PART 43

7.1K 205 11
                                    

Dengan wajah dingin penuh dengan ke khawatiran Jason duduk di ruang keluarga bersama dengan kedua orangtuanya. Jasmine belum kembali kerumah setelah hampir empat jam permisi ingin pergi ke minimarket untuk membeli es cream.

Dengan wajah yang terlihat sedikit pucat Jasmine memilih kembali kerumah kediaman Anderson.

"Dari mana saja kau? Kenapa kau tidak pergi bersama supirmu?" Tanya Jason dengan nada dingin. Jasmine hanya meliriknya sebentar lalu meninggalkan Jason dan kedua orangtuanya untuk naik ke kamar mereka.

"JASMINEE! APA TELINGAMU TULI SEKARANG?" Bentak Jason membuat langkah Jasmine terhenti.

"BUKAN URUSANMU. AKU LELAH. PERMISI" jawab Jasmine tak kalah tinggi.

"APA KAU BILANG? BUKAN URUSANKU? KAU BILANG BUKAN URUSANKU! JAASMINEE!"

"APAAA!! JANGAN BERTERIAK PADAKU. URUS SAJA DIRIMU SENDIRI"

"KAU MENGHILANG BEBERAPA JAM DAN AKU  HAMPIR MATI KARNA TIDAK MENGETAHUI DIMANA KEBERADAANMU SEMENTARA SEKARANG BILANG BUKAN URUSANKU? PERSETAN DENGAN SEMUA INI! BAIKLAH. AKU TI-DAK AKAN MENGURUSIMU LAGI MULAI SEKARANG. KAU PUAASS!" setelah Jason mengucapkan kalimat itu ia langsung berlalu meninggalkan Jasmine yang sedang mematung di tempat. Jasmine tidak mampu lagi menahan airmatanya. Ia menangis, dadanya terasa begitu perih. Dion dan Etha yang melihat pertengkaran Anak dan menantunya memandang iba pada Jasmine.

"Sayang, semua akan baik-baik saja. Jason hanya terlalu mengkhawatirkanmu." Melihat Menantu tersayangnya menangis, Etha langsung memeluk erat Jasmine.

"Mom, Jasmine lelah. Jasmine mau istirahat lebih dulu. Dad, Mom."

"Istirahatlah Nak, nanti Daddy akan bicara dengan suamimu."

"Terima kasih Dad. Selamat malam"

****
Saat ini Jason berada di Club milik sahabatnya Calvin Lee

"Tumben sekali seorang Billioner Italia berada di tempat seperti ini ?"

"Diamlah brengsek! Aku sedang tidak ingin berdebat."

Jason tidak memperdulikan ocehan dari Calvin. Ia terus menenggakkan minuman alkohol itu ke dalam tenggorokannya.

Calvin menghentikan mulutnya untuk tidak kembali berbicara. Ia memilih duduk di sebelah Jason sahabatnya hanya untuk sekedar menemani sahabatnya untuk minum bersama.

Inilah yang membuat ia menganggap Calvin sebagai sahabatnya karna Calvin mampu membaca situasi dimana ia ingin diajak mengobrol dan dimana juga ia hanya ingin ditemani untuk minum.

Jason telah menghabiskan beberapa minuman Alkohol. Tampak terlihat seorang wanita cantik dan sexy masuk kedalam ruangan Jason.
Walaupun sedikit mabuk Jason mengenali siapa wanita yang hendak menghampirinya

Wanita itu duduk di samping Jason dengan menuangkan minuman alkohol itu kedalam gelas milik Jason.

"Apa yang kau lakukan disini Agnes? Menyingkirlah. Aku sedang tidak ingin melihatmu!"

"Jangan berkata seperti itu, Jason. Walaupun kita telah bercerai setidaknya kita masih bisa berteman."

"Aku bahkan tidak sudi menjadi temanmu. Pergi dari sini !" Bentak Jason pada Agnes.

"Aku akan pergi, mantan suamiku. Tetapi aku akan segera kembali" kembali menjadi istrimu lagi, sayang.

Calvin yang melihat Agnes Moreno menaikkan sebelah alisnya. "Mau apa lagi wanita ular ini disini?" Gumamnya pelan.

"Apa yang dilakukan wanita ular itu disini, Jas?"

"Ntahlah, melihat wajahnya saja membuatku muak!"

"Kau sudah terlalu mabuk, bro. Pulanglah kerumah. Jasmine pasti mengkhawatirkanmu."

"aku sedang menunggu kabar dari Robert saat ini. Ia ku perintahkan mencari info tentang apa yang dilakukan Jasmine seharian ini."

"Benar ternyata dugaanku, kau pasti sedang bertengkar dengan istrimu. Apa yang terjadi?"

Flashback On

Jason tidak bisa berkonsentrasi pada pekerjaannya hari ini karna memikirkan Istrinya yang sedang sakit dirumah. Ia meraih ponselnya untuk menghubungi Jasmine hanya sekedar ingin tau bagaimana keadaan istrinya itu.
Beberapa kali ia mencoba menghubungi ponsel milik Istrinya tak kunjung di angkat.
Jantung Jason berdetak lebih cepat dari sebelumnya. Ia mencoba menghubungi Mommynya memastikan keadaan istrinya saat ini.

"Hallo, Jason. Ada apa menghubungi Mom?"

"Mom, apa Jasmine di rumah? Aku menghubungi ponselnya tetapi tidak di angkat."

"Jasmine sedang tidak ada dirumah, Nak. Tadi dia permisi sama Mom ingin membeli Ice Cream tapi...."

"Tapi apa Mom?"

"Ini sudah lebih dari dua jam, Nak. Mom sangat mengkhawatirkan menantu Mom"

"Astaga! Mom. Baiklah, Mom jangan khawatir. Jason akan mencari Jasmine. Kalau Jasmine sudah tiba dirumah langsung hubungi Jason."

"Baiklah, tolong cari menantu Mom. Mom sangat khawatir padanya."

Jason memutuskan panggilannya. Ia memanggil Robert segera siapkan anak buahnya untuk mencari keberadaan istrinya.

Beberapa saat kemudian Anak buah Jason memberitahukan pada Robert mengenai perkembangan pencarian Jasmine.

"Robert, apa sudah ada kabar dari anak buahmu?"

"Tuan, dari info yang saya dapatkan. Nyonya Jasmine pergi meninggalkan rumah menggunakan Taxi. Kami sedang mencari keberadaan taxi itu tuan. Mohon bersabarlah sedikit."

"Taxi?"

"Iya, Tuan."

"Tambahkan lagi anak buah kita lebih banyak lagi, Robert. Aku ingin Istriku segera di temukan. Kau mengerti!"

"Baik, Tuan"

Jason mengusap wajahnya dengab kasar. Ia sangat mengkhawatirkan Istrinya, ia bahkan sangat takut jika terjadi apa-apa dengan istrinya. "Dimana kau, sayang. Pulanglah, aku sangat merindukanmu" gumam Jason dengan hati yang perih.

Jason kembali kerumah dengan keadaan yang sangat berantakan. Ia bahkan malas melihat penampilannya yang kacau akibat istrinyan yang tak kunjung pulang kerumah. Ini sudah empat jam berlalu, Jasmine masih belum ada kabar.

Beberapa saat kemudian, orang yang ia cari dan ia tunggu-tunggu hadir di hadapannya. Iya Jasmine telah pulang ke rumah kediaman Anderson. Dengan wajah yang sangat pucat membuat Jason sangat khawatir tetapi ia juga merasa kecewa dengan apa yang dilakukan sang Istri. Ia bukan hanya melukai Jason tetapi ia juga sudah membohongi Mommynya yang tidak lain adalah Ibu Mertuanya.

Flashback Off.

My Hot Sugar DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang