supir itu setelah di berikan uang saku untuk berangkat.

Aris bekerja di salah satu perusahaan transportasi rute Jakarta - Jawa dan sebaliknya.

Boleh minta votenya supaya author lebih semangat lagi dalam menulis ceritanya.
Kepengen tau respon kalian dulu.. 
Baru tak lanjutin.

Nama.. ? Tanya Aris.

Ujang.. Jawabnya..

Sambil mennginput data kemudian memberikannya uang saku, terlihat sosok wajah pak Ujang dengan body yang gempal kulit putih, dengan memakai seragam dan kerahnya terbuka setengah terlihat dada gempal itu di tumbuhi bulu, sontak mengundang perhatian Aris yang suka akan sesama laki - laki, apalagi sosok Pak Ujang sangat sekali masuk kedalam kriterianya.

Bapak baru yah,... ? Tanya Aris..

Iyah.. Pak.. balasnya..

Salam kenal ya Pak.. saya Aris yang bertugas disini dengan memperlihatkan senyum ramahnya,.

Makasih.. Pak.. terlihat Pak Ujang meninggalkannya dengan membawa uang saku, duh meleleh gw lihat yang begini seandainya gw bisa peluk badannya huft.... Sambil menghela nafas bergumam.

Selanjutnya...
Antrian pun selesai Aris sengaja istirahat sejenak menuju ke kantin di dekat kantornya, tak sengaja dia bertemu kembali dengan Pak Ujang..

Ngopi Pak... Tawar Pak Ujang yang sudah duduk di kantin terlebih dahulu dengn kopi hitam di mejanya..

Iyah.. Pak makasih..ucap Aris..

Kemudian dia memesan sebuah susu putih, dan langsung beranjak duduk di dekat Pak Ujang. Sengaja dia memilih duduk di ketanya karena dia ingin lebih dekat lagi dengan Pak Ujang.

Mereka pun duduk berdua terlihat Pak Ujang canggung karena dia tidak biasa dekat ataupun mengobrol dengan orang kantor,.

Asli mana Pak..? Tanya Aris memulai obrolan supaya Pak Ujang tidak merasa canggung.

Saya Sunda Pak.. asli Bandung.. ucapnya...

Oh.. Sunda.. pantes manis wajahnya hehe, kalau orang Sunda kan terkenal dengan manis nya..

Bisa saja Pak.. balas Pak Ujang..

Bapak stay di mana? Dekat - dekat sini saya kos.. balasnya.

Oh... Memang keluarganya gak di bawa kesini Pak..
Engga betah katanya di sini panas..

Oh.. iya sih.. balas Aris.

Sebelumnya Bapak dimana bekerja.? Saya di PO Sinar Mentari..

Kenapa bisa pindah kesini Pak..? Tanya Aris

Perusahaannya pailit Pak..

Semoga betah ya Pak kerja disini kalau belum paham atau ada yang tidak tau tanya saja, semua supir disini baik - baik ko,. Kalau engga tanya saya juga boleh.. ucap Aris..

Siap Pak.. terimakasih banyak.. balasnya..

Terlihat Pak Ujang menyeruput kopinya dengan Kemajenya yang terbuka setengah karena tidak di kancingan...dada yang menyembul membuat Aris tak henti - hentinya memandangi beliau.

Bapak sudah lama kerja disini,.. tanya Pak Ujang..

Lumayan sih Pak.. tadinya saya tidak mau kerja disini, cuman di suruh bantuin Om saya jadi yah.. mau gak mau Pak.. kerja disini..

          

Maksdnya..?! Tanya Pak Ujang.

Iyah.. yang punya PO (sebuah nama perusahaan Bus antar kota) ini Om saya Pak..

Ooh..... iya Pak.. balasnya.

Pak.. panggil saja saya Aris.. jangan Pak.. hehe..

Engga enak saya.. udah engga apa - apa.. balasnya.

Siap kalau gitu,.. balasnya.

Mang hayu berangkat udah siap tuh Busnya, ucap salah satu kru Bus..

Permisi saya tinggal dulu yah.. mobilnya udah siap mau berangkat tuh.. ucap Pak Ujang..

Ok.. Pak hati - hati di jalan yah.. Sapa Aris..

Terlihat Pak Ujang meninggalkannya dan beranjak ke Bus.

Dimalam hari Aris selalu membayangkan wajah dan tubuh gempal Pak Ujang dengan membayangkannya dia ingin memilikinya entah itu memeluk, menciumnya ataupun lebih dari itu,.
Malah sampai dalam beberapa hari kedepan dia memberanikan diri membayangkan penis pak Ujang bisa masuk dan menggenjot lubang anusnya.

Hampir di setiap malam sebelum Aris tidur dia pasti membayangkan bagaimana Pak Ujang menggenjot lubang anusnya sambil mengocok penisnya sampai ngecrot..

Dia terus mencari cara untuk bisa mendapatkan Pak Ujang tapi dia sendiri bingung bagaimana caranya, sampai suatu saat kejadian tak sangeja pun terjadi.

Kejadian nya di sore hari biasanya supir setalah narik dia membersihkan badannya mandi di kamar mandi yang telah di sediakan..

Waktu itu kebetulan Aris kerja sampai malam karena ada pekerjaan yang harus di selesaikannya.

Dan suasana di kantorpun sepi hampir semuanya sudah pada pulang,.

Aris beranjak ketoilet karena dia kebelet pipis dengan berjalan agak cepat karena sudah tidak tahan di menuju toilet..

Sesampainya di toilet dia langsung masuk kesalah satu bilik tersebut tanpa permisi,. Terlihat Pak Ujang lagi ngocok penisnya dalam keadaan telanjang bulat sepertinya dia sedang mandi.

Aris yang begitu kaget dan Pak Ujang pun kaget dengan Aris yang tiba - tiba masuk saja, salahnya Pak Ujang mencantelkan kucinya tidak pas kurang masuk jadi pintu di dorong kunci terbuka dan pintupun ikut terbuka..

Maaf Pak.. ucap Aris sambil menunduk...

Iyah Gak apa - apa..

Ternyata Bus Pak Ujang telat karena ada perbaikan jalan jadi dia yang datang terakhir.

Kemudian Arus memberanikan diri melihat tubuh Pak Ujang yang bertelanjang bulat itu sambil tangannya masih menggengam penisnya,.

Tak tahan dengan itu tiba - tiba Aris langsung memeluk dan mencium bibir Pak Ujang,.

Pak Ujang berdiam diri dengan perlakuan Aris terhadapnya,. Dia bingung harus berbuat apa.

Lama kelamaan Pak Ujang malah terangsang dan penisnya masih dalam keadaan keras dan berurat, terlihat sambil kedua dada gempalnya di remas oleh kedua tangan Aris,. Itu yang nambah membuat Pak Ujang terangsang dan membalas ciuman Aris.

Dia sudah tidak peduli berciuman dengan sesama jenis yang penting di pikirannya bagaimana nafsunya terpenuhi, sepertinya dia juga sudah nanggung saat tadi mengocok penisnya dengan di kagetkannya Aris yang tiba - tiba masuk kedalam bilik kamar mandi itu.

Pak Ujang malah berani melepaskan seluruh pakaian yang di kenakan Aris kini penis mereka beradu dan bergesekan ternyata penisnya Aris sudah mengeras dari tadi.

Setelah beberapa saat mereka berciuman kemudian Aris berjongkok dan langsung menghisap batang penis Pak Ujang,. Dia yang belum pernah merasakan sama sekali di hisap penisnya langsung bergetar badannya terasa nikmat sekali, karena istrinya kalau di suruh hisap tidak mau jiji katanya.. sedangkan di genjot aja mau.. hahaha...

Pak SopirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang