Chapter 20

385 38 2
                                    

.








.






"Tenn-nii," Riku memanggil Tenn yang sedang mengerjakan tugas di sampingnya.

"Ya? Riku butuh sesuatu?"

Riku menggelengkan kepalanya.

"Bagaimana aku bisa sampai disini?"

Hening sesaat.

Tok

Tok

Pintu diketuk.

"Siapa?" Tenn menaruh bukunya meja samping ranjang.

"Inumaru Touma, aku ingin menjenguk Nanase," jawab orang dibalik pintu.

"Touma-san!? Masuk! Masuk!" Riku yang menjawabnya dengan nada gembira.

Touma memutar kenop pintu dan membukanya, dia melihat Nanase Riku sedang melambaikan tangan dengan senang.

"Cih!"

Sementara Tenn mengeluarkan aura tidak bersahabat.

Bersikap seolah tidak tahu, Touma masuk dan mendekat ke arah mereka.

"Bagaimana keadaanmu? Aku menemukanmu di dekat pertokoan di pinggir kota," Touma mengambil tempat di sisi ranjang yang berhadapan dengan Tenn.

Riku tampak terkejut,"jauh sekali! Kenapa aku bisa disana?!" Dia berbalik ke arah Tenn.

"Kemana saja kau selama seminggu ini?" Tenn yang bertanya.

Riku terdiam, dia menundukkan kepalanya sambil meremas selimut, ekspresi nya berubah menjadi takut.

Tenn berdiri dan memeluknya.

"Te-Tenn-nii..." Riku berbisik pelan.

"Hmnn?" Tenn mengusap punggung adiknya.

Kedua tangan Riku yang gemetaran langsung menarik baju Tenn, matanya melihat sekeliling dengan takut.

"Tenn-nii.... Dia... Tidak akan mendengar kan kalau aku mengatakannya?"

Touma kebingungan,"ada apa Nanase? Siapa.... Apa orang itu mengancammu?" Dia mendekat agar bisa mendengar Riku lebih jelas.

Riku menggelengkan kepalanya,"Tenn-nii.... Tenn-nii.... Riku takut...." Dia terisak.

Tenn tidak tahu apa yang terjadi selama itu...

Tapi melihat reaksi adiknya, dia yakin itu bukan hal bagus.

Touma kebingungan sendiri,"Nanase, tenang dulu!" Dia tidak bisa menghibur.

Tangisan Riku malah semakin kencang, Tenn panik sendiri, bagaimana kalau adiknya kambuh?

"Riku! Riku! Tenang dulu ya! Tenn-nii disini! Lihat! Lihat!" Tenn mengusap pelan pipi adik satu-satunya.

Riku sesenggukan tapi dia masih menganggukkan kepalanya, mencoba menghentikan isakannya.

Touma mengusap kepala Riku,"tenang dulu, aku juga disini, tidak ada orang lain selain kita bertiga,"

Untuk kali ini Tenn tidak menepis tangan pria yang lebih tua karena menyentuh Riku.





.








Setelah Riku lebih tenang Tenn kembali bertanya,"apa.... Yang orang itu lakukan padamu?"

Dia merasakan genggaman tangan Riku yang dibawah telapak tangannya semakin kuat, adiknya juga menggigit bibir bawahnya.

"Kalau kau tidak sanggup jangan paksakan diri!" Touma menggosok tangan bungsu Nanase yang satunya.

Vampire King's MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang