DUA : Nicholas Giovanni

896 19 4
                                    

Ternyata Bima membawa Varsha ke unit apartemen Nicholas yang berada di selatan kota, perempuan itu yakin sejak awal karena tak mungkin Nicho--biasa lelaki Giovanni itu disapa memintanya untuk datang ke rumah dimana orangtuanya berada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ternyata Bima membawa Varsha ke unit apartemen Nicholas yang berada di selatan kota, perempuan itu yakin sejak awal karena tak mungkin Nicho--biasa lelaki Giovanni itu disapa memintanya untuk datang ke rumah dimana orangtuanya berada. Mustahil rasanya Nicholas dengan senang hati membuka kebusukannya sendiri dihadapan kedua orangtuanya, kecuali lelaki itu sudah siap dicoret dari kartu keluarga dan terutama sebagai pewaris perusahaan.

"Kamu bisa pulang sekarang," ujar Nicholas ketika Bima sudah mengantarkan Varsha tepat di depan pintu apartemennya. Bima membungkukkan badannya sekilas dan lalu bergegas pergi.

Sementara Varsha sedari tadi memilih diam, selain Yudha--Nicholas merupakan sosok yang cukup ditakutinya. Bahkan diluar kegiatan bercinta, Varsha lebih sering berinteraksi dengan Rainer dan Tristan.

"Lo udah makan?" tanya Nicholas.

"Udah," sahut Varsha singkat.

Lelaki itu memberi ruang agar Varsha bisa masuk ke apartemennya, wangi khas woody langsung menyeruak di indra penciuman Varsha. Wangi tubuh Nicholas pun sama persis.

"Langsung aja," Varsha tengah malas melakukan pemanasan dari awal, terlebih tubuhnya masih ngilu karena perbuatan Yudha semalam.

Nicholas yang sedari tadi membuntuti perempuan Edrea itu, langsung memeluknya dari belakang. Varsha bisa melihat tangan Nicholas yang berurat berpadu dengan jam tangan mahal yang dipakainya.

"Kata Rainer, lo mau haid?" ternyata lelaki Byantara itu sudah memberitahukan teman-temannya.

"Iya, kayaknya," Varsha menelan ludah, setiap didekap Nicholas begini rasanya tubuhnya kecil bak boneka mainan.

"Ya udah, gue nggak akan jadi," Nicholas mencium pipi Varsha yang bersemu merah muda itu.

"Lo nggak salah?" alis Varsha mengerenyit, dan seketika tawa Nicholas meledak.

"Hahaha, lo segitu maunya main sama gue?" ledeknya.

"Sekalian aja badan gue remuk, toh nanti gue mau libur selama period," jelas Varsha--kecuali salah satu dari mereka cukup gila untuk berhubungan kala ia sedang datang bulan.

"Haha beneran lo mau dapet, soalnya jadi galak begini," tawa Nicholas masih terdengar renyah.

"Sorry kalau kesannya gue lancang, kalau lo mau mulai dari sekarang aja, Nic," tegas Varsha--ia ingin cepat pulang dan mengakhiri tugasnya malam ini.

Dasar lelaki, obrolannya memang tak bisa dipegang. Baru tadi Nicholas berkata kalau ia mengurungkan niatnya untuk berhubungan. Namun kini? Tangan lelaki itu menyingkap rok biru tua yang dipakai Varsha dan jarinya menelusup ke organ vital milik perempuan Edrea itu.

Dengan terampil, Nicholas memainkan klitoris Varsha dan mengocoknya pelan. Sementara bibirnya meninggalkan jejak kemerahan di leher Varsha.

"Yudha kebanyakan ninggalin jejak, sampai gue susah nyari tempat kosong," bisik Nicholas.

[M] Regular-Irregular (Taeyong, Johnny, Yuta & Doyoung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang