The Boys

210 29 10
                                    

Semua orang yang ada di sekolah baik itu guru maupun murid sedang berlatih dengan giat di lapangan, para staf juga menguatkan pertahanan sekolah karena mereka tidak ingin sampai bisa di serang seperti sebelumnya. Saat ini Karma, Nagisa, Asano, Isogai, dan Maehara sedang bersantai di game center yang ada di sebuah mall tidak terlalu jauh dari sekolah. Karma dan Asano sedang bermain balap mobil, dan Nagisa hanya menonton mereka berdua. Sementara Maehara sedang bermain mesin pecapit boneka walaupun gagal terus menerus, dan Isogai sedang memunguti tiket tiket sisa untuk ditukarkan dengan hadiah.

Dia berhasil mendapatkan sebuah bolpoin, gantungan ponsel berupa boneka kucing, penggaris, dan beberapa makanan ringan, sementara Maehara masih saja belum berhasil mendapatkan satupun boneka. Karma yang sudah berhasil memenangkan balapan menantang Asano untuk bermain hockey meja dengan Nagisa sementara Karma yang menjadi wasit. Tapi tidak perlu waktu lama, Karma langsung bosan dan pergi bermain game menari sendirian.
Asano:"yaelah, dia yang nyuruh malah dia sendiri yang pergi"
Karena Asano mengalihkan perhatiannya ke Karma, Nagisa mengambil kesempatan itu untuk mencetak angka.
Nagisa:"yey akhirnya skor kita imbang"
Asano:"hei itu curang"
Nagisa:"kawan, semuanya adil dalam perang dan cinta"
Asano sempat terdiam ketika mendengar itu.
Asano:"sepertinya kamu harus berhenti bergaul dengan Karma, Nagisa, setan yang ada ditubuhnya lama lama mulai merasukimu juga"

Isogai yang ada di dekat mereka langsung ikut dalam pembicaraan mereka.
Isogai:"lah aku kira Karma itu setannya"
Asano:"iya juga sih, setan gamungkin kesurupan setan lagi ya"
Mereka bertiga kemudian tertawa, sampai Nagisa dan Asano melihat kearah Isogai membawa banyak barang.
Nagisa:"woah, darimana kamu mendapatkan semua itu"
Isogai:"ah ini? Hasil dari mulung tadi, kalian mau?"
Isogai menawarkan beberapa makanan ringan kepada Nagisa dan Asano, dan mereka berdua dengan senang hati menerimanya.
Asano:"wih mulung dimana? Lain kali ajak ajak lah kalau mulung"
Isogai:"itu bisa diatur"

Tidak lama kemudian Maehara yang sambil menangis mendekati mereka.
Nagisa:"kamu kenapa Maehara-kun?"
Maehara hanya menunjukan dompetnya yang kosong kepada mereka. Dan setelah melihat itu mereka bertiga kembali tertawa.
Asano:"berbeda dengan Isogai, keberuntunganmu sangat buruk Maehara"
Nagisa:"coba kapan kapan kamu ikut mulung sama Isogai-kun, mungkin kamu dapat menemukan sesuatu yang menarik"
Isogai:"nih mau gak?"
Maehara melihat kearah Isogai yang menawarkan beberapa makanan ringan kepadanya.
Maehara:"mentang mentang ikemen, keberuntunganmu tinggi banget, iri aku mas iri"
Maehara memelas dan bermanja manja dengan Isogai, sementara Isogai menatapnya dengan jijik.
Isogai:"sadar mas sadar, kowe lanang mas"

Mereka kembali tertawa melihat tingkah dua orang itu. Mereka kemudian mendengar suara sorak sorakan tidak jauh dari mereka, dan ketika mereka menoleh kearah sorakan itu, mereka melihat ada banyak sekali cewek cewek yang menonton dan menyoraki Karma yang sedang menari.
Isogai:"itu tuh baru yang namanya ikemen"
Maehara dengan cepat langsung mengeluarkan ponselnya untuk merekam kejadian itu.
Maehara:"rekam ah"
Maehara:"terus kirim ke Nakamura"
Maehara benar benar mengirim rekaman itu ke Rio, dan kira kira seperti inilah isi pesannya.

Maehara:*send video
Pacarmu lagi tebar pesona nih

Nagisa:"wih beneran dikirim jahat banget"
Maehara:"biarin, dendam aku sama mereka berdua"
Tidak lama kemudian Rio membalas  pesannya.

Rio: iri bilang bos, aku tau kalau kau tidak akan bisa menjadi populer seperti Karma

Nagisa, Asano, dan Isogai langsung tertawa saat membaca itu.
Maehara:"lah kok malah aku sih yang kena"
Maehara kemudian mengirim pesan lagi kepada Rio.

Maehara: enak saja, aku ini tampan dan pemberani, ada banyak cewek yang ngantri buat dapetin aku
Maehara: tinggal pilih aja

Tidak perlu waktu lama, Rio langsung membalas.

Rio: mati aja kau Maehara.
Rio: ^itu dari Okano-chan, mampus kau Maehara

Setelah membaca itu Maehara langsung terdiam sedangkan ketiga temannya kembali tertawa.
Asano:"mampus kau"
Nagisa:"makanya jangan bermain main dengan Karma, kena karma juga kan akhirnya"
Mereka terdiam sejenak, kemudian kembali tertawa setelah menyadari perkataanya Nagisa. Setelah Karma berhasil meraih skor tertinggi pada permainan menari, dia mendekat ke tempat teman temannya.
Karma:"kalian sedang membahas apa kok heboh banget seperti itu?"
Isogai kemudian memberitau Karma, dan Karma langsung ikut tertawa dan menjahili Maehara.
Karma:"RIP lagi untukmu kawan"
Setelah puas bermain di game center, mereka kemudian kafe di mall tersebut untuk makan siang. Namun, belum sempat makan siang, mereka mendengar suara tembakan yang diikutin oleh suara teriakan dari banyak orang. Mereka kemudian melihat keluar melalui jendela untuk melihat apa yang terjadi.

Mereka melihat beberapa orang yang memakai topeng ski dan membawa senjata sedang merampok sebuah toko berlian. Saat melihat hal tersebut, sejujurnya Karma merasa sedikit bingung. Sementara itu Nagisa, Asano, Maehara, dan Isogai saling mengangguk kearah satu sama lain. Nagisa kemudian melihat kearah Karma yang masih saja bingung.
Nagisa:"ada apa Karma? Kenapa kamu terlihat bingung seperti itu?"
Karma:"bagaimana bisa ada orang bodoh yang merampok sebuah toko yang berada didalam sebuah mall yang dikunjungi banyak orang pada siang bolong seperti ini?"
Karma:"dan lebih konyolnya lagi, bagaimana mereka bisa lolos masuk kedalam mall dalam penampilan seperti itu"

Mereka semua kemudian langsung memikirkan hal yang sama dengan Karma.
Asano:"itu berarti ada kemungkinan kalau mereka adalah anggota dari kelompok teroris yang menyerang sekolah"
Maehara:"bisa jadi, kalau begitu kita tidak bisa menyerang dengan gegabah"
Mereka lalu secara perlahan keluar dari kafe dan mendekati toko berlian tersebut. Karma kemudian mencoba melemparkan sebuah batu yang dia ambil dari salah satu pot tanaman kearah salah satu perampok itu. Dan ternyata batu itu dapat mengenai perampok itu bahkan hingga membuat orang tersebut pingsan.
Karma:"sepertinya mereka bukanlah anggota dari teroris itu"
Dengan pingsannya salah satu perampok itu, perampok yang lainnya langsung terkejut dan menjadi sedikit panik.

Karma mengangguk kearah teman temannya dan dengan cepat mereka langsung menyerang para perampok itu. Saat mereka menyerang para perampok itu, tidak disangka sangka kalau ternyata....
..
..
..
..
..
Para perampok itu sangatlah lemah, tidak perlu waktu yang lama, dan tidak perlu mengeluarkan banyak tenaga, Karma dan yang lainnya dapat meringkus para perampok itu dengan sangat mudah. Saking mudahnya sampai sampai mereka merasa sangat kecewa.
Maehara:"hm, ini sangat antiklimaks"
Asano:"aku setuju, sejujurnya aku sendiri juga berharap kalau ini akan menjadi sebuah tantangan"
Nagisa:"ayolah teman teman jangan seperti itu, harusnya kalian senang kita dapat meringkus mereka dengan mudah dan cepat"
Isogai:"Nagisa benar"
Setelah mengikat para perampok itu, Nagisa dan yang lainnya kembali ke kafe tadi untuk melanjutkan makan siang mereka.

Assassination Classroom Reunion (Hiatus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang