Clazora melangkah masuk kedalam rumah dengan menahan pusing dari kepalanya yang disebabkan oleh Patrick padanya. Dengan seragam kusut dan pipi mulus sedikit kemerahan karena di tampar, di pukul oleh gengnya Patrick.
"Awas aja lo, Dara. Berani fitnah gue? Sebaliknya pun gue akan membalas dengan setimpal."
Dalam hatinya ia terus mengutuk dan mengumpat nama-nama hewan. Saat ingin menaiki tangga tiba-tiba saja dirinya di tarik dan dibuang begitu saja di lantai. "Sshh." ringis Clazora.
Ia mendongak keatas siapa yang sudah berani-beraninya yang menarik dirinya sampai jatuh. Deg! Clazora mengerjapkan matanya sesekali.
"Bang k-kaivan..."
"Kenapa kau menatap ku?" tanya Kaivan dengan datar.
Clazora mengepalkan tangannya ia menahan untuk tidak mengumpat didepan mereka. "Apa yang lo lakuin?" Clazora pun berdiri.
"Lo? Ck." decak Kaivan saat Clazora menyebutnya dengan 'Lo' bukan Abang.
"Kamu selalu mencari masalah dengan adek ku, Dara." kaivan mencengkeram dagu Clazora dengan kuat.
"Kamu mengunci dia di toilet dan menyiksanya di dalam! APA KAMU TAK PUNYA HATI ZORA? DIA ADEK KAMU SENDIRI!!" Bentak Kaivan dengan menampar wajah Clazora dengan keras.
"Kelvin sialan." Clazora melirik Kelvin dengan sekilas. "B-bang Kaivan..." panggil Dara.
Ekspresi Kaivan tiba-tiba berubah dan ia menatap Dara menjadi tatapan lembut. "Kenapa, hm? Apa luka ini menyakiti mu?" Dara mengangguk. "Sakit sekali hiks...Kak Zora jahat!"
"Heh! Burung Dara. Gue nggak pernah yah nyentuh atau lukain lo!" marah Clazora yang tak terima itu.
"DIAM KAMU ZORA."
Clazora memejamkan matanya sebentar. "ARGHHHH GUE CAPEK BANGSAT!!"
"GUE NGGAK PERNAH NYENTUH ANAK PUNGUT INI! GUE DI FITNAH, Kenapa sih? Lo semua nggak pernah percaya ke gue?" lirih Clazora.
Clazora mendekati dara yang sedang menundukkan kepalanya itu. Clazora menarik rambut Dara dengan kuat. Ini yang ia tunggu-tunggu selama ini dirinya ingin sekali menjambak dan membenturkan kepalanya itu tetapi ia tak bisa.
"PUAS LO?! UDAH FITNAH GUE HAH?"
"Hiks...s-sakit lepas hiks..."
"Clazora lepaskan tangan kamu!" bentak James.
Seakan-akan tuli Clazora mencekik Dara dengan kedua tangannya. "Mati aja lo sana. Biar hidup gue tenang!"
"MATI BANGSAT!!" Semua orang terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Clazora pada Dara. Dara, dia kehabisan nafas nya sehingga memukul tangan Clazora untuk meminta melepaskannya.
Seakan-akan mereka terhipnotis dan tak ada yang membantunya. "Sial kenapa pada diam sih?" gerutu Dara dalam hati, saat melihat mereka diam.
Mereka pun langsung tersadar Kelvin dan Kaivan dengan segera menolong Dara dari Clazora. "Lepas Zora sialan! Adek gue bisa mati!"
Mona yang mengkhawatirkan Dara sampai kenapa-kenapa. Ia pun meminta Suaminya untuk melepaskan tangan Clazora dari leher Dara. James yang sedari diam pun langsung bertekad mengambil sesuatu.
"DARA, GUE NGGAK AKAN BIARIN LO BAHAGIA DIATAS MENDERITANYA GUE!!"
BUGHH! Sebuah tongkat baseball mendarat pada kepala Clazora. Satu tetes dan setetes darah pun muncul dari kepala Clazora. Kedua tangan Clazora terlepas dari leher Dara, ia memegang kepalanya yang merasa jika ada sesuatu yang mengalir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Clazora
Teen Fiction| Fᴏʟʟʟᴡ Sᴇʙᴇʟᴜᴍ Mᴇᴍʙᴀᴄᴀ! | 𝑪𝒍𝒂𝒛𝒐𝒓𝒂 𝑪𝒍𝒂𝒓𝒊𝒔𝒔𝒂 𝑨𝒎𝒐𝒖𝒓𝒂 seorang anak broken home yang selalu mendapatkan kekerasan dan selalu di tuntut menjadi sempurna. Clazora memiliki sifat sangat keras kepala, bahkan selalu mengikuti tawuran d...