Bandung

3 0 0
                                    

haloo ketemu lagii, mari langsung ke intinya.
_______________________________________________

Sayup-sayup terdengar suara adzan subuh berkumandang, Arkan pun perlahan membuka matanya. "Marv..." Lirih nya saat Marva mengeratkan pelukannya.

Perlahan Arkan mencoba untuk melepaskan pelukan Marva. "Arkan jangan pergi," ucap Marva dengan lirih, tapi masih dapat di dengar oleh Arkan. 

Mata Marva masih terpejam, ternyata Marva hanya bergumam. Perlahan Arkan turun dari kasur dan bergegas ke kamar mandi untuk berwudhu.

"Marva, saya mau ke masjid dulu ya." Marva tak merespon perkataan Arkan.

Arkan menghela nafas panjang, Arkan pun segera pergi ke masjid. Di masjid sudah cukup ramai, Arkan mengambil shaf yang paling depan. Setelah sudah selesai menunaikan shalat subuh Arkan bergegas kembali ke rumah Marva.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh," ucap Arkan. "Arkan? Kamu udah pulang?" Tanya Marva. "Kalau saya belum pulang mana mungkin saya ada disini." Jawab Arkan. "Oh iya ya hahaha," Marva terkekeh mendengar jawaban Arkan.

"Marva, kamu mau gak jalan-jalan?" Tanya Arkan.

"Mau, saya mau kemana aja asal sama kamu Arkan." Arkan pun tersenyum mendengar ucapan Marva.

"Ya udah kita siap-siap ya. Kita bakalan keliling kota Bandung." Marva dan Arkan pun mengganti pakaian mereka.

"Arkan kamu sudah belum?" Tanya Marva dari luar kamar mandi. "Sebentar," sahut Arkan.

"Ya udah saya tunggu kamu di luar aja ya?"

"IYAA," teriak Arkan.

Arkan pun keluar dari kamar mandi dengan pakaian yang sudah rapih, bergegas untuk menemui Marva yang sudah menunggunya sedari tadi. "Arkan kita keliling Bandung nya pake apa?" Tanya Marva. "Motor!" Serunya.

Marva pun segera mengambil motor nya yang berada di garasi. "Ayo Arkan!" Arkan segera menaiki motor tersebut. 

"Kita mau kemana Arkan?"

"Saya gak tau kita mau kemana, intinya kita bakalan keliling kota Bandung."

Marva hanya menggangguk dan terus melajukan motornya, entah kemana arah tujuan mereka yang terpenting adalah mereka jalan-jalan.

"Bandung indah ya," ucap Marva. "Bandung memang indah, selalu indah. Saya selalu di buat jatuh cinta oleh keindahan Bandung," Marva mencuri pandang ke arah Arkan. "Selain Bandung yang indah, kamu juga indah Arkan. Saya juga selalu di buat jatuh cinta oleh kamu."

Marva tersenyum saat mendengar Arkan menjelaskan beberapa jalan yang mereka lewati, seperti sekarang Arkan sedang menjelaskan asal usul jalan Braga.

"Awal mula kenapa jalan ini di sebut jalan Braga itu karena dulu sering dilewati pedati, jadi jalan ini di kasih nama Jalan Pedati atau Karrenweg alias jalan Braga."

"Menurut Salamoen dalam bukunya Baruang Kanu Ngora, 'Braga' diambil dari kata berbahasa Sunda, 'Baraga' yang artinya jalan di tengah persawahan yang menyusuri sungai. Jadilah jalan ini di sebut jalan braga."
Jelas Arkan.

Marva hanya menggangguk sebenarnya Marva tidak terlalu mengenal jalan-jalan yang berada di tanah pasundan ini.

Tapi karena ada Arkan, Marva mengetahui nama jalan yang berada di Bandung. "Arkan kamu tau banget tentang Bandung ya?" Tanya Marva.

"Hahaha gak terlalu tau kok, cuma sedikit aja. Yang saya tau Bandung itu adalah kota yang paling indah bagi saya."

"Kamu benar Arkan, saya aja langsung jatuh cinta sama Bandung," ucap Marva,"Dan kamu." Lanjutnya dalam hati.

Tanah Pasundan;Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang