Part 25

21 21 0
                                    

Zombie mulai berkerumun. Tanpa sadar sudah hampir memasuki area tokok. Vincent sudah berdiri di bawah tali. Ciko mulai menyusul memasuki area tokok. Vincent mencoba menarik-narik tali dan sialnya Tali yang ia tarik putus. Seketika semua yang ada di atas mulai panik.

"Vin buruan naik," Dinda sangat khawatir

"Vin? Gua turun ya?," Adi dalam posisi akan meloncat.

"Jangan," Vincent mencegah tindakan bodoh yang akan dilakukan temannya.

"Vin..." Ciko berteriak.

Tanpa sadar Ciko sedang sibuk menahan beberapa zombie dari balik pagar. Rupanya Ciko melihat pagar masih dalam kondisi bagus. Ia mencoba membuat barier namun berakhir dalam kondisi menyulitkan untuknya. Gerbang besi itu hampir tertutup. Namun tertahan oleh beberapa zombie, sementara itu, Ciko juga berusaha menghindari gigitan demi gigitan.

Vincent bergegas membantu Ciko. Vincent langsung menusuk zombie yang berhasil masuk. Zombie itu berjalan mendekati Ciko yang berdiri di tengah-tengaj tralis. Rupanya Ciko memanggil untuk meminta membereskan masalah yang sedang membahayakan dirinya. Semuanya berhasil dibereskan dengan cepat.

Namun bukan hanya satu yang berhasil masuk, melainkan ada sekitar 5 zombie. Ciko berusaha menendang salah satu zombie yang berusaha mendekatinya dari arah lain. Tangan Ciko sibuk menahan tralis agar tidak terbuka. Ciko sudah sekuat tenaga mendorong pagar sampai ke ujung, namun terlalu banyak zombie yang menahan.

Vincent mencoba mendekati Ciko. Ada yang aneh dari sikaf Ciko. Vincent telat menyadarinya. Beruntung ada Hardi yang membantu membidik satu zombie yang berusaha menyerang Vincent dari belakang. Rupanya Ciko berusaha memperingati Vincent namun dirinya sudah terlalu disibukan.

Vincent kembali bergerak setelah mengawasi area di belakangnya. Ia mulai menedang salah satu zombie. Tersisa 3 zombie lagi. Salah satu zombie datang. Vincent menunduk lalu memutar badannya dengan kaki mengarah ke betis salah satu zombie. Zombie itu terjatuh, Vincent lalu bergerak dan langsung menusuknya.

Tinggal dua, satu zombie mengarah kembali ke Ciko. Zombie yang ditendang oleh Vincent tadi. Zombie yang sempat terpelanting jauh. Dia bangkit kembali dan entah mengapa berbalik arah menyerang Ciko. Vincent mau membantu namun dirinya berhadapan dengan satu zombie yang badannya cukup besar.

Ciko berusaha menahan zombie kurus itu dengan cara menendangnya sehinga zombie berbadan kecil itu terdorong mundur. Sementara itu Vincent sudah jatuh di tanah tertindih oleh zombie berbadan besar. Vincent berusaha bertahan. Hardi mencoba membidik namun itu sulit baginya.

Beberapa teman di atas mendesak Hardi untuk menembak. Hardi tidak bisa, ia memiliki trauma. Hardi takut mengenai Vincent. Cukup lama keduanya bergelut dengan Zombie. Hardi bergelut dengan rasa takutnya. Ia berusaha membidik baik ke arah Ciko atau ke arah Vincent. Sangat susah untuk Hardi menentukan keputusannya. Tanpa sadar, senjata Hardi sudah berpindah tangan ke arah Lisa. Tanpa rasa ragu, Lisa melepaskan tembakan.

Duaaaaarrrrr... suara cukup menggelegar. Semua orang syok dengan apa yang dilakukan Lisa. Sementara itu Vincent sudah berlumuran darah. Agnes seakan marah dan mendorong Lisa. Bukan hanya Agnes, yang lain pun nampaknya sama namun tidak ada kontak pisik.

"Apa yang kamu lakukan?" Wita menegur sikaf Lisa yang di anggap sangat membahayakan.

"Kak Vincent?" Dinda masih syok karena melihat kondisi Vincent yang masih terkapar dengan berlumuran darah.

"Kamu mau bunuh Vincent?" Agnes kembali mendorong Lisa.

"Tunggu. Vin?" Adi berteriak.

Vincent mengacungkan Ibu Jarinya ke atas. Lalu ia berusaha bangkit dan menyingkirkan zombie besar itu. Vincent berdiri tegak dan mulai mendekkati satu zombie yang tersisa.

          

"Vin, ambil ini saja," Satrio melempar sebuah kayu yang sudah dibuat runcing.

Vincent menangkapnya dengan sempurna, dengan penuh rasa percaya diri. Vincent melempar tombak itu ke arah zombie yang memang agak jauh dari Ciko. Tombak meluncur dengan sangat optimis ke arah zombie. Semua orang sudah sangat yakin tombak itu akan berhasil menyelamatkan Ciko. Baik dari sudut, kecepatan, arah mata angin, posisi semuanya sudah sangat sempurna.

Goprak, tongkat tergeletak di tanah. Entah ada prisai apa, namun tongkat itu hanya landing di tanah. Tongkat yang sangat optimis itu kini hanya jadi seonggok bambu yang tergeletak di tanah.

"Ah elo Vin," Satrio nampak kesal dan berteriak keras.

Tanpa banyak pikir, Vincent langsung berlari dan berselancar di tanah untuk mentackle zombie yang kini berhasil di dorong Ciko. Duak, zombie terjatuh di tanah. Untungnya wasit tidak meniup peluitnya dan memberikan kartu merah. Semua penonton nampak antusias.

Vincent langsung berdiri dan berusaha mempiting zombie dari belakang. Lalu dengan sigap dia mengeluarkan pisau andalannya dan menusuknya dengan lembut. Seketika Vincent merasa lega karena telah mebersihkan area tersebut.

"Vinnnn..." Ciko masih berteriak.

Vincent langsung berdiri. Ia berlari ke arah pojok gerbang. Tak lupa, Vincent mengambil tongkat yang tidak jauh dari posisinya berdiri. Vincent menggunakan tongkat itu untuk mendorong beberapa zombie yang masih tertahan. Zombie berhasil keluar gerbang, Ciko langsung menggas tenaganya untuk menutup rapat gerbang tersebut. Aman, sementara mereka aman.

Baru saja keduanya menghela napas. Gerbang bergoncang hebat. Nampaknya kerumunan sudah semakin banyak di depan gerbang. Vincent langsung memberi kode agar Ciko segeran naik. Sementara itu dirinya masih berusaha menahan gerbang agar tetap tertutup.

Ciko langsung berlari. Kini mereka bertukar tempat. Tanpa pikir panjang, Ciko langsung meraih tali bahkan dari jarak masih jauh. Layaknya juara panjat tebing, Ciko langsung memanjat dengan kecepatan penuh. Rupanya Ciko sangat pandai memanjat.

Ciko sudah sampai di atas. Gerbang semakin berguncang hebat. Vincent tau, ini tidak akan bertahan lama. Vincent langsung melepaskan gerbang dan berlari menuju bawah tali. Vincent langsung berusaha memanjat. Sementara itu, benar saja yang di takutkan. Gerbang jebol beberapa zombie mulai masuk.

Vincent langsung bergerak memanjat setelah sesaat melihat ke arah gerbang. Suporter berteriak histeris dan berusaha menyemangati Vincent. Vincent mulai naik, namun beberapa zombie berhasil memegang satu kakinya. Vincnet hampir jatuh dan berayun kesana kemari di atas tali.

Adi melihat ada yang tidak beres. Ia langung mengambil tali cadangan yang ada di dekat kaca jendela. Adi mulai mengikatkan tali itu di tubuh. Ia juga dengan cepat membuat beberapa simpul.

Vincent masih gelantungan dengan kaki yang sedang ditarik-tarik. Vincent berusaha menendang-nendang zombie dengan kaki satunya. Kini hanya tangannya yang menjadi pegangan di tali. Namun sekuat tenaga Vincent bertahan agar tidak jatuh. Vincent berusaha keras melepaskan diri dan dengan satu hentakan, Vincent menendang tangan zombie dengan sangat keras. Vincent bebas dan kembali naik lebih tinggi.

Vincent masih sedikit terpaku melihat ke arah bawah. Zombie itu mengerikan. Beberapa kali ia masih bergoyang di atas tali karena di gerakan oleh beberapa zombie. Vincent kembali naik sedikit demi sedikit. Ia hampir sampai namun Vincent baru sadar bahwa tali diatasnya terlihat sangat rapuh dan bahkan hampir putus.

"Vin, tangkap," Adi melempar tali baru.

Vincent sedikit lega. Namun dirinya jatuh lebih cepat. Penonton kembali histeris. Vincent terlihat akan jatuh bebas. Semuanya histeris meratapi nasib Vincent. Adi juga sama, usahanya untuk menyelamatkan Vincent gagal.

"Vin. Tangkap, lo bisa pasti."

Tangan Vincent mencoba meraih tali yang mendekatinya. Grab, Tali berhasil di raih. Hampir saja Vincent jatuh bebas diantara kerumunan zombie. Vincent kini bergelantungan lebih hebat, layaknya tarzan. Seketika tubuh Adi tertarik ke bawah dan hampir saja ikut jatuh bebas.

Lisa dengan sigap memegang bahu Adi. Lalu menggunakan kedua tangannya untuk menahan Adi. Sekuat apapun Lisa, tenaganya tidak cukup dan hampir tertarik. Hardi dan yang lainnya langsung sigap membantu menari Adi ke belakang.

Kini tenaga itu cukup kuat untuk membuat Adi duduk. Adi menahan kakinya ke tembok pembatas balkon. Beberapa temannya memegangi Adi dan beberapa memegangi Tali. Ciko juga ikut membantu.

Vincent kini mulai kembali bergerak lebih cepat dari sebelumnya. Walau beberapa kali ia bergoyang-goyang di atas tali. Vincent tetap berusaha sampai ke atas dengan secepat yang ia bisa. Tenaga Vincent pun nampaknya hampir habis.

Memang sangat Dramatis. Perjuangan itu setimpal, Vincent berhasil sampai di ujung tali yang ada di balkon. Ia hampir naik, satu tangannya sudah menjulur ke atas berusaha meminta bantuan. Namun satu pegangannya terlalu lemah dan hampir terpleset. Beruntung Lisa dengan sigap menangkap genggaman tangan Vincent. Hardi dan Ciko memegangi ujung baju Vincent. Mereka berusaha menarik Vincent naik.

Sisa tenaga Vincent sudah sangat sedikit. Vincent memanfaatkan momentum untuk naik. Adi beruaha menahan dengan di bantu Satrio dan beberapa team cewek. Ciko mulai melambaikan tangan. Vincent berusaha meraih dengan tangan satunya. Lalu Hardi berusaha menarik Vincent dengan sekuat tenaga. Momentum itu akhirnya berhasil membuat Vincent berada di atas. Vincent langsung tiduran di lantai. Begitupun Adi dan Hardi. Mereka kini mengelilingi Vincent dan duduk berdekatan.

Lisa masih berdiri. Ia nampaknya sudah memegang beberapa piring yang sudah disiapkan sejak pertama ia naik ke atas balkon. Lisa melemparnya sekuat tenaga ke berbagai arah. Bunyinya berhasil mengalihkan perhatian zombie. Seketika area tokok sepi. Lisa akhirnya kembali duduk di lantai setelah merasa bahwa dirinya sekarang aman.

***

ZOMBIE WILL ENDDonde viven las historias. Descúbrelo ahora