Jangan lupa vote dan komennya, ya, sobat :)
***
Stretcher didorong oleh beberapa perawat dengan cepat menuju ruang IGD RS. Kasih Ibu. Diatas stretcher, Aquella dengan sekujur tubuh penuh keringat berusaha dengan sekuat tenaga menahan sakit diperutnya.
Dalam hatinya terus berdoa agar bayi dalam kandungannya selamat.
Disamping, mama Araska mengenggam erat tangan kurus Aquella sambil menangis.
"Kamu harus kuat, ya, sayang," kata mama Araska menguatkan Aquella yang hampir hilang kesadaran dan sudah terlihat sangat lemas.
"Mohon maaf bapak dan ibu, bisa tunggu di luar. Dokter akan menangani pasien," ujar seorang perawat yang hendak menutup pintu ruangan.
"Tolong suster. Selamatkan menantu dan cucu saya," ucap mama Araska memohon sambil mengatupkan kedua tangannya.
"Mohon doanya, Bu, supaya proses didalam berjalan lancar, permisi."
Setelah pintu tertutup, mama Araska langsung dipeluk erat suaminya.
Dari kejauhan, tampak Araska berlari menuju ruang rawat Aquella dengan sekujur tubuh penuh keringat.
PLAKK
Araska mengepalkan tangan sambil menundukan kepala saat ditampar kuat oleh papanya.
"Kurang ajar kamu! Anak tidak bertanggungjawab! Suami nggak becus!"
PLAKK
Tamparan kedua, Araska tidak berkutik. Tidak juga melawan, karena dia tahu bahwa dia bersalah.
"Sudah, Pa, jangan bikin keributan di rumah sakit. Kamu Araska, duduk," ujar mama Araska.
"Dari mana saja kamu?! Dari kemarin pagi tidak pulang, sampai subuh istri kamu sendirian nahan sakit di kamar! Mau jadi apa kamu kalau terus-terusan begini, Araska!" marah papanya masih dengan nada tinggi.
"Casandra masuk rumah sakit, Pa. Anak dia keguguran," jawab Araska.
"Jadi kamu lebih mentingin perempuan itu dari pada istri kamu?" tanya mama Araska dengan raut wajah kecewa.
"B-bukan gitu, Ma."
"BIADAB!" umpat papa Araska kepalang emosi.
"Istri kamu jam tiga berteriak kesakitan. Dia pendarahan hebat, mungkin karena kecapekan nungguin kamu di pinggir jalan sampai sore, tapi kamunya tidak datang. Tega kamu Araska sama istri kamu yang lagi hamil, Nak," ucap mama Araska dengan nada kecewa.
"Maafin Araska, Ma, Pa."
"Maaf kamu apa bisa buat istri kamu yang lagi di rawat itu langsung sembuh?" tandas papa Araska, membuat Araska tidak bergeming.
"Tunggu di sini. Mama sama papa mau bayar administrasi. Berani papa sama mama datang dan kamu tidak ada, papa hajar kamu!" ancam papa Araska, lalu segera pergi bersama istrinya menuju loby administrasi.
Araska memandang nanar pintu kamar rawat dimana Aquella sedang ditangani sekarang. Dadanya seketika penuh sesak.
Jam tiga pagi Aquella ternyata kesakitan, tapi dia malah pergi meninggalkan wanita itu untuk bertemu dengan Casandra, mantan kekasihnya.
Tetapi bagi Araska, Casandra tidak kalah pentingnya. Bagi Araska, Casandra adalah dunianya. Casandra adalah poros hidupnya.
Tetapi mengapa sekarang hatinya merasa begitu bersalah terhadap Aquella. Istrinya sekarang yang bahkan menghancurkan masa depannya bersama Casandra.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARASKA™ WARLOCKS!
Teen Fiction"Kak Araska, aku hamil anak kamu!" Alkaheros Araska Wiratama Ketua geng Warlocks yang dikenal paling brutal dan kejam ketika menghadapi lawannya. Dengan tatto Harpy bersayap di lengan dan punggungnya sebagai tanda dan identitasnya sebagai ketua geng...