bab 9

249 16 3
                                    


WARNING TYPO BERTEBARAN!
DON'T COPY MY STORY!
BOOK INI HASIL PEMIKIRAN SENDIRI.

Jangan lupa votenya qaqa:3

Oke segitu aja...

Happy Reading ヾ(❀╹◡╹)ノ゙


Setelah selesai membersihkan semua. (Name) pun langsung menyusul semuanya ke ruang tamu. Dan betapa terkejutnya ia dengan keadaan ruang tamunya yang terlihat seperti kapal pecah.

Hening...

Dan tiba tiba semua yang ada disana merasakan aura yang sangat menyeramkan. Dan ternyata itu berasal dari (name) yang menundukan kepalanya dan memunculkan aura aura yang menyeramkan di balik tubuhnya.

"Kalian... " Ucap (name) dengan penuh penekanan, sehingga membuat gagang sapu yang dipegangnya menjadi patah.

"Ahaha... Eh (name)" Ucap mereka sembari mengaduk teguknya yang tidak gatal.

"SIALAN! KELUAR KALIAN!! " Teriak (name) yang membuat semuanya reflek berlari keluar.

Tercetak 4 imajiner di kepala (name) saat merapikan ruang tamunya yang sudah bagaikan kapal pecah.

[Note: di sini (name) bisa dibilang maniak kebersihan 🗿].

Setelah selesai membereskan semuanya ia membuka kembali pintu apartemennya dan memperlihatkan dua Haitani bersaudara dan dua sahabat kecilnya yang duduk di depan pintu apartemennya meratapi nasib:v.

Mereka yang melihat pintu terbuka dan memperlihatkan (name) berdiri dengan senyum kesal dan dilengkapi tanda imajiner di pelipisnya pun hanya terkekeh garing.

"Hah..cepat masuk atau mau ku kunci kembali? 💢💢" Ucap (name) sambil mempertahankan senyumnya.

"H-ha'i" Ucap mereka berempat.






Skip time~





Hari sudah mulai larut, sang mentari telah berganti tempat oleh sang rembulan. Tetapi hal itu tak mengganggu aktivitas kelima remaja ini. Baji dan Kazutora yang masih sibuk bermain ps, Ran dan Rindou yang sedang mengganggu (name) yang mengerjakan tugasnya.

"Tidak bisakah kalian diam sebentar Ran, Rindou💢" Ucap (name)

"Tidak" Jawab mereka bersamaan.

"Hah... Terserah lah" Ucap (name) yang sudah pasrah dengan kelakuan Ran dan Rindou yang selalu mengganggunya.

Bagi Ran dan juga Rindou menganggu (name) itu sangat menyenangkan, bahkan setiap kali melihat wajah kesal (name) itu membuat mereka gemas.

Saat semua sedang sibuk dengan aktivitasnya masing masing, tiba tiba telepon (name) berbunyi dan menampilkan sebuah nama ' ibu keisuke '. Ia buru buru mengangkatnya.

"Moshi-moshi?"

"(Name)-Chan..apakah keisuke ada di sana?" Tanya ibunya keisuke

"Uhm. Dia ada disini, kenapa?"

"Bisa tolong bilang kepada keisuke untuk segera pulang? Ini sudah malam" Ucap ibunya baji

"Ha'i, akan ku sampaikan kepada keisuke" Ucap (name)

"Arigatou nee (name)-Chan"Ucap ibunya baji

" Uhm "

Setelah percakapan singkat itu, (name) pun mengakhiri teleponnya lalu kembali ke ruang tamu.

          

"Keisuke tadi ibumu menelpon ku, katanya suruh pulang" Ucap (name)

"Hah... Baiklah, oi kazutora bagaimana kalau kau menginap dirumahku? " Ucap baji.

"Eh? Bolehkah? " Tanya kazutora meyakinkan ucapan baji

"Kalau tidak boleh kenapa aku mengajakmu" Ucap baji

"Yasudah" Balas kazutora

(Name) pun mengantar kazutora dan baji sampai pintu apartemennya. Sungguh ia sangat bersyukur karena tidak kehilangan orang yang ia sayangi lagi.

Setelah memastikan baji dan kazutora sudah pergi, (name) langsung masuk kembali. Dan melihat Ran dan juga Rindou yang sudah tertidur. Ia pun langsung mendekati mereka berdua yang tertidur di sofa.

"Oyasumi" Ucap (name) dan memperlihatkan senyumnya yang benar benar tulus sambil menyelimuti Ran dan Rindou.













Pagi pun telah tiba, mentari bersinar dengan terang membuat MC kita terbangun, yap siapa lagi kalau bukan mba nem.

Saat ini jam sudah menunjukan pukul 6 pagi, (name) sesegera mungkin pergi membersihkan diri.

Setelah membersihkan dirinya, ia langsung bergegas ke arah dapur untuk membuat sarapan untuk dirinya dan juga tentunya Ran dan Rindou.

Aroma masakan mulai menguar, membuat Ran dan Rindou terbangun dari tidurnya.
Ran dan Rindou yang tadinya saling bertatapan langsung berjalan menuju dapur. Disana terlihat (name) yang sedang mencuci tangannya dan masakan yang sudah tersusun rapih di meja makan.

"Lebih baik kalian cepat cuci muka kalian lalu cepat makan sebelum semuanya dingin,  aku akan pergi sebentar" Ucap (name)

"Kau mau kemana memangnya? " Tanya Ran

"Hanya ke supermarket" Ucap (name)  lalu melenggang pergi meninggalkan Ran dan Rindou yang terdiam di sana.

Setelah melihat (name)  yang meninggalkan mereka,  mereka pun segera mencuci mukanya dan memakan makanan yang disediakan oleh (name).

Takemichi pov:

Hari ini aku sedang berjalan ke arah apartemen Hina untuk bertemu Naoto.
Bukan kah ini sudah berhasil, Baji-san juga sudah terselamatkan. Tapi itu bukan karena diriku...

Melainkan (name)-san...

Seharusnya juga kan masa depan akan jauh lebih baik, aishhh sebaiknya aku segera pergi menemui Naoto untuk berjabat tangan.

Skip sesampainya di apartemen keluarga Tachibana.

Akhirnya sampai juga.

*Tok Tok Tok

"Yaa sebentar" Ucap seseorang yang tak lain adalah, Hina.

Pintu pun dibuka oleh Hina.

"Are?  Takemichi-kun? Ada apa? " Tanya Hina kepada ku.

"Aa.aku ingin bertemu dengan Naoto,  apa dia ada? " Ucap ku

"Uhm... Sebentar akan ku panggilkan,  mau masuk dulu? " Tawar Hina pada ku

"Aa. Tidak usah aku tidak akan lama kok" Tolak ku dengan lembut sambil menggaruk teguk ku yang tidak gatal.

"Baiklah" Ucap Hina lalu melenggang masuk meninggalkan ku di luar

Tak lama Naoto datang.

"Ada apa? " Tanya Naoto kecil kepadaku

"Mari berjabat tangan" Ucap ku dengan serius

"Hah... Baiklah" Ucap Naoto lalu kami bersalaman.  Dan...

BZZZTTTSSSTT...

Amai akumakko || [ Tokyo Revengers x Fem.Readers!] End✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang