Happy reading!!!
Pernikahan akan di laksanakan, saat ini pukul 16:00, acara pemberkatan akan dimulai "apa Jaehyun datang pada pernikahan mantannya?" Tanya Yuta, dia tidak melihat barang hidung milik atasannya itu di mana-mana.
Johnny mengangkat bahunya acuh "aku tidak peduli sebenarnya dia datang atau tidak, undangan itu sebagai formalitasku sebagai anggota kepolisian saja."
"Kau akan menikah, kau tidak gugup?"
"Aku gugup namun hanya sedikit, bagaimana denganmu dulu di saat menikah dengan Winwin? Kau merasakan perasaan sama seperti ini?"
Yuta mengangguk "ya, tentu saja. Aku mengalami kegugupan, aku takut jika salah mengucapkan janji dan melakukan kesalahan yang lain, tapi setelah semua selesai kau baru bisa akan bernafas lega."
"Aku harap tidak akan salah ucap." Harap Johnny, "yah walaupun itu tidak mungkin, lidahku western sialan."
"Apa salahnya kau mencampur bahasa Inggris?"
"Bagaimana bisa begitu, janji tidak untuk di permainkan apalagi ini janji pernikahan."
Yuta menuang segelas wine, jika dilihat lebih teliti, Yuta terlihat menggunakan lensa mata berwarna biru, lensa yang sangat bagus kualitasnya, dia bisa melihat kegiatan seseorang di balik tembok ataupun kaca yang buram.
Yuta memberikan gelasnya pada Johnny "Taeyong datang." Ujarnya, dia mengangkat gelasnya ke atas dimana memang tempat Taeyong berada.
Johnny juga melakukan hal yang sama, tersenyum dan bersulang walaupun jarak yang tak dekat "bersulang." Ujarnya tanpa suara.
Taeyong membalasnya dengan mengangkat gelasnya tinggi-tinggi dan meneguk winenya secara perlahan, hanya sedikit tak banyak karena toleransi dirinya pada alkohol sangat rendah, dia mafia namun pada alkohol dia sedikit lemah.
Taeyong berada di lantai atas dengan pembatas kaca yang hitam, tentu dia tidak akan turun mengingat wajahnya masih menjadi buronan. Kakinya bertumpu di atas kaki yang lain dengan segelas wine yang masih ia sesap "lama tidak berjumpa denganmu Jaehyun." Ujarnya di kala netranya mendapati sosok Jaehyun yang baru masuk, "kau terlihat berantakan, tapi aku pastikan kau akan bertambah berantakan." Gumamnya.
Jaehyun datang dengan jas putih dan dasi hitam, dia terlihat tampan jika di pandang namun tidak dengan hatinya, apa ini? Jaehyun terlihat seperti orang gila dengan pancaran mata yang kosong. Baiklah, Jaehyun sepertinya gila akan kabar hari ini, mantan kekasihnya yang akan menikah? Berpikirlah cepat Jaehyun atau kau akan terus sendiri.
Jaehyun tersenyum namun orang bisa tau itu hanya senyuman palsu, dia mencoba ceria di pernikahan temannya "bisa gila jika terus begini." Gumamnya.
Acara pemberkatan akan di mulai, mereka semua duduk mengikuti prosesi pernikahan sebagai saksi dan tamu. Johnny dan Ten mengucapkan janji pernikahan dengan lantang, tangan yang saling bertautan hingga terkahir dengan ciuman yang sangat manis dan dalam, semoga pernikahan mereka tetap bersama hingga kematian menjemput. Seluruh tamu bertepuk tangan termasuk Taeyong yang berada di atas sana, namun netranya kembali ke arah Jaehyun "bagaimana dengan kata, temanku yang menikah namun aku yang melakukan malam pertama? Hahaha, baiklah penis Jaehyun, kita akan bertemu sebentar lagi."
Taeyong menepuk tangannya dua kali dengan angkuh, seorang wanita datang dengan pakaian yang minim, dia berlutut di depan Taeyong dengan wajah menunduk "tau apa tugasmu?"
Wanita tersebut mengangguk "saya harus membuatnya mabuk dan mencampurkan bubuk perangsang pada minumannya."
"Kau yakin kau akan berhasil? Jika tidak nyawamu sebagai taruhannya."
Wanita tersebut mengangguk mantap "apapun itu aku akan berhasil, untukmu tuan."
Taeyong tersenyum miring "lakukan dan kau akan mendapat imbalannya."
Pesta pernikahan akan berlangsung, semua lampu seketika mati, banyak orang yang kebingungan namun mereka berpikir jika itu hanya konsleting listrik saja yang pasti akan hidup.
Lima menit kemudian, yang berada di depan tempat altar sudah berganti Yuta dan Johnny, tidak ada Ten dan yang lainnya.
Kemana mereka? Mereka langsung ke lantai atas berdiri di belakang Taeyong dengan kedua tangan berada di depan dan kepala yang menunduk.
Yuta menggenggam mic dan menatap semua tamu undangan dengan wajah yang berseri-seri "baiklah kita masuk ke dalam pesta, tapi kalian tentu senang dengan pesta yang berbeda bukan?"
"YA TENTU SAJA."
"ITU TERDENGAR MENARIK!"
Teriakan itu memenuhi aula besar, banyak yang menunggu pesta yang katanya berbeda. Tiba-tiba sebuah lampu disko turun dari atas, dengan banyak wanita yang berpakaian seksi yang juga ikut turun dari kedua tangga di depan mereka.
Semuanya tau jika pesta yang berbeda bertema club malam? Dan Jaehyun akan pergi dari sana.
"Baiklah, silahkan nikmati pestanya, banyak kamar kosong di dekat sini dan kalian bisa menggunakannya." Timpal Johnny.
Johnny dan Yuta pergi meninggalkan para tamu dan Jaehyun berniat menyusulnya namun dia di tahan oleh seorang wanita, pakaian berwarna hitam yang sangat minim "maaf? Aku akan pergi ke temanku."
"Bagaimana jika kita minum-minum terlebih dahulu?" Dia memberikan sebuah gelas wine dengan kadar alkohol tinggi dan jangan lupa dia juga sudah mencampurkan satu bungkus bubuk perangsang pada wine tersebut.
Jaehyun menolak, mendorong pelan wine yang di berikan padanya "aku tidak minum." Bohongnya, dia hanya tidak ingin kewarasannya hilang karena minum.
Namun wanit tersebut memiliki seribu satu cara "kau terlihat kusut, satu minuman untukmu tidak akan membuatmu mabuk." Tangannya sedikit bermain pada dada Jaehyun, "kau tidak ingin mencobanya?"
Jaehyun menggeleng "tidak, aku sedang tidak ingin minum." Tolaknya lagi.
"Hanya sedikit saja, temani aku minum, kau tidak akan mabuk." Wanit tersebut mengulurkan gelasnya pada mulut Jaehyun hingga dengan terpaksa dia menerimanya, meneguk wine tersebut hingga tandas.
"Sudah?"
Wanite tersebut tersenyum senang "sudah, kau tunggulah sebentar." Dia pergi dari tempat sana berbicara dengan seseorang.
Jaehyun menggelengkan kepalanya, minuman dalam satu gelas bisa membuatnya mabuk, minuman apa yang di berikan pada dirinya? Itu ujar Jaehyun dalam benaknya, dia tahan terhadap alkohol tapi kenapa dengan ini tidak.
Jaehyun menatap semuanya dengan mata sayunya, semua nampak kabur "Taeyongie." Entah dia sadar atau tidak, dia menyebutkan nama Taeyong.
Taeyong yang menatap dari atas tersenyum miring, Jaehyun masuk ke dalam perangkapnya "semudah ini? Jika tau begini sudah aku lakukan dari dulu." Ujarnya.
Wanita yang tadi memberi Jaehyun minuman datang dengan terbirit-birit "Tuan, saya sudah melakukan apa yang anda inginkan, dimana imbalanku?"
"Apa yang kau inginkan?"
"Semua orang yang diinginkan."
Taeyong mengangguk mengerti "bawa uang satu koper."
Salah seorang bawahan Taeyong datang dengan membawa koper berisi uang dan memberikannya pada wanita tersebut "ambilah, gunakan untuk ibumu."
"Terimakasih tuan, saya akan terus mengabdi pada anda." Wanit tersebut pergi meninggalkan tempat itu dengan membawa kopernya.
"Bawa Jaehyun ke kamar lantai atas." Perintah Taeyong.
"Baik tuan."
Taeyong bisa melihat bagaimana anak buahnya membawa Jaehyun ke lantai atas dengan susah payah karena Jaehyun yang terus memberontak "di saat mabukpun dia kuat." Gumamnya, "Yuta." Panggilnya.
"Ya tuan?"
”setelah aku melakukannya bersama Jaehyun, kau langsung mengunggah kejahatan-kejahatan yang di lakukan mentri itu, kita akan segera pergi dari Korea."
"Baik."
Taeyong melangkah pergi untuk menemui Jaehyun yang sudah berada di dalam kamar, dia akan bermain dengan Jaehyun permainan surga dunia.
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia and Police {End}
FanfictionTaeyong yang seorang mafia mengincar Jaehyun agar mau menghamilinya. Jaehyun yang seorang polisi selalu mengejar Taeyong karena telah menjadi buronan besar di negaranya. Apakah mereka berdua berhasil mencapai tujuannya? Atau salah satu dari mereka...